Aku Adalah Anonim Diantara Mereka Yang Bertuan

anonim di HMF Undip

Update Terakhir: 28 Juli 2022 Oleh Abdul Jalil

Dahulu aku adalah salah seorang yang sibuk dengan rapat namun sekarang aku adalah seorang yang sibuk menganggur. Menjadi pengurus himpunan sebenarnya juga bukan pilihan hatiku.

Boleh di bilang pada waktu itu adalah jalan yang bisa aku jalani agar aku tidak merasa menganggur. Menjadi mahasiswa baru kalor menganggur juga rasanya kurang nyaman. Dan aku juga bukan tipe orang yang pandai untuk mencari suatu kesibukan.

Sekali lagi aku minta maaf kepada pembaca di seluruh dunia kalau catatan yang sudah aku buat menimbulkan ketidakjelasan kepada sang pencatat.

Aku mencatat karena ku ingin bukan untuk pamer kebahagiaan. Aku tidak peduli dengan kata orang yang ingin menilai dengan buruk. Karena semua itu juga tidak berdampak buruk bagi kelangsungan hidupku. Iya toh ?

Foto Pribadi : Abdul Jalil ( Undip) dan Pengurus Himpunan Mahasiswa Fisika Bidang Kesejahteraan Mahasiswa
( KESMA HMF) Periode 2014

Walaupun aku sudah menjadi pengurus dan mempunyai seorang atasan. Tetap saja hidupku belum ingin diatur dengan beberapa peraturan yang aku anggap lucu. Aku tidak perlu menceritakan kepada pembaca karena siapapun yang pernah merasakan memasuki sebuah organisasi kemahasiswaan.

Pasti akan mendapat peraturan yang terkadang dilanggar oleh sang pembuat peraturan. Tapi memang benar “peraturan ada untuk dilanggar ” begitulah fungsi peraturan yang sebenarnya. Kalau tidak ada yang melanggar mengapa perlu ada peraturan yang mengikat ?

Aku merasa bodoh saja ketika bersama orang suka mengatur dengan beberapa aturan. Ya memang aku ini memang bodoh dihadapan mereka . Boleh jadi yang terbodoh !

Dengan beberapa kesibukan yang membuat  kehidupanku lebih berwarna. Aku belajar dari mereka semua yang hingga sekarang masih rekan kerja yang baik. Namun, hanya beberapa waktu saja dapat merasakan kebahagiaan bersama mereka.

Selebihnya kehidupanku seperti ditekan dengan perintah yang menurutku aneh untuk dilakukan. Aku mencoba untuk bertahan sekuat mungkin. Dan berharap bisa menjadi seseorang yang berari bagi mereka semua.

Banyak sekali kisah saat menjadi pengurus himpunan. Dan salah satu yang masih aku ingat adalah “ mungkin, aku ini yang paling banyak mendapatkan rapor yang terburuk ”. Bagi mereka aku ini kurang berkontribusi.

Aku jelas mengakui kesalahanku pada waktu. Namun, aku juga mempunyai alasan tersendiri tentunya. Mereka memang sangat butuh bantuanku hanya saja mereka tidak tahu aku harus melakukan apa.

Terus aku berpikir untuk tetap optimis bisa membantu dan tidak merepotkan banyak orang. Nasib memang sedang mengujiku. Di saat aku ingin membantu mereka, keberadaanku seperti sampah yang perlu disingkirkan dan ketika aku pergi sejenak mereka sangat sibuk untuk memasukkanku ke daftar hitam pengurus.

Aku berusaha untuk tidak melukai perasaan mereka. Aku menulis catatan ini karena pada waktu kenyataan tidak bisa membohongi kehidupanku. Maaf yang bisa aku sampaikan melalui catatan ini jika ada salah satu pihak yang merasa tersinggung.

Aku yakin ada yang tersinggung hanya belum diketahui oleh pencatat sejarah seperti ku. Catatan ini hanya sekedar catatan untuk mengisi waktu luang. Aku harap semua ketidakjelasan ini segera berakhir dan bisa kembali hidup bahagia selama-lamanya.

Artikel ini telah terbit pada tanggal 08 Maret 2016 03.24 WIB

Salam,

TTD Abdul Jalil

About Abdul Jalil

Writing every day for happiness

View all posts by Abdul Jalil →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *