Bahagia Itu di Tepi Pantai

Update Terakhir: 12 Oktober 2020 Oleh

Exif_JPEG_420
Foto Pribadi : Abdul Jalil (Undip) dan Teman-Teman Latgab 4 Perti di Pantai Bolu-Bolu, Malang Selatan.

Catatan selanjutnya yang sebenarnya masih ada kaitannya dengan cinta dan kota Surabaya, kini suasana berganti lebih romantis. Tepian pantai dengan orang-orang yang sedang bahagia. Aku yang berdiri itu sedang menatap cinta. Seharusnya aku tidak mencatatnya tapi aku jatuh cinta dengan suasana yang banyak dirasakan oleh banyak orang.

Lelah kami berjalan dari keadaan, melewati hutan, menuruni bukit dan kembali ketemunya air laut yang masih asin. Ahh itu yang aku rasakan setelahnya ada air kelapa yang masih segar masuk kedalam tubuh sampai aku merasa mabuk karena terlalu banyak minum air kelapa muda.

Ada teman-teman dari ITS, Unair, UGM, dan juga Undip. Kami semua berkumpul untuk menikmati hidup. Kalau ada yang sampai jatuh cinta bukan tanggung jawabku karena itu sudah pribadi masing-masing yang merasakannya.

Agenda dari kami itu sederhana sekali “ bermain dan belajar ” bermain dengan waktu dan belajar untuk memahami apa itu cinta. Mencintai alam dan kasih sayang sesama manusia. Pramuka mengajarkan kesederhanan yang mempesona. Anggota pramuka dimana-mana itu mempunyai pesona  luar biasa hingga yang lain merasa iri karena kami (anggota pramuka).

Abaikan saja jika kalian tidak mengerti dengan apa yang aku catat. Tidak mudah memang untuk memahami diriku. Butuh teknik khusus dan kemampuan yang cukup untuk dapat sedikit memahami arti kehidupanku.

Di sana juga aku menemukan arti hidup dari penduduk setempat, hanya beberapa orang yang mengetahui akan arti hidup nelayan disana. Dan aku mencium aroma daging asap dari lautan lepas. Sungguh sedap rasanya bisa bermain sana walau hanya sebentar.

Apalagi disana aku menemukan sesuatu yang sebenarnya sudah biasa terjadi. Cinta sebatas patok tenda, yahh anggota Pramuka tanpa rasa itu sepertinya bukan Pramuka deh. Aku tidak perduli dengan orang lain. Karena aku juga butuh bahagia.

Pasir pantai yang putih lautan yang masih biru, aku serasa ingin tinggal disana. Tapi aku bukan anak pantai. Renang saja aku belum mahir benar. Di sana aku lebih suka bermain pasir dan membuat sesuatu yang indah juga dengan pasir. Karena pasir pantai yang ada disana masih sangat bagus.

“ Di sana aku tidak peduli bisa makan apa, yang aku rasakan waktu itu kapan lagi bisa kesana bersama-sama ” (dengan Haruna)

About Abdul Jalil

Writing every day for happiness

View all posts by Abdul Jalil →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *