Beautiful In White

SMAN 1 Gubug

Update Terakhir: 18 September 2022 Oleh Abdul Jalil

Catatan akhir semester dua yang sudah lama berlalu. Masa putih abu-abu kelas sepuluh yang terlihat masih lugu. Tetap saja kami memiliki jiwa militan yang besar sebelum tertutup oleh rasa malu.

Jaman dulu kami sangat bersyukur sekali berkat kamera henpon dengan resolusi 2 megapixel yang menjadi alat untuk mengabadikan momen tersebut.

Kami dulu sedikit agak brutal memang dengan kelakukan seusai ujian akhir semester. Ruang kelas menjadi mainan kami untuk bergaya sesuai selesa pada jaman dulu.

Anak jaman sekarang sudah lain ceritanya bahkan lebih ekstrim lagi. Dulu cukup dengan seperti itu kami merasa bahagia bisa bersama-sama mengisi waktu luang seusai ujian. Kurang lebihnya satu tahun kami bersama lalu berpisah lagi. Karena ada pembagian kelas Ipa dan Ips.

Abdul Jalil (GN-001) dan Teman-Teman di  Kelas XE (2010-2011)

Memang kami masih satu atap sekolah, hanya beda rasa orang-orangnya saja. Sebagian teman masih menjadi satu kelas hingga semuanya selesai. Tentu ada juga yang harus terpisah di kelas lain. semuanya tersebar sesuai pembagian kelas yang ada.

Ada banyak foto yang aku ketahui pada waktu itu. Namun, tidak semuanya dapat aku lihat karena dulu belum memiliki kesempatan untuk memindahkan ke tempat penyimpanan pribadi. Aku baru mengenal dan mempunyai memori (Flashdisk) ya saat duduk di kelas XI.

Untuk menyalin dan membuka file yang aku miliki harus ke warnet atau teman yang sudah memiliki komputer pribadi.

Seolah-olah kami pada saat itu membuat bangunan dari meja dan kursi yang ada di susun setinggi mungkin lalu menjadi tempat untuk berfoto. Alhamdulillah sampai saat ini aku masih mengenal mereka walau ada beberap orang yang lupa nama.

Dan yang terakhir mengapa aku memberi judul dengan bahasa inggris di maksudkan agar terlihat lebih keren saja. Aku harap kalian bisa menterjemahkan ke dalam bahasa kalian masing-masing. Itu bahasa inggris yang masih sederhana kok.

Tenang saja, di foto itu ada yang cantik loh. Tapi aku belum berminat karena itu teman sendiri. Jadi kurang nyaman kalau dulu memiliki pacar /kekasih dalam satu kelas.

Ada juga yang seperti itu dan orangnya juga teman sekelasku. Hebatnya lagi bisa bertahan hingga selesai sekolah kalau setelahnya aku kurang mengetahuinya dengan pasti.

Aku cukupkan catatan kali ini. kalau ceritanya tidak jelas arah tujuannya ya harap di maklumi saja. Karena aku mencatat sesuka hati tanpa ada unsur orang lain yang menyuruhku untuk membuat catatan itu. Terima kasih

Artikel ini telah terbit pada tanggal 23 Agustus 2016 07.16 WIB

Salam,

TTD Abdul Jalil

About Abdul Jalil

Writing every day for happiness

View all posts by Abdul Jalil →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *