Update Terakhir: 8 November 2023 Oleh Abdul Jalil
Grobogan, 08 November 2023 – Catatan pada hari ini mungkin agak sedikit tricky untuk beberapa orang yang mungkin gampang emosi. Tapi sebagian apa yang saya tulis lumayan related untuk beberapa orang bisa menemukan benang merah.
Jadi, silakan baca baik-baik saja. Hihihi
Permulaan
Ceritanya sejak tahun 2007 sampai sekarang, saya belajar banyak hal mulai skill dasar bersosialisasi, hal unik, hingga ekstrem, Bahkan pernah belajar sesuatu yang seharunya tidak dilakukan sebelum waktunya. Karena sangat berbahaya jika tidak dilakukan dengan tepat, dan aman.
Dari sekian banyak hal yang saya pelajari. Ada ilmu yang bermanfaat, dan ada juga ilmu yang cukup sebagai pengetahuan pribadi saja. Di zaman sudah canggih seperti sekarang ini, dan penyebaran informasi yang sangat cepat sekali.
Tentu akan sangat berbahaya jika saya gegabah dalam menyampaikan informasi mentah tanpa menyertakan data. Saya sangat menghindari hal itu karena hanya kan menjadi kontroversi di kalangan orang-orang sumbu pendek.
Terkadang saya juga heran dengan sikap orang-orang tertentu yang mengambil potongan informasi, dan menjadikannya sebagai rujukan utama untuk berpendapat. Parahnya lagi informasi tersebut menjadi buah bibir di kalangan anak muda yang masih minim pengalaman.
Padahal informasi yang tidak disajikan secara lengkap (utuh), pasti akan menimbulkan keributan yang tidak berguna, dan cenderung buang-buang waktu. Saya sering menjumpai hal itu.
Beberapa orang sepakat kalau anak muda zaman sekarang memiliki tingkat penerimaan informasi sangat besar, dan cenderung lebih kritis dalam menyikapi suatu peristiwa. Namun kelemahannya adalah mereka cenderung lebih gampang bosan, dan sering mengabaikan fundamental hidup.
Tidak mengherankan sebagian besar dari mereka sering mengeluhkan “mental health. Padahal secara harfiah manusia itu memiliki kekuatan unik yang berbeda-beda, dan tidak bisa dibanding-bandingkan untuk menyelesaikan setiap permasalahannya yang ada.
Ingatlah kalimat berikut ini: “masalahmu harus diselesaikan sendiri. Karena orang lain sejatinya tidak akan pernah peduli, jika kamu tidak menguntungkan baginya“.
Sebenarnya tidak masalah meminta bantuan kepada orang lain. Namun perlu diingat, orang lain itu porsinya itu hanya “membantu” bukan untuk menyelesaikan semuanya. Jika terpaksa orang lain harus menyelesaikannya semuanya. Pastikan kalian sudah siap menerima segala konsekuensinya.
Saya yakin kalian bingung memahami paragraf di atas. Karena fundamental hidup kalian masih lemah, dan perlu belajar lebih banyak lagi. Hanya masalah waktu saja, apakah kalian sanggup belajar untuk menemukan benang merahnya, atau berhenti berjuang (bund*r).
Cara Saya Mengumpulkan Informasi
Mencari informasi agar bisa menemukan benang merah dari setiap permasalahan yang ada. Merupakan kewajiban yang perlu saya jalani. Tentu saja untuk menyelesaikan masalah sendiri (prioritas).
Tidak jarang informasi yang saya cari saling berkaitan dengan masalah orang lain. Jadi, kalau saya menginginkannya bisa sekalian membantu tanpa perlu menjadi “badut”.
Saya pernah kok rasanya menjadi “badut” untuk seseorang yang pernah saya suka, dan ternyata orangnya lebih hina dari seekor anjing setelah mengetahui fakta sebenarnya. Kenapa saya bilang seperti itu? Karena menurut informasi yang sudah saya kumpulkan.
Intinya sih orangnya yang tidak ingin rugi, dan selalu ingin diperlakukan istimewa. Mulai mengambil hak orang lain yang bukan miliknya, sampai memanfaatkan orang lain untuk kesenangan pribadi. Jika sudah puas, mulai deh cari alasan yang seolah-olah menjadi orang yang paling tersakiti.
Ya itu cerita lama ketika saya masih kuliah. Hihihi
Mencari informasi bagi saya sudah seperti belajar memahami hal-hal baru. Kunci sederhananya adalah “belajar dengan melakukan“. Selain itu belajar dari kebiasaan orang lain pun bisa menjadi sebuah petunjuk untuk menemukan benang merah.
Bahkan konsep dan trik “pacaran nakal” khas anak zaman sekarang pun saya sudah tahu. Terkadang pernah berpikir apakah menghamili anak orang dulu ya, biar langsung dapat restu orang tuanya. Meskipun cara tersebut sejatinya sangat dilarang agama karena niatnya jelek.
Ya semua yang niatnya jelek pasti dilarang dalam agama apa pun.
Menurut informasi intel X, saya mendapat informasi yang belum bisa dikonfirmasi keakuratannya. Jadi informasinya sebagai berikut.
“9 dari 10 pasangan pernah melakukan hubungan intim ketika masih berpacaran, dengan alasan penasaran, atau sama-sama suka. Alasan lain karena dijebak oleh pria brengsek, dan bisa sebaliknya.
Saya sendiri sudah pernah berkali-kali mencari informasi mengapa orang yang menjalin hubungan cenderung melakukan hubungan intim saat pacaran, tapi tidak ingin menikahinya ketika diajukan beberapa pertanyaan dasar.
Salah satu pertanyaan dasarnya seperti ini kepada seorang pria.
Jika kamu dihadapkan dua pilihan. Kamu lebih memilih yang mana, masih “tersegel/spek ori” atau sudah “bore up” berkali-kali.
“Pilih yang casingnya bagus dari pabriknya mas, walaupun sudah ‘bore up’ berkali-kali, rasanya paling ya sama saja mas. Sekarang entah casingnya jelek atau bagus, rata2 sudah pernah ‘bore up’. Jadi, saya nggak pengen rugi 2x, yang penting sudah tobat”.
Hampir semua pria sepakat lebih memilih “nggak pengen rugi 2x, alias memilih casing yang bagus”. Hihihi
Kalau untuk perempuan sendiri saya belum pernah bertanya secara langsung. Tapi ada pernyataan dari sebagian besar wanita yang sangat sering saya ketahui/dengar/baca, bahkan pria-pria bodoh pun pasti akan langsung menyadarinya.
Walaupun tidak sama persis, tapi kurang lebih seperti ini “Kamu mau nggak menerima aku apa adanya, dengan segala kekuranganku”.
Terdengar biasa saja, tapi pernyataan tersebut mengandung informasi bahwa dia sudah pernah “bore up” beberapa kali, atau sudah rusak, dan arti lain tentang kondisi keluarganya yang memang serba kekurangan. Paham kan maksud saya? Hihihi
Menurut pandangan saya pribadi. Wanita memang lebih suka pria nakal saat masih berpacaran, tapi saat akan menikah lebih pilih pria alim untuk menjadi suaminya. Syukur-syukur dapat yang kaya raya sejak lahir.
Ya itu hanya pendapat saya, jangan ada yang merasa tersinggung. Realita saat ini memang seperti itu. Jadi, jangan saling merendahkan sesama manusia. Tentu saja kita pasti memiliki aib yang tidak ingin diketahui orang lain kok.
Saran saya, cobalah mengutamakan yang setara, dan jangan berharap di atas standar kita. Boleh berharap tapi lihat dulu diri sendiri. Pantas atau tidak? Ya masing-masing memiliki jawaban berbeda.
Saya hanya menulis berdasarkan informasi yang sudah diolah dengan baik, dan memverifikasinya secara langsung. Tentu saja, saya memiliki cara rahasia untuk memverifikasi. Hihihi
Akan Selalu Muncul Perdebatan
Meskipun benang merah beberapa topik permasalahan sudah terpecahkan. Sampai kapan pun perdebatan pasti akan selalu muncul di topik permasalahan yang sama.
Di catatan ini, saya tidak bisa menceritakannya semua benang merah secara detail. Cukup dengan beberapa beberapa pembahasan umum yang populer di era sekarang.
Karena, sebagian kecil dari permasalahan hidup benang merahnya sudah saya temukan jawabannya.
Apakah kalian bisa menemukan benang merah dari catatan ini. Saya tidak akan bisa mengetahuinya. Jika kalian sanggup menemukannya. Saya akui kalian orang yang sangat hebat, dan pastinya bukan orang biasa.
Selama saya masih hidup, dan melanjutkan perjuangan. Saya akan terus mencari setiap benang merah dari kehidupan ini. Bahkan saya tidak bisa menjamin apakah kisah saya akan berakhir indah atau tidak.
Kata Patrick “Hidup akan selalu berakhir dengan indah kawan. Bila belum indah maka belum berakhir“.
Saya akan mengingat hal itu. Hihihi
Sekian dari saya, dan terima kasih untuk hari ini.
Daily Life 2023 #312
Salam,