Berbagai Itu Indah Karena Keadaan

Update Terakhir: 19 Oktober 2020 Oleh

IMG_5414
Foto Pribadi : Abdul Jalil (FSM 2013), Widi Hancoyo (FT 2014) dan Sifron Akbar (FPP 2013) Universitas Diponegoro

Foto tersebut diambil ketika ada pelaksanaan penerimaan anggota baru Racana Diponegoro sebelum dilantik pada waktu itu bulan November 2014. Dahulu aku masih sebagai panitia di kegiatan itu. Aku memberi catatan itu dengan judul “ Berbagi Itu Indah Karena Keadaan ” iya karena memang kami bertiga sedang melakukan hal seperti itu. Hal yang mudah namun jarang dilakukan oleh orang lain. Yang memiliki kekasih pun belum mau melakukan seperti ini. Karena hal tersebut merupakan sesuatu yang langka. Ya sudahlah itu hanya catatan saja.

Sarapan atau makan siang biasanya identik dengan sesuatu yang mewah dihitung sesuatu jumlah orang yang ingin sarapan. Jika ada 3 orang makan piring yang di sediakan juga sebanyak itu. Namun, dalam kondisi tersebut belum dapat berlaku untuk semua tempat. Kalian yang sempat untuk membaca catatan bodoh boleh menebak sesuka hati terserah ingin menjawab seperti apa dan bagaimana. Dan jika kalian menjawab atau berusaha untuk menjawab dengan maksud “ kami ini kekurangan piring atau nasinya kurang untuk bertiga ”, aku pastikan itu hal yang masih kurang benar. Bagi yang mengenal kami bisa jadi mengetahuinya bagaimana harus melakukannya setelah semuanya selesai untuk mengisi perut mereka dan tidak bermaksud menjadikan hal tersebut sesuatu yang menjijikan. Kalau yang memiliki bapak dan ibu itu seorang petani boleh jadi paham betul dengan maksud yang aku sampaikan ini. Maaf saja jika kalian sulit untuk memahami catatanku. Karena cara kalian berpikir itu masih menggunakan otak kiri. Dan jangan terlalu pintar memahami sesuatu yang belum pasti, karena itu sangat berbahaya bagi kalian sendiri.

Aku tidak berusaha untuk menggurui kalian yang membaca catatan ini. Karena sudah jelas catatan ini tidak layak untuk dibaca namun perlu diperhatikan tentang isinya. Segala sesuatu yang aku catatan mengandung efek tunda yang belum dapat dipastikan seberapa lama kan menjadi sesuatu yang kalian pikirkan. Sekarang kalian bisa mengatakanya “ tidak, dia masih salah maksud ” dan satu hari nanti kalian akan mengerti maksud sebenarnya lalu mengatakannya dengan “ Oh Iya, aku pernah dengar sebelumnya dari seseorang yang pernah aku kenal”  . Jadi, hanya itu yang ingin aku sampaikan. Ya tentu tidak ada maksud lain karena untuk mengisi waktu luang dengan mencatat itu memang asyik, sekalipun tidak layak untuk menjadi bahan bacaan. Karena terkenal bukan tujuan utamaku untuk menjadi seorang penulis. Dan aku pun juga belum ingin dikatakan sebagai seorang penulis. Ya sudahlah aku ingin mencatat yang lain lagi.  Terima kasih

About Abdul Jalil

Writing every day for happiness

View all posts by Abdul Jalil →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *