Berhenti Update Media Sosial X, Bukan Berhenti Hidup

Update Terakhir: 30 Mei 2025 Oleh Abdul Jalil

Di tengah hiruk-pikuk dunia (baca: Indonesia) yang semakin kacau. Di mana setiap momen seolah wajib dibagikan. Saya memilih untuk berhenti update media sosial sampai waktu tidak ditentukan.

Berhenti update bukan berarti kehidupan pribadi sedang memburuk dan bukan juga ingin menghilang selamanya.

Justru sebaliknya saya ingin benar-benar hadir dalam kehidupan dunia nyata secara utuh untuk diri sendiri tanpa tekanan terlihat ‘baik-baik saja’ di layar orang lain.

Berhenti update bukan berarti saya sedang kehilangan arah tujuan, tapi saya sedang berusaha menemukan makna dari ketenangan.

Awalnya terasa aneh dan refleks ingin membuka media sosial seperti Instagram (IG) dan X (Twitter). Meskipun di IG saya sudah berhenti update sejak tahun 2023. Sesekali saya buka akun untuk kepentingan lain (konsultasi dengan CS).

Namun, di akun X saya memutuskan untuk berhenti per tanggal 24 Mei 2025. Perlahan tapi pasti keheningan itu jadi ruang yang baik untuk saya.

Saya menyadari betapa seringnya orang-orang hidup untuk validasi bukan untuk diri sendiri. Bahkan tidak sedikit yang sampai ‘nyampah’ di postingan orang lain.

Di media sosial saya salah satu orang yang tidak menggunakan akun anonim/cyber untuk mengluarkan uneg-uneg.

Sebenarnya reputasi akun anonim itu baik-baik saja, tapi sekarang ini akun anonim justru banyak digunakan untuk menipu, menggiring opini sampah, mengintimidasi, dan menghina orang lain (kalau ke pemerintah gas aja sih). 🤣

Ada rasa lega ketika tidak perlu memikirkan kata-kata lagi untuk diposting. Saya hanya perlu menikmati momen apapun itu tanpa tuntutan untuk membuktikan apa-apa di media sosial.

Terlebih lagi saya juga bukan tipe orang yang suka nyari validasi atau pengakuan. Saya tahu dan sadar validasi yang dimaksud sebagian orang sekarang ini maknanya sudah bergeser.

Oleh karena itu, saya sendiri malas untuk adu argumen dengan siapapun. Terutama kaum wanita yang hanya memetingan ego sendiri. Selain itu, adu argumen dengan pria brengsek pun juga sama sialnya.

Orang-orang seperti itu di dunia nyata aslinya adalah seorang pecundang/pengecut. Saya sudah sering menjumpainya sampai sekarang ini. Ya begitulah realitanya.

Selain di X. Saya sebenarnya juga sudah tidak update Story WhatsApp lagi. Terakhir update ya tentang foto langit. Pada akhirnya saya hapus saja karena ada yang protes. Semenjak itu saya lebih baik tidak upload apapun lagi untuk waktu yang sangat lama.

Rasanya tidak nyaman saja ketika sedang merasa bahagia, tapi ada yang mengatur harus melakukan sesuai keinginan orang lain.

Karena keputusan itu yang mungkin tiba-tiba banget bagi beberapa teman yang biasa lihat update story WhatsApp milik saya yang sekarang tidak lagi ada.

Mereka sampai tanya secara personal dikiranya saya sudah ganti nomor atau sedang terjadi sesuatu yang mengerikan.🤣

Baik di IG, X, maupun di WhatsApp intinya saya merasa tidak nyaman. Sekarang,saya tidak lagi sibuk memikirkan mengabdikan segala hal untuk dikonsumsi orang lain.

Saya kembali mengabadikannya dalam ingatan dan blog seperti ini. Mungkin tidak banyak atau bahkan tidak ada yang tahu saya bahagia atau sedang terluka, dan itu tidak apa-apa.

Pada akhirnya bukan media sosial yang memvalidasi kehidupan saya, tapi saya sendiri yang melakukannya untuk terus bertahan hidup melakukan kebahagiaan sejati.

Saya ingin menegaskan kembali berhenti update media sosial bukan keputusan impulsih. Proses itu sangat panjang berdamai dengan ekspektasi baik dari luar maupun dari diri sendiri.

Saya belajar bahwa hadir sepenuhnya dalam hidup bukan berarti harus terlihat oleh banyak orang. Terkadang, hal-hal terbaik justru tumbuh dalam diam, dalam ruang pribadi yang tidak terjamah algoritma.

Kalau satu hari nanti saya kembali muncul di linimasa biarlah itu terjadi. Saya hanya ingin berbagi saja, bukan karena saya takut dilupakan. 🙏

Sekian dari saya dan terima kasih!

Salam,

Traktir Es Krim

About Abdul Jalil

Writing every day for happiness

View all posts by Abdul Jalil →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *