Berpikir Kritis untuk Menurunkan Ekspetasi

Update Terakhir: 25 Juli 2024 Oleh Abdul Jalil

Saya ingin membuat tulisan ini karena melihat realita hidup yang semakin rumit, dan sangat membagongkan. Malas untuk berpikir kritis, dan lebih suka solusi praktis yang menyesatkan ketika dihadapkan pada suatu masalah (penawaran).

Terlebih lagi, tidak sedikit orang-orang yang tergiur kebahagiaan semu dari seseorang yang menawarkannya. Padahal orangnya adalah seorang penipu.

Saya berasumsi kenapa orang-orang cenderung malas untuk berpikir kritis. Karena melimpahnya informasi yang mirip, serentak, dan cepat. Urusan benar atau salah, itu masalah belakangan.

Dari ketiga paragraf di atas, kira-kira konteksnya saya akan membahas apa? Coba tebak sebelum melanjutkan membaca tulisan ini.

Jawabannya adalah “titip dana” atau “investasi bodong.”

Untuk kalangan investor, titip dana sebenarnya bukan istilah yang asing. Saya pun sebenarnya juga menitipkan dana, tapi tempat dan caranya legal, aman, dan juga terpercaya.

Saya sebut saja produknya adalah Reksa dana. Mudahnya, saya menitipkan sejumlah uang kepada seorang manajer investasi suatu perusahaan untuk mengelola uang saya agar bisa kembang lebih banyak (bertumbuh).

Uang yang dikelola oleh manajer investasi, kemudian di tempatkan di beberapa instrumen investasi sesuai dengan profil risiko yang saya miliki. Tentu saja seorang manajer investasi memiliki kualifikasi yang tidak sembarangan.

Intinya bukan orang random yang menawarkan investasi sehari bisa langsung untung puluhan persen tanpa risiko duit hilang. Kalau ada yang percaya sama orang seperti itu, goblok banget!

Meskipun pada kenyataannya tidak sedikit orang yang kena tipu. Hihihi

Saya beberapa kali mendapatkan penawaran dari orang yang tidak dikenal, dan ada juga yang dikenal. Ya tidak jauh-jauh yang namanya investasi. Karena saya sendiri memang memiliki sedikit bakat/ilmu mengenai investasi.

Mungkin pernah menebak-nebak total aset investasi yang saya miliki. Kalau orang yang jeli, bisa lah ya menebak kira-kira aset apa saja yang saya miliki. Karena saya pernah menulisnya di sini Hihihi

Masalahnya semua penawaran mereka itu rata-rata sangat tidak realistis dari kaca mata investor. Mengingat profil risiko saya sendiri untuk saat ini adalah konservatif-moderat. Saya belum ingin mengambil risiko lebih dari itu.

Anehnya ada orang yang percaya penawaran instan yang menjanjikan keuntungan tinggi dalam waktu cepat. Rata-rata yang kena tipu itu orang kaya duitnya banyak, atau orang biasa yang pakai duit panas alis dari hutang. Entah dari pinjol, atau pinjam saudara.

Untuk saat ini kasus-kasus besar mengenai penipuan tidak begitu tersorot media. Namun, untuk kasus-kasus kecil mulai jutaan s.d. puluhan juta itu masih banyak.

Bisa saja korbannya sudah malas duluan ke melapor ke polisi, karena kita semua sudah tahu kinerjanya seperti apa. Saya ingin cari aman saja. Hihihi

Saya bisa mengetahui kasus-kasus seperti itu karena sering menyelam ke lautan informasi. Komunitas yang menawarkan rekomendasi saham atau investasi lainnya. Yang jelas sumbernya ya dari sana.

Berbicara tentang investasi, saya menerapkan prinsip kehati-hatian ekstra tinggi, berekspetasi sewajarnya saja sesuai profil risiko, dan jumlah dana saat ini.

Terlebih lagi kalau ngomongin investasi pasif, tidak perlu terlalu ngoyo. Kalau ada duitnya, pasti bisa investasi di mana pun. Saya yakin itu!

Untuk orang-orang seperti saya atau kita ini, perlu lebih banyak investasi leher ke atas, alias belajar menggali ilmu lebih dalam di suatu bidang tertentu agar bisa menghasilkan banyak duit. Syukur-syukur bisa seimbang.

Satu hal sebelum saya akhiri tulisan ini. Kita memang cenderung mengharapkan investasi yang bisa mendapatkan untung banyak dalam waktu cepat.

Namun, kita juga harus paham, investasi itu butuh kesabaran (proses), dan memeriksa setiap detailnya agar tidak mudah menerima penawaran yang menggiurkan.

Kita sebenarnya bisa mencegah kerugian yang tidak perlu dengan berpikir kritis sebelum melakukan suatu (berinvestasi).

Jika hal itu sudah dilakukan, maka secara tidak langsung kita sudah mengontrol ekspetasi kita sendiri. Pada akhirnya kita bisa menikmati hasil usaha yang benaran manis. Hihihi

Sekian dari saya, dan terima kasih!

Salam,

About Abdul Jalil

Writing every day for happiness

View all posts by Abdul Jalil →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *