Update Terakhir: 21 Januari 2021 Oleh Abdul Jalil
Semarang, 19 Mei 2019 – Aku kembali melanjutkan kebiasaanku untuk memabuat catatan receh sebagai kenang-kenangan ku bersama teman-teman dan bisa jadi dapat diceritakan kembali dihari kemudian. Catatan ini judulnya memang seperti itu (apa ada yang ingin protes?).
Bulan puasa Ramadhan penuh dengan berkah salah satunya adalah buka puasa gratis. Di bulan puasa banyak masjid-masjid menyediakan takjil dan menu buka puasa namun aku adalah anggota pramuka Undip tentu memiliki cara tersendiri dalam menikmati berkah selama bulan puasa.
Buka puasa gratis bisa ditemukan dimana-mana selama berusaha untuk mencari. Semales-malesnya aku masih menyempatkan datang mengikuti kajian dimasjid (modusnya begitu) ya sebenarnya mencari berkat. Hehehee
Oh iya agenda buka puasa bersama teman-teman pramuka Undip diawali dari rumah kak Bambang atau lebih dikenal sebagai kak Mobom. Aku sendiri kenal dekat dengan keluarga kak Bambang apalagi sama anaknya (teman satu angkatan masuk Undip dan Racana).
Bulan ini pastinya akan banyak agenda buka bersama Keluarga Besar Racana Diponegoro (KBRD). Kak Bambang salah satu purnacisya (alumni Pramuka Undip). Aku tidak ingat pasti beliau masuk angakatan berapa (pastinya beliau masuk generasi awal berdirinya Racana Diponegoro).
Kalau aku dan teman-teman yang seumuran (kakak atau adik tingkat) sendiri aku menyebutnya generasi kedua. Kalau ikut agenda buka bersama keliling dijamin pulang tidak akan merasa kelaparan (kecuali yang memang tidak ikut makan besar) tapi sepertinya tidak mungkin ada yang tidak ikut makan.
Kalau aku pikir-pikir buka puasa dirumahnya kak Bambang enak loh (pokoknya suasananya beda deh) aku sendiri juga belum nemu kosakata yang tepat untuk mengambarkannya. Mungkin satu hari nanti bakal ketemu kata yang tepat untuk semua itu. Masih banyak tempat untuk dikunjungi dan catatan selanjutnya menuju ke rumahnya kak Lois Yulianto.
Rumah kak Lois
Aku sendiri tidak perlu menyebutkan tanggal dan hari karena didalam foto sudah termuat informasi yang sangat jelas. Kalian yang membaca catatan ini bisa mengenaliku dari foto diatas ? kalau beneran bisa mata kalian memang masih bagus. Hehehe
Rumahnya kak Lois lumayan jauh kalau acuannya “mahasiswa” dari kampus utama Undip namun bagiku tetap terasa dekat kok. Buat kalian biar tidak bosen coba bantu hitung orang yang ada difoto bersama kak Lois dan keluarga.
Rumah Kontrakan
Aku dan teman-teman satu angkatan memang suka membuat acara bersama entah apa itu temanya yang penting bisa kumpul. Ide untuk membuat acara buka bersama di kontrakanku bukan sesuatu yang buruk untuk diwujudkan.
Aku dan beberapa teman harus mempersiapkan tempat agar bisa dipakai. Dicatatan sebelumnya aku pernah membuat catatan yang ada kaitannya dengan foto diatas (bagi yang mengetahuinya). Acara masak-masak sekaligus buka puasa bersama sukses dan lancar (kendalanya aku masih merasa lapar). Cukup singkat saja karena aku tidak ingin membuat kalian bosen lihat senyumku lain daripada yang lain. hehehe
Rumah kak Lita
Belum puas mencari berkah di bulan ramadhan catatan lanjut kerumahnya salah satu pembina putri pramuka Undip.
Rumah Fio
Ada rasa bosen tapi aku harus semangat mencari berkah ramadhan. Waktu itu aku dan teman-teman berkunjung ke rumahnya Fio. Ku pikir akan ada banyak orang yang ikut tapi hanya segitu saja (ada banyak jajan yang bisa ku makan). Kalau aku melihat diriku sendiri seperti bapak-bapak yang pulang tahlilan. Hehehe
Masih ada jadwal buka bersama keliling bersama Keluarga Besar Racana Diponegoro. Kira-kira masih 4 sampai 5 kali lagi.
Rumah kak Buwas
Bukan rahasia lagi foto diatas lebih ramai dibandingkan foto sebelumnya. Ya jujur saja kalau buka puasa di rumahnya Kak Budi Warsono bisa sekalian perbaikan gizi.
Rumah kak Dadin
Aku dan teman-teman tidak ingin absen untuk mengikuti kegiatan yang menyenangkan. Aku bilang sama kalian semua kalau “Aku akan tetap sama meskipun orang lain bersikap berbeda”. Apa hubungannya dengan catatan ini ? seseorang akan mengetahuinya dan menyimpan hal itu. Terkadang aku menyimpannya sendirian dan tidak mengatakannya kepada siapapun.
Ada banyak cerita ketika aku dan teman-teman mengikuti buka puasa bersama. Cukup sulit untuk mentransferkannya ke dalam sebuah catatan. Yang pasti aku lebih suka untuk melakukannya daripada mengatakannya. Ingat baik-baik tentang catatan ini, aku hanya sekedar mencatat dan menyimpannya sebagai tanda. Oke lanjut….hehehe
Rumah kak Budi
Kalian tidak perlu susah untuk mencari dimana aku berada. Karena aku tetap ada diingatkan kalian. Waktu itu aku dan teman-teman berkesempatan kembali berkunjung ke rumah kak Slamet Budi. Beliau bener-bener orang pramuka asli, tidak sulit bagi kalian untuk mencari tahu tentang kak Budi.
Begitu banyak pesan-pesan kebaikan yang pernah beliau sampaikan kepada kami semua namun ada satu hal yang mudah untuk diingat bahkan langsung dipraktekkan oleh siapapun. “Carilah ruang bahagiamu agar hidupmu lebih berwarna” ya kurang lebih seperti itu salah satu pesan dari beliau.
Kalau kalian ingin versi lengkapnya bisa langsung berkunjung ke rumah beliau. Oh iya coba kalian hitung ada berapa orang yang berada difoto, siapa tahu kalian bisa menjawabnya dengan benar.
Kalau akhir bulan memang pas banget ikut kegiatan buka puasa entah itu tempatnya ada dimana yang penting hepi. Bulan selanjutnya masih ada agenda yang sama untuk memperbaiki gizi gratis. Hehehe
Rumah kak Shofa
Hampir tidak ada rasa sedih ataupun menyesal, tidak peduli apa yang sudah aku makan. Selama aku kenyang akan baik-baik saja meskipun ada sesuatu yang kosong. Satu hal lagi yang perlu diingat “Aku pasti menemukan kebahagiaanku sendiri”.
Aku tidak ingin mengacaukannya jika sudah menemukan apa itu arti dari kebahagiaan. Tidak perlu membuat sesuatu yang rumit agar perut tetap bekerja siang dan malam. Bersama teman-teman aku akan terus mencari sesuatu yang membuat kami bahagia (intinya gratisan).
Agenda ke-10 buka puasa keliling ke Keluarga Besar Racana Diponegoro (KBRD). Aku dan teman-teman berkunjung sedikit agak jauh ke kampus sebelah (kawasan Unnes Sekaran). Asyik bisa makan sepuasnya dan ada hiburan tersendiri ketika kak Gatot dan keluarga sangat begitu ramah (ada-ada saja hal yang dibuat lelucon). Hitung sendiri ya siapa saja yang ikut agenda spesial di bulan ramadhan.
Entah sudah berapa kali aku berkunjung ke rumahnya beliau. Sepertinya kalau ada acara makan-makan saja deh. Ya bagaimana lagi ? Aku tipe orang yang suka makan dan jarang pilih-pilih makanan dan sangat menikmati hidup sebagai laki-laki edisi terbatas. Oh iya, jangan heran kalau pose fotoku mudah diingat oleh kalian.
Tentu ada alasan tersendiri mengapa bisa demikian. Pokoknya setelah bertamu, foto, dan akhirnya pulang… Hehehe. Hari besok masih agenda terjadwal lagi untuk menyerbu rumah mbak Aini. Aku tidak peduli dengan massa tubuhku yang semakin hari semakin bertambah, yang penting aku bahagia bisa makan enak setiap kali aku ingin. Yeeee….
Aku memang salah satu orang yang hampir tidak pernah absen ikut agenda. Itu buktinya agenda ke-11 di bulan masih saja ikutan nongol. Hehehe Tenang, tidak akan ada yang protes kalau masalah begituan. Lagian juga tidak akan menguntungkan sama sekali membahas masalah yang sekiranya tidak penting untuk kalian.
Bisa dibilang mereka adalah keluarga muda yang sudah memiliki seorang putri cantik. Ramai-ramai kami datang untuk menggodanya, dengan begitu kami menemukan senyum dari putri kecil yang begitu manis. Oh iya, aku sudah menghabiskan berapa porsi ya ? yang pasti banyak porsi. Hehehe
Meskipun di bulan ramadhan, massa tubuhku justru bertambah (tujuan puasa memang bukan untukku diet melainkan hal yang lebih istimewa coba tebak saja sendiri). Diet itu hanya untuk orang-orang yang lemah (aku tidak meng-umumkan pernyataan tersebut ya).
Mengingatkan satu hal lagi untuk kalian orang-orang yang kebetulan membaca catatan ini “ satu hari nanti mereka akan datang ke rumahku sebagai istimewaku ”. Okelah kalau begitu aku lanjut untu menulis catatan berikutnya agar segera selesai dan diunggah ke website pribadiku.
Rumah kak Sigit
Untuk pertama kalinya (benar gak ya..ehehehe) selama mengikuti agenda buka puasa keliling baru kali ini datang ke rumahnya kak Sigit memakai seragam kebanggan kami sebagai anggota pramuka Undip.
Beliau menjelaskan sendiri alasan mengapa kami semua diminta untuk datang dengan berseragam pramuka lengkap, mengenang masa lalu (kak Sigit). Beliau merupakan salah satu pionir berdirinya Racana Diponegoro (waktunya bercerita…tapi aku tidak ingin becerita ditempat ini karena ceritanya bakalan panjang banget).
Aku sendiri banyak belajar dari beliau tentang bagaimana mendidik dan merawat anak yang memiliki keistimewaan daripada anak-anak lainnya. Tentunya, bukan hal yang mudah untuk menjalani semuanya namun jika sudah menemukan nikmatnya menjadi orang tua pastinya sangat menyenangkan dan terdapat bumbu kehidupan.
Ya aku akan menunggu seorang perempuan yang memang ditakdirkan menjadi jodohku satu hari nanti. Semoga…
Rumah kak Puspita
Sebagai akhir dari catatan ku ini dan juga agenda terakhir buka puasa keliling bersama Keluarga Besar Racana Diponegoro. Setelah itu sebagian besar dari kami akan balik ke kampung halaman masing-masing (tapi aku belum tahu kapan akan balik ke kampung), khusus aku sebenarnya bisa pulang ke rumah kapan pun (hanya satu jam saja perjalanan dari Undip ke rumah). Dan catatan buka puasa tahun 2018 menjadi agenda paling lengkap tanpa absen sekalipun. Bakal menjadi salah satu rekor yang sulit untuk dipecahkan oleh adik-adikku setelahnya. Hehehe
Catatan Akhir Kuliah #47
Salam,