Catatan 1 November di Bukit Senja

Update Terakhir: 12 Oktober 2020 Oleh

catatan 1 november di bukit senja
Foto Pribadi : Abdul Jalil (Grobogan) dan Muhamad Irwanto (Indramayu) di Bukit Senja

 

Catatan 1 November Di Bukit Senja. Hari istimewa untuk aku dan orang-orang yang merasa istimewa di sekitarku. Kisah hampir sama satu tahun yang lalu tempat untuk mengisi waktu luang. Di bukit aku di temani oleh seorang kawan (teman satu kamar kontrakan). Dia ingin ikut denganku karena merasa bosan di kamar. Dengan demikian dirinya bisa bebas menghirup udara segar di sore hari.

Pada waktu itu seperti yang kalian lihat di dalam foto tersebut. Aku sedang sibuk sendiri dengan sesuatu yang tidak asing. Sebuah laptop hitam milik seorang kawan (Rizka/Fisika 2015). Aku membuat catatan pertama di bukit senja. Aku bercerita tentang sesuatu yang tidak biasa. Namun, harus kecewa dengan keadaanku waktu itu karena terlalu berlebihan dalam memproteksi sebuah catatan. Dan pada akhirnya catatan itu terkunci dan tidak dapat dibuka untuk selama-lamanya. Catatan 1 November Di Bukit Senja

Baca juga: AKU DAN DIA BERMAIN DI BUKIT SENJA

Aku kehilangan sebuah catatan istimewa namun aku tidak ingin kehilangan seorang Haruna. Cukup untuk waktu itu saja aku kehilangan sebagian sejarah yang seharusnya ada untuk mereka. Dan aku berusaha untuk bersabar ketika masa depan belum berpihak dengan baik. Maka dari itu aku hanya ingin melakukan apa pun dengan rasa penuh tanggung jawab sebagai manusia. Bukit Senja

Teman yang sedang berfoto dengan ku itu bahkan sempat berpikir aku adalah manusia paling aneh dan paling abstrak di antara semua orang yang pernah dia kenal. Aku melakukan sesuatu bukan tanpa alasan, diam tidak melakukan pun juga perlu alasan. Kadang aku hanya bisa pasrah dan menerima ketika banyak dari teman-temanku berpikir demikian. Dan aku hanya bisa tersenyum kepada mereka sebelum dunia mengambilku. Catatan 1 November Di Bukit Senja

Bukit, aku bercerita tentangmu dan mereka yang ada di sekitarmu. Aku tidak pernah paham mengapa demikian hanya tentangmu. Aku hanya duduk dan berpikir tentangmu berbagi cerita antar sesama. Terkadang aku merasa malu denganmu yang begitu tenang. Cukup, untuk waktu istirahat denganmu dikala hari semakin sibuk. Hari sore menjadi kisah yang menarik untukku dan mereka. Catatan 1 November Di Bukit Senja

Jangan selalu aku yang berpikir untuk sendiri tanpa mu. Aku hanya ingin bahagia bersamamu sebelum tempat nyamanmu berubah menjadi sesuatu yang tidak menarik bagiku. Terima kasih untuk waktu itu telah menjadi tempat terindah bagian dari catatan sejarah hanya bersamamu. Bukit Senja

About Abdul Jalil

Writing every day for happiness

View all posts by Abdul Jalil →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *