Catatan Delegasi Racana Undip

Update Terakhir: 12 Oktober 2020 Oleh

latihan gabungan
Foto Bersama : Utusan Racana Diponegoro di UIN Walisongso Semarang

Pada kesempatan kali ini aku mencatat sesuatu yang sudah pernah terjadi ketika mendapat amanah untuk mengikuti kegiatan di Racana tetangga (UIN Walisongo). Jadi, aku memulai cerita tidak dari awal mengapa bisa aku mendapat amanah melainkan pada saat aku resmi menjadi peserta kegiatan (Latgab Water Rescue).

Kegiatan yang di laksanakan 2 s/d 4 September 2016 bertempat di kampus 2 UIN berlangsung dengan keadaan bahagia. Jika ada hujan dalam cerita aku tetap bahagia dan dalam keadaan apa pun juga selama masih dalam batas kemampuan.

Perwakilan Racana Undip mengirim 4 orang (menyedihkan) saja. Karena keterbatasan undang-undang yang mengatur kegiatan pendelegasian. Sejak dulu memang menyedihkan kalau ada kegiatan keluar markas perwakilan Undip hanya mengirim sedikit orang (sebenarnya banyak yang ingin ikut). Semoga saja tahun depan peraturan perundang-undangan internal Racana Undip dapat di perbaiki dengan baik.

Mengakui aku adalah utusan yang paling senior, berharap dari mereka dapat belajar dan menerima sesuatu dari kekurangan kegiatan itu, jika ada kelebihan ya jangan dikembalikan pada saat itu juga. Kegiatan selama 3 hari kami semua merasa baik-baik saja dan yang pasti kenalan dari luar bertambah banyak. Wajib hukumnya pergi ke suatu kegiatan harus dapat kenalan minimal satu orang utusan dari Racana lain. Tentu, akan menjadi rugi kalau tidak membawa nama.

Menurut perasaanku untuk kegiatan pada waktu itu. Aku merasakan hal yang sama ketika mengikuti latihan SAR Nasional III/Universitas Diponegoro tahun 2014. Apalagi pelatihnya orangnya masih sama dan juga materinya. Di tambah lagi aku di temani dua alumni peserta Latsarnas III/Undip (Kak Febtia dan Kak Aisyah). Mereka berdua sama-sama dari Universitas Muhamadiyah Surakarta (UMS). Seolah-olah kami bertiga sedang reuni bersama dua tahun yang lalu.

Meskipun begitu aku tidak ingin terlihat orang yang serba tahu, aku tetap menjadi orang biasa dan terlihat aneh saja di mata orang lain. Karena hidupku memang serba terlihat aneh.

Oh iya aku perkenalkan kepada kalian jika tadi lupa untuk memberitahu siapakah mereka dalam catatanku ini. Ada nama baru ada juga nama lama dalam catatan. Yang pertama ada Rizal (FPP 2014), Zukruf (FEB 2015), Aris (FEB 2015), dan terakhir ada aku sendiri. Boleh jadi ada yang sangat bosan melihat foto ku selalu terpampang jelas di catatan. Jawabku “ yaiyalah ” ini kan catatanku, kalau ingin ada foto kalian syaratnya itu mudah saja. Ayo,, kita membuat sejarah bersama.

Perkenalannya singkat saja, takut ada yang merasa bosan dengan bagian tersebut. Dan aku lanjutkan untuk catatan bagian ini. Di setiap kegiatan delegasi suatu hal yang harus di laksanakan oleh setiap orang tanpa terkecuali (masih bisa di nego). Namun, aku memiliki sesuatu yang tidak semua ingin melaksanakannya dengan pengecualian pasti. Bahkan aku menyimpannya dengan baik karena faktor lupa atau memang perintah yang kurang jelas dari sang pemilik sah.

About Abdul Jalil

Writing every day for happiness

View all posts by Abdul Jalil →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *