Catatan Untuk Hana dan Nata (Aku Calon) Ayah Meluangkan Waktu Untuk Kalian

Update Terakhir: 12 Oktober 2020 Oleh

img_7607
Foto Pribadi : Abdul Jalil (Pandega Muda™) Pramuka Universitas Diponegoro 21 Desember 2014 10.46/AM

Suasana tenang duduk sendiri di antara keajaiban untuk mereka yang akan melanjutkan hidup. Aku adalah seorang anggota Pramuka aktif pada waktu itu hingga saat ini ketika membuat catatan ini. Waktu luang di kegiatan musyawarah pandega aku manfaatkan untuk membuat beberapa catatan.

Baiklah jadi sekarang aku memulai bagaimana catatan ini akan menjadi sebuah sejarah di masa depan. Aku sendiri sering membuat catatan tidak jauh-jauh seperti yang terjadi pada bagian ini. Perlu di dokumentasikan sejenak ketika aku sedang membuat catatan biar ada kesan mewah (itu yang aku pikirkan) meskipun kalian menganggapnya hal yang biasa saja.

Membuat catatan seperti ini merupakan hal mudah yang bisa di lakukan oleh siapa pun namun tidak banyak orang ingin melakukan sesuatu sama sepertiku ini. Kata orang membuat catatan seperti ini hanya membuang-buang waktu saja, tidak penting untuk masa depan dan tidak bisa menghasilkan uang banyak. Mereka memang hanya melihat dari sudut pandang dari hal yang biasa dilihat karena aku bukan mereka.

Sampai saat ini alasan aku membuat catatan karena mereka (Hana dan Nata), dalam beberapa waktu di masa depan akan hadir seorang yang menyenangkan bagi kehidupanku. Orang tuaku juga akan senang karena bisa bermain dengan seorang cucu. Padahal saat ini aku masih seorang mahasiswa yang belum tentu bisa lulus dalam waktu 8 semester. Mungkin ini adalah salah satu kelebihanku dari orang lain. Sebisa mungkin aku memanfaatkan waktu sebaik-baiknya sebelum lulus dari departemen fisika Undip.

Bahkan tidak sedikit kisah yang sudah pernah terjadi di masa lalu menjadi sebuah catatan istimewa. Tentang mereka akan hadir aku mulai mempersiapkan sesuatu yang luar biasa. Untuk sekarang ini memang masih menjadi rahasia namun suatu hari nanti hal itu akan banyak diketahui oleh banyak orang di dunia ini.

Aku berpikir sejenak sebelum membuat kalimat di setiap paragraf agar tidak menjadi suatu hal sia-sia di kemudian hari. Sebagai calon ayah yang baik di masa depan, berusaha sebaik aku bisa untuk melakukan setiap kebaikan apapun bentuknya. Melalui catatan ini pula aku memberitahu dunia ini adalah bagian dari masa lalu. Menyakini banyak orang di dunia ini tidak suka kalau di ungkit-ungkit tentang masa lalunya. Namun, aku adalah orang yang berbeda. Dunia akan lebih mudah untuk menemukanku.

Meluangkan sedikit kesempatan yang ada untuk kebaikan hidup umat manusia (agak lebay dikit) dan memberikan pengaruh baik untuk orang-orang yang keras kepala (mungkin saja) tentunya dengan kelembutan bukan kekerasan.

Aku duduk di kursi itu tidak dalam waktu sebenar, menurut ingatanku begitu. Tidak mengetahui pasti karena aku juga harus kembali bertugas di kegiatan pada waktu itu. Dalam kesempatan yang singkat aku ingin membuat pesan (siapa tahu Nata dan Hana) akan membacanya.

Aku sudah mulai lupa sejak pertama kali memikirkan kalian, entah sudah berapa kali aku menyebut nama kalian dalam setiap catatan yang pernah ada. Yang paling dalam dari hati aku adalah masih tentang kalian. Seorang yang paling aku rindukan di dunia ini. Kebahagiaan untuk hari-hari ku dan satu orang yang kalian kenali sejak pertama hadir di dunia ini. Siang selalu  menjadi pikiran dan malam pun menjadi impian. Aku berharap kalian mengerti dengan keadaan saat mengetahui kenyataan hidup. Selalu bersyukur adalah satu-satunya cara untuk kalian agar dapat berbahagia dengan siapa pun di dunia ini. Aku mencukupkan untuk kalian dengan catatan ini semoga bisa bermanfaat di kemudian hari.”

Hari ini adalah hari-hari terbaik dalam kehidupan indah yaitu hidup bahagia bersama Haruna dan juga dengan kalian (Hana dan  Nata).

 

About Abdul Jalil

Writing every day for happiness

View all posts by Abdul Jalil →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *