Catatan Hari Kedelapan

Update Terakhir: 12 Oktober 2020 Oleh

Arifin
Foto Pribadi : Arifin dan Adik-adik Yang Sedang Bersantai

Di hari yang kedelapan mereka sangat sibuk dari pagi hari hingga malam menjelang tidur. Agenda di hari kedua jambore itu ada kegiatan mencari jejak dan pentas seni. Untuk pentas seni itu sendiri di bagi menjadi dua sesi. Untuk sesi yang pertama (regu putri) sudah dilaksanakan pada hari pertama (Jumat malam) sedangkan untuk regu putra dilaksanakan pada hari kedua (Sabtu malam).

Pagi hari hujan gerimis menjadi kisah pertama untuk mereka di sana. Aku pikir mereka tidak dapat tidur dengan tenang, begitu dengan aku yang dulu. Memang sangat susah untuk tidur jika sudah kumpul sama teman-teman sebaya.

Terlihat senyum mereka di pagi hari membuatku bahagia. Bermain dengan mereka itu seperti punya anak banyak namun belum ada istri yang mendampingi. Tapi, aku itu tidak sendirian di sana. Karena sudah ada Arifin dan Fani yang sudah menemani adik-adik.

Permainan di hari kedua berlangsung selama setengah hari. Tidak sepenuhnya mereka berangkat mengikuti kegiatan mencari jejak. Maksimal 2 orang per regu bertugas untuk menjaga tenda sekalian bersih-bersih lingkungan sekitar tenda.

Arifin dan adik-adik bersama-sama mencari jejak ke setiap pos yang ada.  Sedangkan aku tetap di tenda sekalian bantu-bantu. Mungkin aku terlalu lelah untuk berjalan. Jadi, aku lebih suka di sekitar tenda saja.

Walaupun begitu aku tetap senang karena mereka begitu berarti bagi kisah hidupku, apalagi si Nabila. Gadis kecil yang sangat cantik sampai-sampai aku jatuh hati kepadanya. Seolah-olah aku melihat Hana dimasa depan. Senyumnya itu dapat membunuh orang-orang sepertiku ini. Di dalam hatiku ingin sekali aku berfoto dengannya berdua atau bertiga (satunya siapa ya ?). Entah alasan apa yang bisa aku catat di catatan ini. Yang pasti dia sudah mampu mengalihkan dunia ku sejak pertama kali bertemu.

Pada kesempatan yang lain. Justru Arifin malah sedang bermain dengan mereka (termasuk Nabila). Jika kalian ingin tahu siapa Nabila,, kalian bisa lihat sendiri di foto yang sudah ada. Lihat saja siapa gadis kecil yang paling manis dan cantik. Waktu itu aku sedang di Mussola (beristirahat) siang. Foto itu di ambil sekitar antara siang dan sore hari. Kalau pagi hari tidak mungkin foto itu ada.

Memang berat kehidupan ini jika terdapat kisah yang berarti bagi hidupku dan mungkin juga kalian. Waktu tidak ingin cepat berlalu namun aku perlu untuk mengakhirinya. Setiap aku bertemu dengan kesempatan ingin sekali aku bermain lebih lama dengan dirinya meskipun itu rasanya mustahil untuk diwujudkan.

About Abdul Jalil

Writing every day for happiness

View all posts by Abdul Jalil →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *