Catatan Hari Pertama

Update Terakhir: 12 Oktober 2020 Oleh

MI Darussalam Lembu
Foto Pribadi : Abdul Jalil dan Murid-murid MI Darussalam Lembu Kecamatan Bancak

Catatan ini merupakan sebuah cerita pengalaman untuk pertama kalinya (Sabtu, 6/08/15) menjadi seorang pengajar untuk murid Madrasah Ibtidaiah (MI) dalam rangka persiapan jambore ranting (tingkat kecamatan). Kesempatan yang tidak ingin aku lewatkan begitu saja, karena suatu hari nanti apa yang sudah aku dapatkan ketika mengajar mereka pastinya akan mendapatkan kejutan-kejutan seru

Sabtu bahagia dalam lindungan-Nya terbangun dari mimpi sempurna. Aku bersiap untuk bergerak menuju suatu tempat yang indah dan mempesona. Tempat itu merupakan ruang untuk berdoa dan beribadah (pasti kalian mikirnya masjid / mussola ), ya aku anggap kalian masih benar dalam memikirkan hal itu. Namun, aku  mengalami hidup sebagai manusia biasa di dunia ini cukup ruang tamu yang menjadi saksi dalam menjalani ibadah (kalo urusannya ibadah semuanya indah).

Mandi untuk menyegarkan badan agar aroma lantai dapat lenyap oleh harumnya sabun wangi. Sarapanku cukup dengan mie instan. Kemudian kami (aku dan Arifin) berangkat menuju tempat yang menjadi tujuan sebenarnya MI Darussalam (Dusun Lembu). Dari Tembalang kira-kira jam 7 pagi dan sampai di sekolahnya jam ± 9 pagi dengan menggunakan sepeda motor. Senang hati ini ketika sudah sampai di sana. Banyak anak-anak MI menampakkan diri untuk melihat kedatangan kami, pasti di dalam diri mereka bertanya-tanya siapa kami ini. Walaupun sebagian dari murid-murid sudah mengetahui tujuan kami datang.

Kami datang untuk mereka karena dibutuhkan sekali sebagai seorang pengajar/pendamping selama sebelum dan saat kegiatan jambore ranting yang akan di laksanakan pada tanggal 12-14 Agustus 2016. Sebagian dari guru-guru sangat kerepotan untuk membagi waktu. Karena tugas kewajiban yang tidak sedikit. Aku datang dengan senang hati jika memang mereka membutuhkan sesuatu yang perlu untuk di bagikan kepada murid-murid MI. Jadi, semua pihak merasa senang tidak ada yang di rugikan.

Dalam hati aku merasa ada perasaan takut yang aneh. Bukan tentang berani atau tidak untuk bertemu dengan mereka melainkan aku ingin membagi apa ? untuk awal pertemuan pertama. Dan pada akhirnya aku yang memulai dengan perasaan gembira. Di sana aku bertemu dengan 24 murid (Kelas 4-6). Kami memperkenal diri agar mereka bisa dengan mudah untuk berkomunikasi dan bergantian juga dengan mereka.

Dari 24 murid yang aku ketahui pada hari itu. Ada satu nama murid yang membuatku terus berpikir tentangnya. Bagiku dia (Nabila Salsabila) sangat istimewa karena berbeda dengan yang lainnya. Pastinya dalam akan terjadi sesuatu jika dilihat dari isi kepalaku yang begitu tidak biasa. Satu hal yang perlu aku sampaikan kepada kalian jangan sampai salah paham kepadaku jika tidak ingin sesuatu buruk terjadi di masa mendatang.

Aku membuat catatan ini atas dasar sukarela tidak ada unsur paksaan dari siapa pun. Aku senang dengan membuat catatan karena dapat meningkatkan kebahagiaan hidup. Satu hal lain dari seorang aku adalah menyenangkan. Itu bisa kalian uji sendiri jika bersamaku.

Waktu sebentar selama berada di MI kami membagi pengetahuan sedikit tentang kepramukaan dan ilmu lainnya yang dirasa dibutuhkan. Aku sangat senang bisa melihat kebahagiaan mereka sangat antusias dalam mengikuti hari pertama pertemuan bersama kami.

Kira-kira jam satu aku menuju rumah Arifin , sebelum ke rumahnya. Kami berpamitan kepada murid-murid dan guru. Aku kaget setengah bahagia melihat mereka sebelum pulang menyalami kami. Kelembutan dan keramahan mereka membuat aku merasa nyaman. Bisa jadi aku akan rindu kepada mereka suatu hari nanti.

Aku ke rumah Arifin sudah lebih dari tiga kali. Jadi, bukan hal yang buruk bagiku jika berhadapan dengan suasana perkampungan yang masih asri. Aku di sana rehat selama satu malam untuk mempersiapkan hari minggu bersama murid-murid. Tidur lebih banyak dari pada hari sebelumnya karena tidak banyak hal yang bisa aku lakukan ketika sudah berada di rumahnya arifin. Dalam suasana tenang aku membaringkan tubuh yang sudah lelah ini dan bermimpi sebelum hari sebenarnya.

 

About Abdul Jalil

Writing every day for happiness

View all posts by Abdul Jalil →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *