Catatan Latihan SAR Nasional #2

Update Terakhir: 12 Oktober 2020 Oleh

img_2065
Foto Pribadi : Abdul Jalil (Undip) dan Peserta Latihan SAR 10 September 2014  1.11/PM

Catatan bagian kedua dari latihan SAR nasional di hutan mencari seseorang yang disengaja hilang. Catatan kali ini adalah aku sendiri dan tim 5. Selagi aku masih mengingatnya dengan senang hati membuat catatan untuk mengisi waktu luang.

Kami sendiri pada waktu itu sedang beristirahat masih berada di hutan, ingin segera keluar dari hutan ingin makan sesuatu. Korban hilang dadakan sudah ditemukan oleh kami dan di bantu tim dari Basarnas. Dan masih ingat sekali tim 5 dan satu tim lagi yang belum keluar dari hutan salah satu anggota tim lain terjadi musibah (kelelahan). Anggota yang kelelahan berasal dari Stikes Kendal. Memang medan di hutan lumayan berat bagi orang-orang kota yang belum terbiasa dengan keadaan naik turun dataran. Jadi, membutuhkan tenaga lebih untuk keluar hutan dengan selamat.

Logistik penunjang hidup yang kami bawa sebenarnya tidak banyak tapi logistik lainnya justru lebih berat. Tentu sangat merepotkan kami (terutama yang laki-laki) ketika mengevakuasi anggota tim lain yang kelelahan. Hanya 2 tim saja memang yang masih harus berjuang di dalam hutan mencari jalan pintas untuk bisa keluar menuju perkampungan terdekat. Sungguh aku merasakan lelah, bahkan teman satu tim yang dari IPB merasa hampir jatuh juga karena barang bawaannya yang berat.

Kalau sudah bermain ya jangan main-main, ternyata latihan di hutan bisa langsung di aplikasikan dengan korban yang sesungguhnya. Selain 2 tim lain ,sudah keluar dari hutan terlebih dahulu pasti tidak bisa mengalami rasa lelah yang amat melelahkan. Kalau ada rasa lelah ya biasa saja.

Namun, selama di hutan satu hal yang sangat di sayangkan. Dalam diriku sudah ada rasa khawatir kami (tim 5) belum juga melaksanakan Shalat Dhuhur, posisi kami memang masih jauh di dalam hutan. Dan ketika aku melihat dokumentasi dari tim lain sangat beruntung sekali bisa menemukan sungai dan melaksanakan Shalat berjamaah di tepian sungai. Anehnya lagi mereka hanya diam tidak merasakan yang aku alami atau memang ada rencana lain dari masing-masing orang ?  jadi, sebab kami keluar hutan di akhir-akhir karena satu tim belum ada yang melaksanakan ibadah Shalat (bagi yang muslim). Peristiwa di hutan pada waktu itu kini menjadi bahan evaluasi pribadiku dan berharap bisa saling mengingatkan apapun keadaannya, aku yakin Allah Maha Mengetahui apa yang sedang di rasakan oleh semua hamba-hambanya. Dan Allah tidak akan marah kepada kita jika melaksanakan ibadah dalam keadaan darurat itu bisa dengan cara apapun asal ada niat untuk melaksanakan ibadah wajib. Dan satu lagi manusia seperti aku masih membutuhkan sampai kapan pun yang namanya ibadah (wajib maupun sunnah).

Ketika kami sampai di pinggiran kampung, hatiku sedikit lega bisa keluar dari hutan. Aku sangat lapar dan semuanya juga merasakan begitu. Apalagi cuaca pada waktu sedang cerah tanpa awan..

Itulah alasannya mengapa menjadi peserta itu lebih seru dari pada panitia, walaupun peserta di kampung sendiri. Kalau yang lain jauh-jauh datang dari Sumatra, Sulawesi, Kalimantan, dan bahkan NTT (atau NTB ya ?). Cerita dan peristiwa selama kegiatan berlangsung menjadi catatan tersendiri bagiku dan orang-orang lain yang merasa bahagia menjadi bagian dari peserta latihan sar nasional ketiga.

Pastinya juga akan menjadi bahan cerita ke anak cucu setelah beberapa tahun kami lulus, tentu aku akan bercerita kepada Hana dan Nata jika Allah menghendaki hidup hingga tua melihat anak-anak besar nantinya. Ya semoga saja mimpi itu bisa terwujud, karena hadiah dari kehidupan ini adalah memiliki seorang anak yang berbakti kepada kedua orang tua.

Dan yang terakhir untuk catatan kali ini aku cukupkan dulu karena masih ada yang lain, masih bersambung. Jadi, bersabar saja karena masih ada catatan lain yang siap menanti untuk dapat kalian baca (walaupun bukan bahan bacaan yang bagus). Terima kasih

About Abdul Jalil

Writing every day for happiness

View all posts by Abdul Jalil →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *