Catatan Masa Lalu Dari Kedokteran

Update Terakhir: 8 November 2022 Oleh Abdul Jalil

13007
Foto Pribadi : Abdul Jalil (Fisika 2013) dan Khoirunnisa (Kedokteran 2015) di  Ultah KBRD 2016 Racana Diponegoro (tanggal salah)

Pagi hari yang cerah pada kesempatan waktu itu, kami (Racana Diponegoro) melaksanakan kegiatan rutin yaitu pendidikan dan latihan dasar pada bulan Maret. Jika kalian pernah membaca catatan yang pernah aku terbitkan di tahun lalu ada  kesamaan yang jarang dilihat oleh banyak orang.

Pada kesempatan itu aku adalah seorang pendamping reka (jika sudah pernah baca, pasti tahu). Momen itu diambil ketika ada perayaan ultah KBRD. Sudah dua kali aku mendapat kesempatan untuk menerima piring dari yang berulang tahun. Untuk yang pertama terjadi dua tahun lalu pada bulan yang sama. Biasanya ultah KBRD dilaksanakan pada malam hari, namun untuk tahun ini dilaksanakan pagi hari.

Aku pikir akan mendapat kiriman piring dari adik reka ku sendiri (karena ada yang ulang tahun ) namun cerita berkisah lain. Justru dari anggota reka lain yang mengirimkan piring itu kepadaku. Memang tidak terduga sebelumnya kalau dirinya datang untuk menghampiriku. Aku terima dengan lapang dada dan bersyukur masih ada yang datang kepadaku.

Pada tahun ini jarang-jarang ada mahasiswa dari Fakultas Kedokteran ikut ambil bagian menjadi anggota Racana Diponegoro. Anggap saja sebuah prestasi yang patut untuk di apresiasi. Jujur saja ya ? sejak dulu hingga sekarang ini mahasiswa dari kedokteran (khususnya pendidikan dokter ) adalah mahasiswa tersibuk yang pernah ada. Setiap waktu luang yang ada banyak dari mereka di gunakan untuk menghafal sesuatu yang berkaitan dengan materi yang mereka pelajari. Sangat berbanding terbalik dengan kesibukan yang ada di jurusanku sendiri.

Kalian juga sudah tahu dia itu siapa ? jika belum tahu sungguh payah sekali hidupmu yang tidak mampu melihat deretan huruf cantik yang tersusun rapi di bawah foto itu (caption). Aku lebih sering menyebutkan Nisa. Hanya beberapa waktu saja aku berjumpa dengan dirinya. Terlebih juga dia adalah mahasiswa sibuk asal kedokteran. Wajar saja jika aku dan teman-teman jarang bertemu dengan satu nama itu.

Entah apa yang menjadi pemikiran kami semua. Kami berharap tidak ada waktu untuk bersedih. Karena kesempatan itu adalah kebahagiaan bagi kami dan masa depanku tentu akan berbeda daripada hari ini atau di masa lalu.

Terima kasih yang sudah menyempatkan waktu untuk membaca catatan yang alurnya maju mundur ini. Aku harap kalian masih bahagia (Haruna tetap semangat ya).

About Abdul Jalil

Writing every day for happiness

View all posts by Abdul Jalil →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *