Update Terakhir: 25 Oktober 2022 Oleh Abdul Jalil
Estimasi waktu baca: 2 menit
Melanjutkan catatan yang pernah aku buat selanjutnya. Orientasi mahasiswa di tingkat fakultas aku mencoba-coba hal baru. Dan banyak permainan di ruangan yang aku rasakan itu mirip seperti permainanku waktu kecil dulu hanya yang membedakan aku sudah lebih dewasa.
Kami semua yang dibagi menjadi beberapa kelompok membuat impian yang di gambarkan dengan menggunakan media kertas karton seperti yang kalian lihat di foto. Satu kelompok yang bisa terdiri dari sepuluh orang harus membuat 1 impian yang dikerjakan oleh semua anggota kelompok secara bergilir.
Tentu bukan perkara mudah pada waktu itu harus menyamakan tujuan dan pada akhirnya tergambar dengan jelas sesuatu impian yang abstrak (Cuma gambarnya saja) dan selanjutnya di presentasikan di depan semua kelompok.
Aku dan satu teman kelompok memberanikan diri untuk menyampaikan hasil pemikiran hebat dari orang banyak. Presentasi yang kami lakukan bisa dibilang lucu dan unik, bukan dari hasil di dapat melainkan cara penyampaian hasil yang di lakukan.
Tidak sedikit orang yang tertawa heran dengan tingkah presentator, aku di sana sebenarnya juga menahan tawa melihat teman sendiri bertingkah lucu.
Di kelas C aku dan teman satu kelompok dengan sebaik-baiknya menjalin komunikasi agar di masa mendatang tali yang sudah ada tidak terputus. Bahkan aku dulu mempunyai cita-cita di ruang tersebut untuk menjadi seorang panitia terpadu di orientasi mahasiswa fakultas.
Dan pada akhirnya aku mendapat kesempatan di tahun berikutnya (tahun 2014) masih di kelas C seperti saat itu. Merasa menjadi kakak di rumah sendiri.
Artikel ini telah terbit pada tanggal 25 September 2016 08.04 WIB
Salam,
