Catatan Untuk Hana dan Nata Karena Ayah Bahagia Karenanya

bersama Yulvi Anisahara

Update Terakhir: 18 September 2022 Oleh Abdul Jalil

Pada akhirnya aku mencatat sebagian dari agenda jalan-jalan bersama. Yang diharapkan dari kami itu bisa lebih banyak anggota ketakmiran untuk dapat mengisi waktu bersama. Namun, hanya berdelapan orang saja yang bisa menyempatkannya. Itupun dari angkatan FSM 2013 semua. Mensyukuri siapapun yang ada pada waktu itu. Jauh lebih baik daripada aku harus mengeluhkan mereka (yang belum hadir) karena masalah pribadi masing-masing pihak.

Walaupun hanya delapan orang. Justru aku merasa senang sekali karenanya. Senyum-ku seperti melayang-layang terbang di antara kenangan. Air terjung di belakang kami (agak tidak jelas karena terbiaskan oleh cahaya-Nya).

Jalanan seperti terpatri kata cinta terbuai karena maknanya yang tidak biasa. Sungguh bahagia sekali hidupku pada waktu itu. Aku harap kalian tidak bertanya siapa orang yang membuatku merasa bahagia. Karena dia adalah rahasia bagi siapapun sebelum janur benar-benar melengkung.

Abdul Jalil (GN-007) dan Teman-Teman Ketakmiran Masjid Al-Kautsar 2015 Di Kawasan Air Terjun (Kendal) 23 April 2016

Oh iya dari pada aku mencatat sesuatu yang aneh, aku kenalkan saja kepada kalian terutama untuk [Hana dan Nata]. Yang pertama ada perempuan cantik memakai kerudung berwarna kuning cokelat. Perempuan itu bernama Yulvi Anisahara (Matematika) dengan senyumnya yang cantik itu kami semua merasa senang dengan kehadirannya.

Ayah akan bercerita banyak ke kalian jika sempat untuk membaca catatan ini. Lalu disampingnya ada temanya Yulvi yang bernama Uni Cahyowati (Matematika), dia orang paling hemat dalam melakukan aktifitas pembicaraan dengan siapapun (mungkin). Hanya beberapa kata saja pernah aku mendengar darinya. Karena itu adalah bagian dari prestasiku bisa mendengarkan teman yang bisa berbicara juga. Aku sangat bersyukur sekali pada waktu itu.

Kemudian perempuan lagi tepat yang ada di belakangnya Yulvi itu teman dari Uswatun Chasanah (Biologi). Kalau dia itu bosnya perempuan yang ada di ketakmiran. Tidak ada dia hidup terkadang sepi sunyi senyap. Karena motor ada pada dirinya dan orang-orang terdekatnya. Sungguh tidak ada yang lain selain dirinya. Hidup ketakmiran itu lebih berwarna. Dan tidak terlalu singkat terlewati dengan begitu saja.

Selanjutnya ada Rera F (Matematika), yang memakai kerudung warna merah, terkadang Ayah merasa heran dengan teman-teman mengapa dengan mudahnya mereka seperti menjodohkan. Kalau cuma hiburan bagiku tidak mengapa, akan menjadi masalah jika sudah sampai terbawa perasaan. Yang pasti dia perempuan baik-baik dan memiliki banyak perhatian kepada siapapun termasuk kepada Ayah.

Aku harap kalian (Hana dan Nata) tidak salah orang. Dan perempuan yang terakhir ada teman Ayah yang bernama Devi Kurniati (Statistika). Dia perempuan yang paling pengertian kalau aku melihatnya dari kejauhan hanya saja tidak banyak orang yang memahami apa yang dia sering rasakan. Dia kalau tersenyum sangat manis tapi kalau lagi ngambek wuhh luar biasa menakutkan. Ya seperti Haruno Sakura di anime serial Naruto itu. Ayah juga akan berceita banyak jika kalian [Hana dan Nata] jika kalian bertanya.

Dan ada dua teman laki-laki yang mampu membuatku lebih menjadi manusia pada umumnya. Dia yang memakai jaket berwarna hitam pasti sudah tidak asing lagi kan ? Dia itu mas Arifin (Fisika) alias bosnya ketakmiran mahasiswa FSM. Satu-satunya laki-laki kalau sedih itu terlihat sangat bahagia. Dia juga mempunyai perhatian yang besar kepada sesamanya dan yang tidak sesamanya.

Lalu yang terakhir ada mas Abdul Hakim (Instrumentasi Elektronika),paling belakang sendiri dengan kemeja warna merah. Teman Ayah sejak pertama kali masuk di di kuliah. Dulu satu ruang kelas (kelas C). Dia sangat ramah dan penuh misteri di dalam kehidupannya. Hanya saja hidupnya terlalu ekstrim untuk dapat diketahui oleh banyak orang termasuk Ayah mu ini.

[Hana dan Nata], hanya itu yang bisa Ayah kenalkan kepada kalian. Bisa jadi anak teman Ayah juga akan menjadi temanmu juga di hari nanti. Karena Ayah juga tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan.

Sepertinya aku terlalu berkhayal jauh sekali tentang keberadaan mereka. Namun, aku masih yakin mereka akan hadir menemani hidupku agar lebih bermakna pada akhirnya. Memang untuk sekarang ini aku hanya bisa berkhayal saja. Seiyanya aku pernah memimpikan tentang hal tersebut.

Artikel ini telah terbit pada tanggal 17 Agustus 2016 08.33 WIB

Salam Dariku,

TTD Abdul Jalil

About Abdul Jalil

Writing every day for happiness

View all posts by Abdul Jalil →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *