Cinta Sebatas Pasir Pantai

Update Terakhir: 12 Oktober 2020 Oleh

Foto Bersama : Peserta Latihan Gabungan 4 Perti 2017 di Pantai Jebring

Blitar, 5 Februari 2017. Merupakan hari terakhirku bersama mereka bermain dan belajar. Mengisi waktu luang dengan kegiatan mengenal lebih lama dan memperbaharui pengetahuan alam kediri. Cerita masing-masing dari kami mungkin berbeda, namun kami akan tetap sama seperti kenangan yang sudah pernah terjadi.

Beberapa jam sebelum keberangkatan seperti tahun-tahun sebelumnya kami berfoto bersama agar masing-masing dapat mengingat siapa teman yang pernah mengisi kekosongan hati walau hanya sementara. Masih dapat menjadikan itu sebuah catatan  tidak penting bagi orang-orang belum mengerti.

Tak ku kira akan seperti ini menuliskan sebagian hidup mereka ke dalam kehidupanku. Aku berusaha untuk selalu bersyukur mereka ada untuk aku dan juga sebaliknya. Memang bukan sesuatu yang perlu untuk di cintai dari satu orang ke orang lain. Ini merupakan jalan hidup yang sudah di takdirkan demikian.

Kami hanya perlu pulang ke kampung masing-masing sebelum memutuskan untuk kembali lagi. Mengingat setiap dari kami saling memberi kenyamanan hidup selama berkegiatan. Termasuk aku nyaman di melihat dan mendengarkan perempuan setempat (ITS) mengajarkan sebagian hidup menuju keindahan sejati. Kalau sampai terbawa hati itu sudah biasa terjadi namun aku adalah aku yang sangat sulit berpindah tempat. Sekalipun berpindah tempat jika memang Tuhan sudah berkehendak aku harus pindah. Alias aku masih setia dengan nama Haruna.

Haruna, meskipun dahulu dan sekarang memang terkesan menyukai banyak perempuan, namun aku hanya mampu mencintai satu perempuan yang benar-benar mencintaiku. Jadi, jangan merasa berkecil hati kalau kelakuanku menimbulkan kecemburuan nyata bagi orang-orang di sekitar. Aku laki-laki berusaha agar siapa pun tidak menjadi jauh karenaku, aku mendekatkan satu dengan yang lain atas ijin dari Yang Maha Kuasa.

Ingat, sejarah tidak akan menghakimi setiap manusia yang percaya dengan diri sendiri dan sesama hidup. Aku sangat percaya masing-masing dari kami membawa cinta dan cita-cita. Karena keduanya memiliki arti yang tidak dapat di pisahkan satu dengan yang lain.

Jadi, sebenarnya aku ini sedang menuliskan hal apa ? boleh jadi aku hanya sedang berkhayal tentang perpisahan atau sedang berbahagia karena melihat perempuan cantik. Jika hanya itu di kampus Undip ada begitu banyak. Cukup sebagai tanda foto itu ada menjadi bagian dari cerita aku dan mereka. Karena cinta kami hanya sebatas pasir pantai yang akan hilang terbawa ke samudra Hindia.

About Abdul Jalil

Writing every day for happiness

View all posts by Abdul Jalil →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *