Dari Diponegoro Sampai ke Airlangga

Update Terakhir: 12 Oktober 2020 Oleh

Exif_JPEG_420
Foto Pribadi : Abdul Jalil (Undip) dan Teman-Teman Pramuka Univesitas Diponegoro.

Cinta sebatas patok tenda, tenda terbongkar masih ada sanggar”. Kutipan tersebut memang belum dapat dilepaskan dari kehidupan anggota Pramuka. Bagi yang tidak anggota Pramuka jangan harap bisa berkomentar banyak akan hal pernah kami alami.

Dimana ada anggota pramuka disitulah ada cinta. Kami datang dari jauh dari Semarang tujuan singkat untuk bersenang-senang dengan yang lainnya. Mengabaikan sejenak permasalahan yang dulu sempat ada sebelum kami datang.

Tiba di Surabaya kami di sambut dengan kebahagiaan. Aku hanya ingin menyebutkan kebahagiaan dan tidak ada kata lain lagi yang lebih indah. Ku tahu Surabaya itu  kota cinta, ya anggap saja kata cinta itu sebuah arti yang istimewa mewakili banyak makna tentang kota Surabaya. Aku harap kalian setuju, jika menolak lupakan saja…..

Ada-ada saja hal yang membuat kami (bagi yang setuju) merasa jatuh cinta dengan kota itu. Lampu-lampu yang terang, jalan-jalan yang ramai, gedung-gedung berkaca, ditambah juga hidangannya yang kaya akan aroma khas kota Surabaya dan khusus yang laki-laki boleh di bilang Surabaya itu surga yang (kadang) dirindukan. Karena banyak sekali pemandangan elok dimata bagi orang-orang yang jeli.

Foto di atas ya memang seperti itu apa adanya, waktu itu lagi hari jumat. Banyak yang bilang pasien habis obatnya ketika memasuki hari jumat. Entahlah mitos atau fakta yang pasti kami semua bahagia.

Arek Surabaya memang sedap di pandang, tak heran aku merasa betah dengan mereka yang terlihat bahagia (terlepas dari tekanan hidup yang ada). Jadi tidak menjadi sia-sia Diponegoro berkunjung ke Airlangga karena disana ada cinta diantara kita.

About Abdul Jalil

Writing every day for happiness

View all posts by Abdul Jalil →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *