Update Terakhir: 19 Oktober 2020 Oleh
Semarang, 20 Desember 2014 pada hari itu terasa lebih lelah dari pada biasanya. Namun, kita orang masih bersemangat untuk melaksanakan tugas dalam sidang musyawarah pandega Racana Diponegoro ke 35. Jika kalian memperhatikan dengan seksama di pada tangan kiriku, kalian akan menyadari itu adalah sebuah alat untuk mencatat sesuatu yang tidak penting seperti yang kalian baca ini. Jadi, kalian boleh tidak membaca catatan ini, justru sangat di anjurkan. Aku dan mereka adalah saudara selamanya yang akan terpisah oleh maut. Motto yang di pakai oleh Racana Diponegoro begitu sangat keren dan menyentuh hati. Jadi, begini tulisannya “ Dewasaku Adalah Bersaudara ”. Kalian pengangguran yang menyempatkan membaca catatan ini aku beri tahu maksud dari kalimat yang di cetak tebal itu.
Dewasaku adalah bersaudara memiliki arti yang luas sebenarnya. Hanya saja aku ingin mencatatnya sesuai kemampuanku untuk menyampaikan kepada kalian. Kita hidup bermasyarakat merupakan sesuatu yang sudah pasti, kalian tidak akan mampu hidup sendiri ditengah-tengah masyarakat tanpa adanya hubungan timbal baik antar keduanya. Karena sudah jelas manusia adalah mahluk sosial. Selagi kita masih muda perbanyak relasi, memperbanyak tali persaudaraan dengan siapapun selama orangnya masih hidup. Dan pengetahuan yang didapat di dunia perkuliahan jangan di sia-siakan walaupun terkadang memang tidak sesuai dengan apa yang sudah kita pelajari. Hidup ini juga terkadang dirasa tidak adil menurut pemikiran akal manusia, jadi kita membiasakan diri untuk menyesuaikan dengan lingkungan namun tetap menjaga moral diri sendiri.
Aku rasa kalian sebenarnya juga lelah atau malas jika harus membaca catatanku itu. Yang pasti catatan ku ini aku tujukan untuk generasi penerusku setelah aku dan sebagian dari mereka pergi ke tempat yang lebih berbeda. Dewasaku adalah bersaudara, satu kalimat itu mengajarkan ku untuk terus mencari dan mencari sesuatu yang belum aku temukan di dalam kehidupan ini. Di Pramuka memang aku banyak mengenal orang-orang baru jauh lebih baik dariku. Mereka di pramuka diajarkan pula bagaimana sistem ikatan batin antar anggota begitu sangat kuat. Aku tidak akan memberi bukti seberapa kuat ikatan antar anggota pada jaman dulu hingga sekarang ini, ku biarkan kalian yang mencari tahu sendiri. Karena aku tidak ingin membohongi kalian.
Betapa senangnya kami saat berfoto bersama, padahal itu hanya sebuah foto. Salah satu metode untuk menyimpan momen kebahagiaan yang sudah di gunakan lebih dari 100 tahun yang lalu. Senyum dariku tanda aku bahagia, mereka juga terlihat lebih semangat untuk memulai kehidupan dimasa depan. Keceriaan mereka sangat membekas diriku ini. Sesuatu yang sudah membekas tentu sangat susah untuk dihilangkan dengan begitu saja. Mereka yang ada di foto merupakan teman satu angkatan di tambah satu Ketua Dewan Racana tahun 2014. Dari sekian banyak foto yang sudah aku miliki sepertinya hanya foto tersebut yang memiliki kenangan yang greget untuk menjadi foto dinding di rumah impianku satu hari nanti.
Tentu aku masih berharap dikemudian hari dapat memberikan sesuatu yang berharga untuk mereka sebagai tanda aku pernah mengenal mereka, hanya saja aku belum mengetahuinya ingin memberikan dalam bentuk apa. Mungkin, ini juga bisa sebagai hadiah untuk mereka yaitu berupa catatan yang tidak ternilai tapi foto kebersamaan tentu sangat bernilai. Apalagi dengan memakai seragam pramuka, kenangan menjadi lebih manis. Ya aku cukupkan mencatat untuk bagian ini. Karena satu hari nanti akan lebih banyak catatan yang akan aku buat untuk siapapun yang pernah mengenalku. Terima kasih