Dia Sedang Menulis

Update Terakhir: 19 Oktober 2020 Oleh

IMG_0833
Foto Pribadi : Zaenal Abidin dan Abdul Jalil Racana Universitas Diponegoro

Catatan ini tentang salah satu kawan ku baik itu di Pramuka maupun di jurusan fisika. Dia orang yang memang istimewa bagi beberapa orang yang jeli untuk memperhatikannya. Sungguh, aku juga terkadang merasa bingung dengan orang lain. tapi aku juga tidak akan memikirkannya terlalu dalam karena orang lain itu mempunyai pendapat masing-masing tentang temanku itu.

Pada suatu ketika aku dan beberapa teman-temanku sedang jalan. Telingaku mendengar sesuatu yang membuatku awalnya menjadi kaget akan percakapan yang dilakukan oleh salah satu teman. Aku tidak ingin mencatat percakapan tentang waktu itu ditakutkan akan melukai perasaan yang lainnya. Yang pasti percakapan tersebut dapat membuat temanku merasa senang atau justru kebalikannya.

Selama lebih dari dua tahun mengenal zaenal, sedikit aku ketahui yaitu seorang kakak yang baik untuk kedua adik-adiknya. Dia mempunyai dua orang adik laki-laki. Karena aku pernah sekali berkunjung ke rumahnya dan melihat situasi dan kondisi yang ada disana. Alamatnya ada di kendal dekat dengan jalan pantura. Dan di belakang rumahnya yang ada itu hanyalah pemandangan sawah yang luas. Bapak dan ibu Zaenal adalah seorang petani. Aku sendiri belum tahu apakah petani dengan lahan sendiri atau buruh tani (petani yang menyewa lahan).

Di jurusan Fisika Universitas Diponegoro nama Zaenal merupakan nama yang tidak asing untuk dibicarakan. Seorang yang rajin (terkadang juga pemalas) dan pernah mengemban amanah sebagai ketua rohis di jurusan fisika. Orangnya kalau berdiskusi dengan teman-teman (termasuk aku ini), kebanyakan orang yang mendengarkannya merasa nyaman. Karena suaranya yang bikin adem. Jika aku saja dapat merasakannya apalagi perempuan yang suka kepadanya.  Dan itu akan menjadi cerita lain antara dirinya dan yang dicinta.

Entah mengapa sekarang tinggal aku seorang yang dirasa masih sering aktif di Pramuka. Jika ada temannya akan lebih seru.  Terhitung dari 5 orang tinggal 1. Kalian yang membaca ini seharusnya juga sudah mengetahui maksud dari catatanku ini.  Walaupun dirinya sudah lagi jarang memakai seragam pramuka namun semoga saja hatinya tetap seorang jiwa pramuka. Sekali masuk Racana Diponegoro selamanya tetap keluarga besar Racana Diponegoro karena “ DEWASAKU ADALAH BERSAUDARA”. Sekian

About Abdul Jalil

Writing every day for happiness

View all posts by Abdul Jalil →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *