Donor Darah Tanda Aku Sehat

Update Terakhir: 12 Oktober 2020 Oleh

Foto Pribadi : Donor Darah ke. 15

Semarang, 8 Mei 2017. Hari yang ku nantikan telah tiba. Terlalu lama aku menunggu saat itu untuk berbuat demikian. Selama aku masih hidup di dunia ini “hidupku adalah sebagian dari kehidupan mereka” . dengan demikian aku hanya ingin mendonorkan darahku (itu saja).

Berbicara mengenai donor darah untuk sebagian besar orang pasti akan teringat besarnya jarum suntik dan sakitnya jarum ketika masuk ke pembuluh darah. Untuk donor darah itu sendiri aku sudah berpengalaman selama 15 kali mendonorkan darah secara sukarela.

Tepatnya tanggal yang sudah tertera awal paragraf aku telah menyelesaikan tugas. Waktu itu ada kegiatan dari himpunan program studi kimia yang memfasilitasi (kegiatan donor darah, cek dan konsultasi kesehatan gratis).  Kegiatan donor darah di bantu oleh tim dari Palang Merah Indonesia (PMI) sedangkan untuk cek dan konsultasi kesehatan gratis oleh mahasiswa-mahasiswa dari program studi ilmu gizi Undip.

Biasanya aku mendonorkan darah di fakultas kesehatan masyarakat tapi pada waktu itu ada kesempatan yang membahagiakan karena aku tidak harus ke tetangga sebelah untuk pergi berbuat demikian. Cukup mendatangi gedung baru (Pusat penelitian Geofisika dan Geothermal) yang ada di Undip. Tentunya aku harus bersyukur atas nikmat yang sebenarnya benar-benar terasa nikmat kalau ikhlas dalam menjalaninya.

Sudah 15 kali aku mendonorkan darah dan baru beberapa foto aku miliki berkaitan dengan kegiatan donor darah (maklum dulu pas jaman SMA tidak ada yang mendokumentasikan kegiatan) kalaupun ada itu milik pribadi bukan umum. Dan aku ingin mengatakan sesuatu mengenai foto yang ada di catatan ini. Jika kalian perhatikan aku biasa mengunggah foto (apapun) dengan salah satu pose “ salam jari kelingking ” ternyata  hal itu mengundang salah satu peserta donor darah sukarela untuk ikut serta (lihat saja baik-baik) pasti kalian akan menemukannya.

Selama aku masih dapat mendonorkan darahku sebanyak 250ml untuk orang-orang yang membutuhkan sudah dipastikan aku dalam keadaan sehat dan membahagiakan. Meskipun pada awal-awal cek kesehatan tekanan darahku yang terbaca oleh alat pertama (digital
) bernilai 170/90mmHg. Angka yang sebenarnya membuatku tidak habis pikir mengapa bisa sebesar itu tekanan darahku pada waktu pagi saat itu. Karena aku mengetahui alat itu belum dikalibrasi ulang jadi tidak akan masalah bagi diriku sendiri. Yang jadi masalah bagi orang-orang yang tidak mengetahuinya. Apalagi yang menjalankan alat hanya mengetahui nilainya saja tanpa melihat faktor lain yang dapat mempengaruhi keakuratan alat.

Meskipun demikian dengan nilai sebesar itu aku tetap yakin pada hari itu bisa ikut serta dalam kegiatan donor darah. Dan benar saja ketika dokter memeriksa tekanan darahku (nilainya : 135/90mmHg). Nilai tersebut bagi sebagian besar orang umum itu adalah nilai yang lumayan besar dan di golongkan ke “pre-hipertensi”. Khusus aku sendiri untuk normalnya berkisar antara 130/80 s/d 140/90 (mmHg).  Aku yakin orang lain akan merasa pusing dengan nilai sebesar itu (kalau batas kemampuan sadar berkisar 160/100mmHg biasanya aku sudah tidak sadar alias pingsan). untuk batas nilai dari 140/100 sampai 150/100 aku hanya mengalami pusing hebat dan rasanya ingin jatuh pingsan (pernah pingsan dengan sebesar itu).

Aku hanya berharap kalian mengetahui secara baik apa yang sudah tertulis agar tidak menjadi salah paham dikemudian hari. Aku mencatat semua hal itu hanya untuk kesenangan dan kenangan selama masih mendapat kesempatan untuk hidup. Terima kasih sudah menyempatkan membaca sampai di akhir catatan ini (meskipun aku sendiri juga tidak mengetahui catatan ini dibaca secara menyeluruh atau sebagian saja), intinya aku hanya ingin berterima kasih 😊

About Abdul Jalil

Writing every day for happiness

View all posts by Abdul Jalil →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *