Dua Cincin Antara Aku Dia dan Mereka

Update Terakhir: 12 Oktober 2020 Oleh

Malam hari dengan bunyi obrolan khas manusia dengan nada do sampai menuju mi. Aku ingin membahas sejenak tentang pemikiran sederhana dari salah satu umat manusia. Tidak banyak hal yang mampu aku sampaikan namun cukup untuk menjadi catatan.

Duduk santai bersama orang-orang di sekitar  yang sedang menunggu catatan ini. Rasa ini tidak bisa di lupakan baik pagi, siang , maupun malam hari. Karena yang aku rasakan mungkin terjadi pada kalian (dengan syarat frekuensi sama).

Aku bukan seorang yang pandai jika berurusan dengan perasaan hati seorang perempuan namun dapat diandalkan sebagai penasihat pribadi jika mereka sedang dalam keadaan terluka karena sedih bahagia karena duka.

Aku juga sama seperti mereka jika dalam keadaan kurang baik pastinya butuh orang lain sangat perlu untuk menjadi bahan pertimbangan. Karena aku hanya manusia biasa yang ingin sekali mencintai seorang perempuan, tidak ingin ada cinta lain ketika sudah memutuskan mencintai satu orang yang di sayangi.

Repotnya di jaman sekarang ini banyak sekali perempuan yang tebar pesona meskipun mereka sendiri tidak melakukannya. Kode-kode ingin dicintai begitu banyak bercerita dengan berbagai alasan nyata “ kalo berani temui saja bapakku ”, tidak salah memang dengan mereka. Hanya saja terlihat sangat lucu bagiku yang menikmati ocehan mereka di dunia maya.

Aku hanya perlu memakluminya usia mereka memang sedang kritis-kritisnya ingin segera nikah dan punya anak. Namanya juga perempuan baik-baik. Beda cerita kalau perempuan bebas di luar sana yang banyak bergaul dengan banyak orang dan pada akhirnya hamil di luar nikah. Selama mereka masih sadar akan kelakuannya aku senang berteman dengan siapa pun.

Aku masih normal ketika melihat perempuan cantik dengan hijab sederhana (hijab syar’i) bukan yang di neko-neko ala siapa pun deh yang pakai (walaupun terlihat seribu kali lebih indah). Aku lebih senang dengan perempuan hijab sederhana dandan dengan sewajarnya. Terkadang aku merasa ingin tertawa terhadap mereka yang berhijab berlebih. Aku merasa tidak tega dengan apa yang dia kenakan meskipun baik untuk menjaga pandangan kaum laki-laki.

Sebenarnya aku tidak ingin membahas hal seperti itu, karena itu bukan ranah untuk menjadi catatanku. Ya mau bagaimana lagi sudah telanjur. Tapi tenang saja catatan yang aku impikan tentunya tidak akan terlupakan begitu saja.

Dan satu lagi aku baik kepada mereka (perempuan) bukan berarti ada perasaan cinta atau suka. Aku hanya melakukan yang memang harus dilakukan. Tidak tega melukai perasaan mereka jika aku ini manusia yang bagi mereka hanya bisa mengumbar janji palsu. Aku sudah lupa dengan perasaan luka di masa lalu.

Aku tidak ingin berkomentar lebih dengan mereka yang ingin cintai tanpa ada pendekatan (tidak harus pacaran) bagiku cukup bertemu dan bicara baik-baik. Tidak satu pun aku harus sesali karena sudah terlatih patah hati.

Ketika mereka cemburu dengan rasa curiga terhadap orang seperti ku ini. Aku hanya bisa tersenyum entah bagaimana jadinya. Mereka memang butuh perhatian hanya saja malu-malu kucing.

Meskipun judul dan isi hampir tidak ada kaitannya, aku harap kalian dapat mengerti apa maksud dari catatan ini. Tidak mudah bagiku untuk membagi cinta dengan dua cincin sekaligus. Cinta ku hanya ada satu dan itu untuk satu perempuan saja. Aku menyakini ada orang-orang yang ingin sekali mendapat cinta dan kasih sayang dariku. Sejatinya memang perempuan ingin sekali di cintai oleh seorang laki-laki. Namun, yang perlu di ingat laki-laki juga butuh waktu untuk dapat mencintai satu orang perempuan. Akan menjadi sangat repot jika ada perempuan yang banyak menuntut kekayaan.

Aku lahir di keluarga sederhana maka dari itu keinginan kedua orang tuaku adalah meminang seorang perempuan muslim yang rela aku cintai hidup bersama di desa. Karena aku yakin tempat paling nyaman untuk membesarkan anak itu ya di desa bukan di kota. Banyak hal yang bisa di lakukan di desa dengan udara bersih, suasana tenang dan asri. Cocok banget untuk hidup berkeluarga.

Jadi, maksud aku membuat catatan dua cincin di sini adalah cincin pernikahan (satu cincin untuk aku dan satunya lagi untuk istriku nanti) dia atau mereka entah aku juga belum tahu siapa yang akan mendapatkan cincin pernikahan dariku. Jangan salah paham ya.

 

About Abdul Jalil

Writing every day for happiness

View all posts by Abdul Jalil →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *