Duduk Bersama

Update Terakhir: 12 Oktober 2020 Oleh

131207
Foto Pribadi : Abdul Jalil (GN-007) dan Anggota Reka III

Dalam catatan ini bercerita antara aku dan mereka. Menjadi seorang pendamping reka memang butuh kesabaran ekstra untuk membagi kebahagiaan kepada mereka semua. Aku yakin mereka dapat bahagia setelah catatan ini berakhir.

Di kegiatan rutin yang di selenggarakan oleh Pramuka Undip pada tahun ini yaitu (LPK 36) ada saja cerita yang hadir di setiap waktu luang kami bersama. Cerita itu membuatku semakin yakin untuk tetap menjalankan membuat catatan hingga akhir waktuku.

Aku senang sekali karena pada malam itu semua hadir kecuali Pembimbing reka 3 yang sedang sakit. Intinya kami hampir lengkap dalam sesi itu. Melihat mereka hadir untuk mengikuti malam bersama api unggun.

Dalam suasana malam kami bercerita apapun yang kami suka,  sekalian menunggu giliran untuk tampil pentas malam. Untuk reka 3 sendiri ingin menyanyikan sebuah lagu, penyanyi sudah ada bahkan sudah tersedia suara merdu di antara kami. Pengiring lagu pun juga sudah ada. Tinggal keputusan akhir kami ingin menyanyi atau hanya sekedar tampil di luar skenario awal.

Aku terlihat lapar pada waktu itu (dalam hatiku berkata demikian) namun mereka membuatku berpikir terbalik untuk berkata lain. Aku bahagia bersama mereka, suara mereka membuatku merasa hidup karena aku mendengar setiap nada yang keluar dari mulut masing-masing.

Sungguh, tidak ada perasaan sedih ketika bersama mereka duduk untuk bercerita semua tentang kita. Suatu hari nanti pasti aku akan rindu dengan mereka (terutama adik rekaku). Mereka sumber kebahagiaan batinku. Aku tidak berharap mereka akan rindu kepadaku namun aku masih yakin ikatan  itu tidak akan lepas ketika kami sudah hidup masing-masing.

Mengingat momen itu tidak sulit bagiku karena tidak belum ada kegiatan yang lebih dari pada membuat catatan seperti ini. Jika catatanku terkesan tidak jelas aku hanya bisa tersenyum dan meminta maaf kepada kalian semua yang pernah membaca catatan ini.

About Abdul Jalil

Writing every day for happiness

View all posts by Abdul Jalil →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *