Duduk di Taman dan Bercerita Tentang Masa Depan

Update Terakhir: 4 September 2023 Oleh Abdul Jalil

Grobogan, 13 Januari 2023. Bahagia hari ini cuaca sangat cerah sekali dan bagaimana kita benar-benar bisa menghabiskan waktu bersama. Aku bahagia sekali bisa duduk di taman sekedar menikmati cuaca yang cerah dan tertawa bersamamu adalah sebuah keajaiban.

Aku tidak mengira kau datang penuh semangat dengan wajah tersenyum. Sudah lama sekali tidak mengingat momen itu. Lagi-lagi kau membawakanku beberapa permen. Rasanya masih manis seperti dulu.

Saking menggemaskannya dirimu, mengusap kepalamu adalah salah satu kebahagiaanku. Hal itu sebagai bentuk ucapan terima kasih karena sudah membawakanku permen. Aku memang suka sesuatu yang manis dan terasa ringan.

Duduk di bangku taman yang masih kosong dan terasa basah karena embun pagi. Aku mengeluarkan sebuah tisu kering untuk mengusap bangku untuk kita. Cukup mengeluarkan dua lembar tisu kering, kita bisa duduk dengan nyaman.

Lagi dan lagi kau ingin membicarakan tentang masa depan. Kita memang sudah dewasa dan diberikan beberapa pilihan. Pertama: menikah dengan orang kita cintai, kedua: menikah dengan orang yang tidak kita cintai, dan ketiga: Tuhan yang lebih mencintai kita untuk pulang.

Baru saja duduk dan bersantai, kita duduk di sini sudah seperti orang-orang yang sedang putus asa. Wajahmu langsung terlihat bingung dan bertanya kepadaku mengapa kita seperti orang-orang yang putus asa.

Maksudku bukan kita tapi kau!

Jika kau khawatir dengan umurmu yang semakin bertambah, segeralah menikah dengan pria mana pun yang kau inginkan. Kau bisa menikah tanpa melibatkan cinta, selama uang dapur dan jatah bulananmu bisa terpenuhi. Kau akan tetap bisa hidup!

Jika kau menginginkan menikah dengan pria yang sangat mencintaimu selama ini. Kau hanya perlu menjawab pertanyaan dari pria yang duduk di sebelahmu ini. Kau tidak perlu menjawabnya sekarang, karena aku mengetahui pola pikirmu yang tidak biasa.

Bersediakan kau menjadi istriku dan ibu untuk anak-anak kita nanti ?

Jawablah ketika memang kau sudah siap dan menjalankan kedua peran tersebut. Aku bisa menerima setiap keputusanmu. Berbeda denganmu, aku lebih dulu mengetahui sesuatu yang tidak bisa kau rasakan.

Aku sudah pernah melintasi ruang dan waktu, melihat sesuatu yang mengerikan dan mengharukan. Aku hanya bisa diam dan tidak berbuat banyak. Membiarkan sejarah terjadi begitu saja dan aku tidak perlu ikut campur di dalamnya.

Tidak perlu membuktikan apa pun agar terlihat benar atau salah di mata orang lain. Aku adalah orang yang kau lihat sekarang ini, duduk di sampingmu dan berkata aku mencintaimu sejak dulu.

Membuktikan sebuah hipotesis jika umur 16 tahun kita sebenarnya sudah bertemu dengan seseorang yang kita cintai meskipun hanya sekali. Aku mengingat hipotesis tersebut, seperti orang bodoh tapi aku menyukainya.

Bagaimana denganmu?

Mengetahui semuanya telah terjadi begitu saja, aku terbangun dan harus kembali bersiap-siap memulai hari dengan penuh semangat. Terima kasih sudah mampir ke duniaku, lain waktu kita hanya perlu mewujudkannya.

Daily Life 2023 #13

Salam,

TTD Abdul Jalil

About Abdul Jalil

Writing every day for happiness

View all posts by Abdul Jalil →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *