Hanya Karena Ingin Setia Untuk Bahagia

Update Terakhir: 28 Mei 2023 Oleh Abdul Jalil

Estimasi waktu baca: 3 menit

Baiklah. . . di sini aku tidak memaksa siapa pun untuk bahagia karena hal ini. Namun, aku hanya ingin kalian dapat mengerti sebagian kecil arti bahagia dari kami. Jujur saja foto itu memang di paksakan agar terlihat kami sedang bahagia (tapi iya bahagia beneran kok).

Aku harap kalian jangan melihat piring dan gelas yang masih menyampah di foto itu. Anggap saja itu adalah sebuah hiasan manis pelengkap kehidupan. Waktu itu memang aku dan teman-teman alumni kelas “Dua Belas Ipa 1” lagi mengadakan buka bersama di tempat yang baru pertama kali aku kunjungi.

Aku menghadiri acara bukan karena hanya untuk makan ada hal lain yang ingin aku rasakan. Karena setiap tahun aku merasakan rasa yang berbeda bahkan pembahasan dari setiap individu menunjukkan suatu hal yang membuatku berpikir ulang (anggap saja tidak penting).

Kalian harusnya sudah menyadari sejak awal foto ada untuk menjadi bagian dari kenangan sekaligus pencitraan. Atau tidak keduanya tinggal bagaimana kalian menyadarinya. Ingin setia dengan apa yang sudah lama aku kerjakan selama ini sebagai proyek jangka panjang untuk masa depan.

Foto : Abdul Jalil , Santi Ayu dan Khasan di Kedai Cangkir Noroyono Grobogan, 03 Juli 2016

Aku mencoba untuk selalu bahagia dalam berbagai keadaan yang ada selama ini. Aku adalah pribadi yang berbeda di setiap kesempatan. Aku harap kalian juga menyadari akan hal tersebut.

Setia dan bahagia itu sebenarnya masih satu paket. Hanya saja kebanyakan orang berpandangan lain arti kata setia. Orang yang setia biasanya bahagia namun orang yang bahagia hidupnya belum tentu setia (opiniku). Menemukan kebahagiaan bersama mereka aku juga belum tentu mampu. Maka dari itu aku lebih memilih jalan kesetiaan untuk masa depan aku dan mereka yang lebih indah.

Aku berpikir pada waktu itu ketika kebanyakan dari kami seperti membentuk kelompok. Aku merasakan adanya hal yang ganjil sehingga kami (ada) pada saat itu terlihat kurang bahagia. Aku bukan pembaca ekspresi wajah yang baik namun cukup mampu untuk merasakan keanehan/keganjilan/kebahagiaan/duka bahkan yang lain. 

Terlalu berbahaya jika aku terlalu banyak membuka sesuatu yang telah lama aku simpan sejak jaman SD.

Ingatlah ketika aku sudah membuat catatan kehidupan akan banyak hal yang di luar dugaan kalian. Yang pasti aku ingin setia untuk setiap kebahagiaan mereka atau siapa pun.

Artikel ini telah terbit pada tanggal 16 Desember 2016 15:05 WIB

Salam,

TTD Abdul Jalil

About Abdul Jalil

Writing every day for happiness

View all posts by Abdul Jalil →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *