hanya Sebuah Catatan

Update Terakhir: 19 Oktober 2020 Oleh

Semarang, 17 Juni 2015 10.37 pm

Selasa malam,aku ingin sekali menulis untuk masa depanku ini. Catatan yang ingin selalu aku abadikan menjadi sebuah kenangan manis maupun pahit. Aku tidak memperdulikannya tentang semua ini. Yang aku tahu hari ini masih dapat menikmati hidup. Sebagai mahasiswa aku bukanlah seorang yang hebat bagi orang lain. Dalam keadaan biasa,masih saja merasa lebih bodoh dari orang lain yang lebih tidak jelas dari kehidupanku ini. Entah bagaimana hari ini aku dapat menjelaskanya dengan lebih baik. Aku selalu berpikir mengapa aku yang berbeda dari yang lain. Padahal tujuan hanya satu saja tidak ada tujuan lain dalam kehidupan kampus. “ siapa nama yang mendapat nilai A ,dialah nama yang tidak merasakan kesedihan daripada orang yang tidak mendapatkannya” . Begitu mudah mengeluh tidak mendapatkan yang terbaik dan berlabel A. mereka belum mengetahui siapa nama-nama,nilai E yang sedang dihampiri. Aku rasa mereka memang tidak bisa merasakan kesedihan. Memang mereka lebih baik dalam menempuh tujuan aku hanya mencari jalan yang tidak biasa dimana resiko besar selalu beriringan dengan kehidupanku. Bagaimana aku masih dapat bernafas dengan lega itu semua adalah semangat dari teman-teman untuk dapat mempertahankanku.

Bertahan adalah kemampuan yang paling dibenarkan jika keadaan genting sedang mendesak. Lelah memang namun hanya pemikiran saja yang aku rasakan. Hari ini mudah sekali aku merasa jengkel kepada diriku sendiri. Mengapa aku yang seperti ini bukan orang lain yang harus lebih merasakan kesakitan yang selama hampir dua tahun ini selalu menjadi teman hidupku sampai hari ini juga. Malam ini aku menjadi lebih tidak peduli tentang catatanku. Siapapun dimasa depan nanti harus dapat mengerti mengapa aku harus menulis catatan yang kurang jelas ini. Yang terpenting dari catatan ini. Aku ingin mengajarkan tentang kejujuran tanpa harus merasa menyembunyikan kemunafikan. Bersyukur lebih bermakna dari pada harus mengeluh yang sebenarnya tidaklah diperlukan. Aku cukupkan menulisnya untuk hari ini. Aku masih yakin semua akan menjadi hari kebalikan yang benar benar terjadi. Semua nama akan merasakan kesedihannya masing-masing dikampus tercinta ini.

[11.14 pm]

About Abdul Jalil

Writing every day for happiness

View all posts by Abdul Jalil →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *