Update Terakhir: 12 Oktober 2020 Oleh
Catatan lagi dan lagi, berusaha mencatat sebanyak yang aku mampu untuk mengingat itu semua karena aku adalah pencatat kehidupan. Sungguh akan menjadi abadi antara aku dia dan mereka dalam setiap catatan yang aku buat. InsyaAllah….
Sejak kelas sepuluh aku aktif mengikuti kegiatan kepramukaan yang ada di SMA. Setiap hari jumat kalau sedang tidak ada libur kami yang mencintai kegiatan tersebut meluangkan waktu untuk bersenang-senang di Pramuka.
Ku tahu di Pramuka menemukan cinta dan cita-cita. Dan pada akhirnya kami yang setia dilantik menjadi anggota Pramuka tingkat Penegak Bantara.
Namun, di balik itu semua sebenarnya hanya 1 orang saja yang bisa di sebut layak di lantik karena sudah menyelesaikan Syarat Kecakapan Umum (SKU) dari 28 poin yang ada. Aku dan keenam lainnya lagi rata-rata hanya mampu menyelesaikan 21-23 poin saja. Itu masih mending dari pada teman-temanku yang lainnya di lantik tapi kosong (abal-abal/hanya sekedar di lantik).
Terlepas dari apapun yang berbau kosong itu. Ada satu nama yang mengajarkan untuk lebih menjadi seorang Pramuka menurut versinya (baik dan benar). Kalian bisa melihat foto seseorang yang ada di sampingku. Aku dan mas Frigie dikenal dekat ya gara-gara mengikuti Pramuka dan OSIS. Komunikasi baik di antara kami menimbulkan sesuatu hal yang sulit untk di lupakan. Bisa saja aku menulis berlembar-lembar kertas jika bercerita dengan kami berdua ketika sedan sibuk ada agenda kepramukaan. Karena dulu memang kami semua suka dengan semua kegiatan yang berbau Pramuka. Ya jadi cukup itu saja karena aku tidak mempunyai daya dan upaya yang cukup untuk mencatat itu semua. Biar alam semesta yang menjadi saksi hidup kami berdua.
