Update Terakhir: 17 Oktober 2023 Oleh Abdul Jalil
Semarang, 11 Februari 2020 – Malam yang tenang untuk menulis catatan tentang seseorang. Dia adalah Lia. Aku mengenalnya ketika satu kelas di kampus Undip. Malam ini saya ingin sekali menulis catatan hari terakhir bersama Lia.
Rasanya bahagia sekali meskipun Lia tidak merasakannya. Sebenarnya aku sendiri tidak mengetahui apa pun. Yang penting aku sudah memenuhi permintaan untuk bertemu dengannya meskipun hanya sebentar.
Sebelum itu aku ingin sedikit flashback. . .
Aku pernah menulis surat untuknya sebagai bentuk ungkapan hati atau apalah namanya. Hehehe
Mendapat pesan WhatsApp darinya jujur aku sangat bahagia sekali. Meskipun hari sebelumnya dia seperti mengatakan sesuatu tapi aku belum sempat untuk membacanya.
Selamat malam mas…
Lia: 28 Oktober 2019 17.52
Sebelumnya aku mau ngucapin selamat atas sidang skripsi dan wisudanya…
Mohon maaf sekali aku pribadi ndak bisa hadir ke wisudaan mas, karena satu lain hal yang akupun harus meninggalkan Semarang pagi tadi dan ini baru balik.
Aku harap, mas ndak kecewa dengan tidak datangnya aku.. untuk suratnya sudah kubaca, dan pastilah akan aku balas tapi bukan sekarang mohon maaf mas…
Sekali lagi, selamat mas
Semangat untuk selalu berpetualang di dunia yang penuh fatamorgana dan ilusi ini 🙂
Aku tidak kecewa dengan Lia waktu itu, namun aku sangat kecewa dengan seseorang. Biarkan saja, aku tidak ingin membahasnya lebih lanjut. Karena malam ini catatanku hanya tentang Lia.
Secara teori aku dan Lia tidak begitu dekat. Tapi aku sering memperhatikannya hari-hari sebelum berakhir (wisuda). Entah kenapa rasanya aku ingin sekali bersama Lia meskipun hanya sebentar saja.
Satu bulan setelah aku wisuda dan telah menyelesaikan berbagai urusan di kampus. Tentu saja aku ingin berpamitan suasana kampus Undip yang sudah menjadi kisah luar biasa.
Tidak beruntung, harusnya aku memiliki kesempatan bertemu Lia di waduk buatan di kampus Undip.
Hari ini banget mas pergi? Ngga ada mau ketemu aku dulu gitu? Hehe
Lia: 28 November 2019 18.35
Lia mengirim pesan itu, jujur saja aku merasa sedih dan merasa grogi. Entah kapan ada kesempatan lagi bisa bertemu dengannya. Satu saat nanti aku ingin bersamanya. Sudah aku putuskan!
Sebelum bertemu dengannya, aku memiliki satu permintaan untuk Lia agar tidak memblokir nomor WhatsAppku. Hehe
Sampai larut malam aku dan Lia membahas berbagai hal yang mungkin terdengar receh dan biasa saja. Menikmati chatting bersama Lia, padahal aku harus segera istirahat agar esok hari bisa menjalani kehidupan lainnya.
Sesekali Bertanya Kabar
Karena belum sempat bertemu rasanya seperti “wegah kelangan” kabar. Hehehe
Apa kabar mas?
Lia: 23 Januari 2020 19.57
Aku pun merasakannya.
Bertanya balik tentang kabarnya tentu saja untuk memastikan Lia dalam keadaan baik-baik saja.
Selain itu, bertanya apakah Lia masih di Tembalang atau tidak. Satu pertanyaan yang menurutku penting sekali.
Masih. Mas ngga ada rencana ke Tembalang?
Lia: 23 Januari 2020 20.25
Kalau ada kesempatan tentu saja aku ingin sekali bertemu denganmu.
Terkadang kalo sedang luang dan kebetulan lihat story WA-nya Lia rasanya ingin komen. Hehehe
Sebenarnya itu cara paling cupu kalau ingin membuka sebuah percakapan. Tapi cara tersebut juga paling mudah untuk orang-orang lakukan
Menulislah apa pun Lia suka, karena hal itu yang akan membuat Lia tetap abadi
Hiro: 01 Februari 2020 19.34
Seperti catatan ini, Lia akan tetap abadi. Meskipun hampir tidak orang yang mengetahuinya Lia mana yang aku maksud.
Waktu demi waktu aku ingin sekali duduk bersama Lia dan membicarakan sesuatu yang mungkin terdengar konyol. Aku sedikit memahami tentang si Lia, jadi aku tidak ingin berkata aneh-aneh.
Bulan Februari ini aku ada rencana pulang kampung, mengingat aku sangat tidak bersemangat berada Pare. Jadi, pulang ke rumah adalah salah satu pilihan terbaik.
Selain itu aku juga ada jadwal test SKD di UNS tanggal 12 Februari. Momennya pas kalo bisa ketemu dengan Lia dulu. Hehehe
Tidak perlu waktu lama aku memberi kabar ke Lia, kalau tanggal 11 Februari ingin ke Semarang. Ya siapa tau Lia sedang luang dan bisa bertemu dengan ku.
Mas berkenan bertemu?
Lia: 06 Februari 2020 19.10
Tentu saja aku ingin bertemu denganmu!
Tanggal 10 Februari aku pulang kampung. Saat perjalanan pulang ada saja terpikirkan gimana respon si Lia kalo lihat aku. Ya aku ini wong biasa-biasa saja
Sepertinya aku tidak perlu memikirkan hal tersebut.
Rencananya ingin bertemu di Tembalang, namun Lia juga ada rencana ingin beli buku sendiri setelahnya. Ya aku menawarkan diri untuk menemaninya.
Karena Lia menyetujuinya, esok hari tentu saja aku akan menemuinya.
Akhirnya Bertemu dengan Lia dan Duduk Bersamanya
Pagi hari aku berangkat menuju kampus Undip untuk lihat-lihat lingkungan sekitar. Janjian dengan Lia setelah dzuhur sekalian biar bisa nyantai dan menikmati suasana.
Mungkin ini sudah jalan takdirku yang hanya bisa mengaguminya. Aku tidak ingin membuatnya kecewa dengan memberikan harapan untuk memilikinya.
Bertemu dengannya di Jalan Setiabudi, kami langsung berangkat ke Gramedia Semarang, di dekat Simpang Lima Semarang. Sesekali bertanya saat perjalanan biar tidak terkesan hening, meskipun kita tahu kalau di jalan raya tidak mudah untuk ngobrol.
Menemaninya jalan kesana kemari mencari buku yang aku sendiri tidak tau. Aku suka membaca buku dan terkadang membeli kalau cocok sama mood.
Ingin sekali mengabadikan momen bersama Lia, tapi aku belum berani untuk mengatakannya. Takutnya Lia mikir aneh-aneh lagi. Hehehe
Lagian Lia juga belum tentu bersedia foto sama aku.
Selesai beli buku, aku perut rasanya udah laper dan Lia kebetulan juga belum makan siang. Ya sekalian makan bareng.
Dalam hati aku merasa gugup, dan lupa apa yang sudah diobrolin bareng Lia.
Pastinya ngobrol bareng Lia itu menurutku berkesan. Andai saja bisa ngobrol lebih lama. Mungkin aku akan mengatakan sesuatu. Tapi yasudahlah, hari ini aku sudah sangat lelah untuk menulis.
Jika Lia membaca catatan ini, aku ingin bilang:
Terima kasih sudah berkenan bertemu denganku, meskipun hanya sebentar aku sangat senang. Aku tidak perlu mengatakannya lagi karena Lia sudah membaca surat pada waktu itu. Apa pun yang terjadi setelah hari ini, Lia akan tetap abadi.
Hiroeshy Nakata XI 11 Februari 2020 23.27 WIB
Setelah menghabiskan waktu beberapa jam bersama Lia, kini aku harus berpisah dengannya. Sebenarnya aku merasa sedih tapi mau bagaimana lagi.
Cukup itu saja dariku, sampai jumpa lain waktu.
Salam Dariku Untuk Lia,

