Jangan Banyak Menuntut Bermimpi pun Kau Tak Mampu

Depan masjid fsm undip

Update Terakhir: 26 Oktober 2022 Oleh Abdul Jalil

Estimasi waktu baca: 4 menit

Dalam catatan kali ini mungkin akan sedikit berbeda dengan biasanya. Namun, tetap aku membuat catatan sama seperti sebelumnya. Jangan di ambil pusing akan hal yang terjadi pada catatanku kali ini. Karena aku yakin kalian tidak ingin membacanya jika paham maksud dari catatanku.

Sengaja aku memilih judul itu dengan foto yang tidak biasa. Suatu tingkah yang seharusnya tidak dilakukan oleh orang normal pada umumnya. Boleh jadi kalian akan tertawa karena menilaiku seorang yang berbeda, pada akhirnya aku juga akan membalikkan lagi mengapa kalian juga seorang yang sama.

Dunia ini masih luas dan ada tempat yang belum dijamah oleh manusia. Jadi kalian tidak harus berpikir sempit akan hal itu.

Dunia ini adalah suatu pertunjukkan alam semesta yang luar biasa, bahkan aku tidak mampu untuk mengatakannya dengan baik. Sistem kerja alam semesta ini memang sangatlah unik.

Bahkan tak seorang pun manusia yang paham alam ini bekerja dengan pasti. Untuk sekarang ini hanya bisa memperkirakannya. Aku rasa terlalu jauh untuk mengatakan hal itu di dalam sesi catatan ini. Sebenarnya aku ingin menyampaikan sesuatu yang sering dialami oleh sebagian manusia.

Manusia yang masih hidup di dunia ini banyak sekali tuntutanya. Entah terhadap sesama manusia atau dengan mahluk Tuhan yang lain. Aku sebagai manusia menyadari akan hal itu. Namun jika tidak menuntut sesuatu, boleh jadi tidak akan menjadi hasil yang di syukuri.

Abdul Jalil (GN-006) Sedang Bermain Di Pepohonan

Sungguh yang aku rasakan adalah sesuatu aneh.  Hidup ini sebenarnya sudah ada yang mengaturnya dengan sedemikian baiknya. Kita hanya perlu berusaha namun tidak perlu banyak menuntut kepada Tuhan. Tuhan sudah sangat baik kepada kita yang hidup di dunia. Manusia sekarang ini hanya perlu bersyukur atas kehendak-Nya.

Baiklah jika kalian yang merasa membaca ini bingung dengan maksud catatan yang aku buat, ingatlah suatu saat kalian akan mengerti dengan sendiri. Karena aku juga bukan seseorang yang baik untuk menjelaskan tentang ini.

Manusia sekarang ini terlalu sibuk dengan permainan yang melelahkan hati. Lupa akan hakikatnya sebagai manusia. Terlalu kaku untuk melakukan sesuatu dengan baik. Banyak sekali aku jumpai dari teman-temanku yang memiliki pemikiran  sama sepertiku. Membangun peradaban alam semesta ini di awali dengan bekerja untuk nganggur bukan dengan tuntutan kosong menyiksa umat lainnya.

Satu hal yang perlu di ingat akan catatanku ini, jangan mudah terprovokasi dengan sesuatu yang terlihat menarik hati dan mata. Karena yang menarik itu belum tentu baik. Mereka bermimpi pun tidak mampu namun banyak menjalankan kisah jauh dari impian yang jauh dari harapan.

Mungkin aku terlalu lebay dengan paragraf di atas. Namun apa boleh buat itu adalah curahan hati yang tidak mudah orang memahami. Sungguh aku meminta maaf kepada kalian yang mencoba untuk memahami.

Tidak mudah menjadi aku yang seorang rumit bagi kalian. Inilah aku yang senang bermain bersama kalian dengan sesuatu yang lain. Aku terlihat konyol dengan tingkah seperti anak kecil namun justru lebih bahagia dari siapa pun.

Jangan kira aku ini mahasiswa yang kurang piknik karena yang sejujurnya tidak ada kalimat lain lagi untuk mewakilinya. Aku cukupkan sekian untuk catatan ku kali ini, mungkin suatu hari nanti akan ada sesuatu yang lain dariku untuk kalian yang mengerti segala tentang ku. Terima kasih

Artikel ini telah terbit pada tanggal 31 Oktober 2016 13.46

Salam,

TTD Abdul Jalil

About Abdul Jalil

Writing every day for happiness

View all posts by Abdul Jalil →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *