Kami Hanya Perlu Bersyukur

Update Terakhir: 11 Oktober 2020 Oleh

Foto Bersama : Zaenal Abidin (selesai sidang)

Semarang, 7 Juni 2017, menjelang siang yang membahagiakan bagi salah satu teman dekatku di departemen fisika (Zaenal Abidin) telah menyelesaikan sidang skripsi (bertepatan dengan ujian akhir semester). Apalagi si Zen (nama panggilan akrab) ada seseorang yang mendampinginya (yang menjadi fotografer dari foto dalam catatan ini). Apalah aku yang masih biasa saja dan berharap dapat mengerti kenikmatan lain yang sudah ada di dalam diriku ini.

Jika Zen sudah menyelesaikan sidang pada hari ini maka dalam waktu dekat Muhamad Irwanto juga akan menyusulnya (yang tidak membawa bunga) sedangkan aku dan Kholil masih akan melewati banyak rintangan dan ujian sebelum menyelesaikan sidang skripsi. Maka dari itu kami hanya perlu bersabar dalam melewati jalan hidup yang berbeda dengan mereka.

Kami lahir memang dari ibu bapak yang berbeda (sudah pasti itu), yang membuat kami terlihat sama hanya aku sebutkan satu hal saja yaitu (nasib). Meskipun banyak hal yang menjadi faktor kami terlihat sama cukup satu hal itu menjadi wakil dari semua faktor-faktor yang sebenarnya ada banyak di luar sana.

Sebelum menyelesaikan sidang akhir tentu aku mempunyai satu cita-cita tambahan lagi yaitu “ Aku ingin bertemu dengan (dirinya) untuk yang pertama dan mungkin juga yang terakhir ”. sepertinya kami mempunyai pemikiran yang hampir sama (meskipun aku belum bertanya langsung kepada Kholil).

About Abdul Jalil

Writing every day for happiness

View all posts by Abdul Jalil →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *