Kami Semua Ingin Bahagia di Masa Depan #1

SMAN 1 Gubug dan Abdul Jalil

Update Terakhir: 2 Oktober 2022 Oleh Abdul Jalil

Catatan ini aku buat atas dasar kebahagiaan bukan karena keterpaksaan. Alhamdulillah pada hari itu kami semua bisa foto bersama-sama. Sekali dan satu-satunya foto yang aku simpan. Tidak ada sumber lain lagi yang dapat aku percaya bisa mendapatkan foto tersebut kecuali hanya pada satu orang saja.

Jangan heran mana aku yang dulu. Karena faktor usia yang membuat orang lain merasa heran dengan perubahan yang terjadi pada diriku. Aku ada di depan bersama satu teman laki-laki. Dulu aku menjadi orang yang paling heboh di kelas karena kelakuanku yang lain dari pada yang lain. Aku seperti artis dadakan karena teman-temanku sendiri. Dan pada akhirnya aku di jadikan ketua kelas (kapala suku yang asli pada hari pemilihan ketua kelas tidak hadir).

Kami semua yang duduk di bangku kelas XE ingin sekali bahagia selalu. Kebersamaan kami yang sering terjadi di dalam kelas membuat aku sendiri merasa tenang menjadi kehidupan anak sekolahan.

Berbagai masalah di kelas juga sering aku jumpai, dan paling sering itu masalah cinta. Baru anak kemarin wajar kalau mengenal cinta itu masih labil dan terlalu di besar-besarkan hingga hampir satu sekolahan mengetahuinya.

Abdul Jalil SMAN 1 Gubug
Abdul Jalil (GN-001) dan Teman-Teman kelas  (XE)

Ada pula masalah jiwa, aku menjumpai dua orang teman yang mengalami masalah jiwa. Sebagai ketua kelas waktu tidak bisa berbuat banyak. karena tidak tahu ingin melakukan apa pada temanku itu, sampai aku kena marah teman satu bangku gara-gara aku hanya diam saja. Aku diam waktu itu tidak hanya sekedar diam tidak ingin melakukan sesuatu apa pun, aku diam untuk mencegah tindakan yang gegabah.

Terlepas dari masalah yang pernah terjadi kelas. Sejatinya kami semua adalah anak-anak sekolahan yang cinta damai dan gemar akan kerusuhan. Kami sendiri mengakui kalau kelas XE senang sekali mengganggu tetangga sebelah  (XF).

Dulu sangat sering terjadi, kami semua saling jual beli kerusakan. Hasilnya tembok yang memisahkan kedua kelas tembus oleh kami. Awalnya cuma retakan kecil karena memang temboknya sudah tua lama-lama retakan itu menjadi bahan mainan kami.

Entah dengan cara apapun pokoknya tembok itu harus tembos hingga sampai ke tetangga sebelah. Pulpen,kayu, besi dan alat yang bisa merusak dinding pernah kami gunakan. Aku yakin hanya kami yang pernah berani seperti itu.

Secara pengalaman aku pernah melakukan hal yang sama persis yaitu ketika duduk di bangku sekolah dasar (SD) waktu itu pada kelas 1-3 SD, aku sendiri memang gemar sekali melubangi tembok sekolahan.

Catatan lain tentang kami sewaktu masih unyu-unyu yaitu kami senang bermain di kolam ikan, kenangan hingga saat ini tidak bisa aku lupakan begitu saja. Dulu di SMAN 1 Gubug itu ada kolam lele jumlahnya ada 3 kolam.

Kami sangat senang bermain di sana, karena tempatnya itu teduh dan nyaman. Dan tradisi kami dan bahkan kelas  lain biasanya ketika ada teman yang sedang berulang tahun, hadiah dari kami yang tidak berulang tahun yaitu di ceburkan ke kolam ikan lele.

Lumpur dan bau amis menjadi hadiah yang mungkin tidak dapat dilupakan siapa pun yang merasa pernah di ceburkan ke kolam ikan. Keberadaan kolam ikan yang ada di SMA kini sudah beralih fungsi menjadi parkir siswa dan kantin sekolah.

Kami yang merasa pernah mengalami masa lalu dengan kolam ikan, bisa jadi kerinduan akan kolam itu ada (dengan syarat masih mengingatnya). Jadi, tidak ada alasan yang lain lagi untuk dapat aku berikan.

Kami sudah menjadi lebih dewasa dan akan hidup masing-masing. Menjadikan hidup lebih menjadi ada artinya ketika yang lainnya lahir di dunia ini sebagai pengganti kami semua. Tentu, kami semua ingin sekali bahagia dengan jalan yang kami suka.

Dan di masa depan nanti pastinya akan sesuatu yang belum kami rasakan atau pernah merasakan dari daya imajinasi kami masing-masing. Yang perlu menjadi tugas kami semua atau kita adalah “ ingatlah hari ini ”, tugasnya sederhana sekali kan ?

Tiga kata itu mewakili hampir keseluruhan hidup kita, aku sangat ragu bagi orang-orang normal akan mudah melupakan sesuatu yang sudah terjadi.

Aku yakin mereka atau kami itu mengingatnya hanya saja kebanyakan lebih senang untuk pura-pura melupakannya. Padahal syarat bahagia itu mengingat masa lalu. Manusia tanpa sejarah apakah di dunia ini benar-benar ada ? Aku sendiri juga tidak tahu.

Aku rasa catatan ini sudah terlalu ngawur untuk dapat di lanjutkan. Mengakhiri catatan dengan pesan untuk semuanya bagus juga, siapa tahu dari sekian banyak orang dapat membacanya. Cukup satu orang selain aku. Dan ini pesan dari aku pribadi :

Sebagai manusia yang hidup di antara banyak manusia. Manusia harus mempunyai harapan untuk selalu mengingat manusia lainnya. Di harap juga tidak ada dusta antar sesama manusia. Bukankah kita hidup karena kasih sayang-Nya ? maka dari itu kita (manusia) perlu untuk saling memahami satu dengan yang lainnya agar tercipta kehidupan yang lebih harmonis

Sudah itu saja pesan yang perlu di baca. Siapa pun yang ingin bahagia pesanku itu bisa menjadi bahan untuk dipikirkan selain kalian memikirkan hidup kalian sendiri. Terima kasih

Artikel ini telah terbit pada tanggal 24 Agustus 20216 14.39 WIB

Salam,

TTD Abdul Jalil

About Abdul Jalil

Writing every day for happiness

View all posts by Abdul Jalil →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *