Kenangan dan Senyum Manis Dari Kita Untuk Dunia

Abdul Jalil dan Nava

Update Terakhir: 23 Oktober 2022 Oleh Abdul Jalil

Estimasi waktu baca: 3 menit

Dalam kenangan dan senyum manis yang pernah aku ingat. Sesuatu hal yang mudah di bayangkan oleh banyak orang, kami adalah pasangan yang bahagia. Aku hanya manusia yang sedang duduk santai menunggu waktu pulang. Tidak akan mengira bisa duduk bersama dalam foto itu. Padahal di sudut lain ada (mungkin pacarnya). Karena aku juga tidak bisa memastikannya.

Kalian boleh saja berkomentar judul yang aku buat itu alay , lebay atau apapun. Itu terserah kalian untuk mengungkapkan rasa yang tidak pernah kalian rasakan menjadi orang sepertiku.

Aku tetap manusia yang masih sadar untuk memahami kalian sebagai bagian dari kehidupan. Aku dan Nava tidak menjadi beban hidup kalian yang merasa iri atau bagaimana. Kami hanya ingin mencoba untuk bahagia sebelum berpisah dikemudian hari.

Walaupun foto itu sudah lama ada, namun baru saat ini aku meluangkan waktu untuk membuat sesuatu tentang foto itu. Dengan mudah aku memberikan judul seperti itu. Jujur saja kalau kalian juga ingin bahagia kan ? ikuti saja saranku dan mungkin orang lain.

Ada Sebuah Pesan Kenangan dan Senyum Manis Untuk Kalian

Abdul Jalil (GN-003) dan Nava (Xi) di SMAN 1 Gubug

Saran dari tidak jauh berbeda dengan lainnya. “Tersenyum untuk kebaikan, itu akan memuliakan kehidupan orang lain karena senyum adalah tanda kebahagiaan ”. Senyum itu mudah dan murah pastinya orang lain akan senang kalau kita menampakkan wajah dengan senyum manis. Apalagi seorang perempuan, ketika sedang marah saja terlihat cantik dan manis apalagi sedang tersenyum bahagia (kalian pasti sudah tahu).

Kalau ada yang tanya tentang aku yang tidak berkacamata. Itu karena pada hati itu memang aku sedang tidak memakai kacamata. Jadi, jangan bertanya di dalam hati kembali. Aku dan Nava sudah mengenal ketika masa orientasi sekolah. Ya wajar saja jika bekas OSIS 1 itu masih ada sisa-sisa daya tarik khas seorang OSIS 1.

Dengan kemeja warna putih berhiaskan jas hitam dan sepatu pantofel siapa yang menolak untuk berfoto dengan ku ? tentu ada yang tidak mau karena satu hal saja “ sudah punya kekasih atau pacar juga bisa ”. Waktu itu aku ingin pulang lebih awal namun Tuhan mempunyai rencana lain, jadi harus menunggu orang yang sedang asyik dan aku cukup duduk manis saja.

Aku berharap kalian menyebarkan senyuman sebelum menjadi kenangan seutuhnya dan senyum manis menghilang dari dunia ini. Agar dunia ini terlihat lebih indah karena aku dan kalian hidup damai dalam keberagaman. Terima kasih.

Artikel ini telah terbit pada tanggal 21 September 2016 05.56 WIB

Salam,

TTD Abdul Jalil

About Abdul Jalil

Writing every day for happiness

View all posts by Abdul Jalil →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *