Kita Akan Selalu Bersama

kita akan selalu bersama

Update Terakhir: 5 Januari 2023 Oleh Abdul Jalil

Estimasi waktu baca: 3 menit

Grobogan, 05 Januari 2023. Kembali lagi dengan catatan tentang kita dan masa depan. Untuk hari ini kata “saya” sementara ini berubah menjadi “aku“. Ya biar enak aja kalau dibaca. Jadi, aku ingin bercerita tentang hari ini, karena aku berpikir satu hari nanti kita akan selalu bersama-sama di masa depan.

Jelas sekali bukan? Hari ini aku ingin sekali bercerita tentang kita. Sesekali memang perlu menyemangati diri sendiri dengan apa yang sedang aku pikirkan selama ini. Terasa menyenangkan sekali meskipun masih sebatas angan-angan.

Ya, itu adalah kau (Haruna)!

Sejak pagi hari setelah bangun hingga malam menjelang tidur aku hampir tidak pernah absen untuk menyebut namamu dalam setiap aktivitasku. Mungkin hanya orang bodoh yang melakukan hal itu. Karena orang bodoh sepertiku lebih mudah untuk memperhatikanmu!

Sejak kau mengenalku waktu itu, mungkin aku adalah pria cuek tidak begitu memperhatikanmu. Dulu aku salah satu pria yang cukup populer di kalangan wanita. Sekarang, aku tidak tidak peduli tentang hal itu. Selama aku bisa bersamamu nanti, aku sangat bersyukur sekali!

Hujan di pagi hari membuatku malas membuka komputer untuk melakukan beberapa pekerjaan. Aku asyik menikmati mimpi di pagi hari yang sebenarnya tidak sehat. Sebenarnya suasana hujan gerimis cocok sekali untuk menikmati obrolan pagi sebelum berangkat kerja.

Aku pikir pekerjaanmu sekarang begitu sangat menyenangkan sekali. Tentu saja, aku memilih posisi yang tepat agar bisa memperhatikanmu ketika sedang bekerja. Jika memiliki waktu luang, mungkin aku akan datang melihatmu, tapi kau tidak akan menyadari keberadaanku.

Sebenarnya sampai sekarang ini cuma ada satu pertanyaan. Apakah aku benar-benar memiliki kesempatan untuk memilikimu dan selalu bersamamu hingga akhir kita menutup mata. Mencoba pura-pura untuk tidak mengetahui ending-nya akan seperti apa.

Yang aku lakukan hingga malam ini adalah menggerakkan jari jemariku agar tetap aktif dan menghasilkan karya untuk menyambung hidup. Sekarang aku hanya bisa menyesalinya dan tidak ingin terlibat apa pun lagi dengan sesuatu yang menyakitkan.

Andai saja dulu aku memilih jalan ‘terdekat’, mungkin saja kita akan lebih cepat untuk bertemu kembali. Aku tidak perlu repot-repot mencari ‘kehidupan’. Karena sumber kehidupan sudah ada di depan mata.

Pertemuan kita sempat tertunda, karena kau memiliki kekhawatiran. Aku memikirkan hal yang sama, namun dengan logika sebenarnya semua akan baik-baik saja. Sampai saat ini aku meyakini hal itu. Semoga kau segera tersadar atau mungkin sudah menyadarinya.

Satu hal yang perlu kau ingat dan sebagai pengingat. Dimana pun kau berada, aku selalu memperhatikanmu! Satu hari nanti kita akan selalu bersama.

Meskipun hari ini aku cuma di rumah saja, rasanya juga capek ya. Aneh!

Aku yakin sekarang ini kau juga belum tidur. Ya semoga kau baik-baik di sana. Oh iya sebelum aku menutup catatan hari ini.

Aku ingin sekali mencicipi kue yang pernah kau buat. Rasanya menyebalkan sekali kalau cuma dipamerin doang. Hehehe

Sampai jumpa di catatan berikutnya.

Daily Life 2023 #5

Salam,

TTD Abdul Jalil

About Abdul Jalil

Writing every day for happiness

View all posts by Abdul Jalil →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *