Update Terakhir: 12 Oktober 2020 Oleh
Akhir dari kegiatan kirab pusaka (Undip Bersholawat) seperti yang kalian bisa lihat dengan jelas. Dan yang aku ketahui sebelum pulang ke kos masing-masing. Sebagian besar dari kami telah menghabiskan nasi dalam ukuran yang tidak kecil. Betapa nikmatnya kami yang telah ditugaskan untuk mengisi tempat istimewa karena tidak semua memiliki kesempatan sama seperti kami.
Bersyukur adalah pilihan terbaik untuk terus hidup dalam kebahagiaan dan harus bersiap juga dengan keadaan yang berbanding terbalik. Malam itu kami pulang dengan hati yang gembira (karena kenyang), Apalagi di tas hitamku tersimpan cadangan makanan yang cukup untuk dua orang selama satu hari kedepan. Masih ada kesempatan untuk menghabiskan cadangan makanan yang telah di dapat.
Aku sebagai salah satu anggota pramuka Indonesia memberi salam semangat kepada kalian semua. Kita harus semangat dalam melewati berbagai permasalahan hidup yang ada. Kita masih muda, kita mampu untuk menyelesaikannya. Jika kita tidak mampu menyelesaikannya sendiri masih ada teman-teman yang bisa diajak kompromi. Kalau ada teman tapi tidak ingin dimintai bantuan buang saja ke laut biar dimakan kuda laut. Mereka pikir mampu hidup tanpa bantuan dari orang lain? jika ada orang yang seperti itu, aku pikir uang bukan masalah lagi baginya kalau kedua tangan bersih dari benda itu.
Masih ada tugas yang perlu kami selesaikan di kemudian hari, beruntung bagi kalian yang memiliki penyemangat. Aku hanya bisa tersenyum menikmati hidup dengan kesederhanaan ini. Karena yang aku tahu hidup ini perlu kesendirian dan selebihnya adalah kebersamaan. Apalagi kalau hidup bersama Haruna, aku rasa terlalu naif jika tidak demikian.
