Koordinator

Update Terakhir: 12 Oktober 2020 Oleh

Foto Bersama : Teman-teman Racana UGM

Foto terlihat menarik kan ? kalau hati dan pikiran bilang tidak mungkin ada yang salah dengan kalian. Jadi, setelah aku jalan-jalan keliling kampus gerigi (ITS) dan melihat para tetua (merasa sudah paling dewasa di antara lainnya) sedang duduk santai menikmat hijaunya daun dengan udara yang sangat segar aku menyempatkan untuk menghampiri mereka. Awalnya hanya ada dua orang saja (mas Bayu dan mbak Ayu), setelah datangnya aku jadi tiga orang. Tidak lama kemudian datang juga satu teman yang rajin ikut di kegiatan bersama yaitu (Ahmad Almurobby) Pemangku Adat Racana setelah mas Bayu.

Ceritanya kami semua sedang duduk santai seperti yang sudah tercatat di paragraf pertama. Sebenarnya kami hanya memanfaatkan waktu untuk bercerita tentang masa lalu (latgab sebelumnya), kami semua kecuali mbak Ayu adalah koordinator dari masing-masing Universitas. Jika aku dan Robby itu menjadi koordinator di tahun 2017 sedangkan mas Bayu tahun sebelumnya. Iya harusnya bukan aku yang menjadi seorang koordinator dari Undip, karena suatu sebab yang belum bisa dijelaskan secara rinci pada akhirnya aku yang menjadi seorang koordinator. Ku terima dengan lapang dada dan perasaan bahagia selamat sentosa mengantarku ke dalam pintu hatinya (kenapa terpikir nama dia ya ?) 😊

Kami tidak berlama-lama untuk duduk berada di sana, cukup bercerita sejenak dan melanjutkan kegiatan selanjutnya adalah penyampaian materi kegiatan sebelum kami semua berangkat menuju Kediri.

Oh iya aku sampaikan salam terima kasih kepada kak Robby, akhirnya bisa menjadi bagian dari catatan yang sudah biasa aku buat. Untuk kak Robby maafkan aku ya kalau memang catatan ini terkesan tidak memilik alur yang tidak jelas, justru dengan seperti ini aku lebih banyak mengingat sesuatu yang terkesan sering dilupakan oleh kebanyakan orang pada umumnya. Inilah jalan hidupku untuk mengingat kak Robby dan ribuan nama yang pernah aku ingat seumur hidupku. Karena suatu hari nanti pasti akan ada generasi setelahku untuk melanjutkan cerita hidupku, dan mungkin anak-anak kita nanti bisa jadi akan bertemu seperti pertemuan kita di kegiatan kepramukaan.

“ Seumur hidup adalah Pramuka, karena dewasaku adalah bersaudara ”

About Abdul Jalil

Writing every day for happiness

View all posts by Abdul Jalil →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *