Literasi Membaca Setipis Tisu

Update Terakhir: 9 Juli 2023 Oleh Abdul Jalil

Grobogan, 09 Juli 2023 – Apakah kalian sering melihat orang-orang yang emosinya mudah meledak ketika ada suatu pernyataan dari pihak tertentu? Jika iya, kalian sama seperti saya. Hihihi

Tidak hari ini saja, melainkan hari-hari sebelumnya. Mungkin sejak dulu minat membaca masyarakat 3844 tergolong sangat rendah. Apalagi masalah kemampuan membaca “tanda baca”.

Saya belum ahli dalam menggunakan bahasa yang baik dan benar. Namun, untuk dasar-dasar memahami bahasa yang paling dasar saya sedikit mengetahuinya.

Coba perhatikan contoh sederhana di bawah ini:

  1. Tidak harus sama dia.
  2. Tidak, harus sama dia.

Sangat terlihat jelas kan perbedaannya? Jika menempatkan satu tanda baca (koma) di dalam sebuah kalimat, artinya sudah berbeda.

Saya mendapatkan contoh tersebut dari Tweet milik teman yang mungkin sedang galau masalah percintaan. Entahlah, saya sendiri belum bisa memastikannya. Hihihi

Jujur saja, ketika menulis catatan di blog ini. Secara hati-hati saya harus memperhatikan tanda baca secara jelas, dan sebisa mungkin tulisan yang saya buat tidak terkesan kaku.

Gaya menulis saya pun bisa berbeda-beda menyesuaikan suasana hati saja. Termasuk ketika mengetik sebuah Tweet di akun Twitter pribadi. Jangan lupa follow yang gaesss!!!

Oleh karena itu, bagi orang yang terbiasa membaca Tweet saya cenderung bisa memahami maksud dan tujuannya. Berbeda cerita kalau tipe orang yang malas membaca.

Pokoknya ngehujat dulu, urusan salah atau benar pikir keri. Kan pakai akun anonim. Hihihi

Teknologi semakin canggih, tapi penggunanya semakin bodoh.

Ya, itulah yang terjadi saat ini. Jika ada yang tersinggung dengan kalimat di atas sudah pasti orang bodoh. Saya yakin!

Oke, lanjut bahas masalah literasi membaca yang rendah.

Sebenarnya, jika kita itu bisa meluangkan waktu sekitar 5-10 detik saja untuk membaca sebuah informasi (<20 kata). Besar kemungkinan akan bisa memahami informasi yang baru saja kita terima.

Konteks informasi yang saya maksud itu bisa berasal dari media sosial populer atau situs berita. Saya menyadari, banyak sekali media besar yang memang sengaja mempermainkan judul berita.

Tujuannya agar orang-orang tertentu terpancing untuk menyebarkannya tanpa membaca terlebih dulu isinya seperti apa.

Kalau sudah seperti itu, biasanya ramai tuh di kolom komentar dengan berbagai umpan balik yang beraneka ragam. Tidak sedikit kosa kata “kebun binatang” menghiasinya. Hihihi

Bagi kalian yang masih gampang emosi melihat sebuah judul atau kalimat dari media sosial atau situs berita. Saran saya baca dulu dengan tenang, dan usahakan sambil ngopi.

Menggunakan akun anonim/alter yang tujuannya hanya untuk merugikan orang lain (menghujat/membully). Tindakan tersebut merupakan ciri-ciri orang pengecut.

Kalau pun ingin menghujat di pemerintahan tuh silakan gratis. Hihihi

Kita tuh memiliki wakil rakyat yang tidak bisa kerja. Kalau bisa kerja itu pun sedang tidur. Eh, kalau sudah bangun malah nyusahin.

Hanya sekedar opini yang tidak dapat dipertanggung jawabkan. Lagian “orang sana” tidak bertanggung jawab kok. Hihihi

Sekian dari saya, dan terima kasih untuk hari ini

Daily Life 2023 #190

Salam,

TTD Abdul Jalil

About Abdul Jalil

Writing every day for happiness

View all posts by Abdul Jalil →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *