Update Terakhir: 19 Oktober 2020 Oleh
Singkat cerita aku dan dirinya bertemu dan menanyakan nama. Ternyata dia masih orang jawa. Disini aku tidak ingin rasis karena rasisme itu tidak baik. Kalau masih orang jawa tentu komunikasi lebih baik menggunakan bahasa jawa. Dia adalah mahasiswa dari fakultas ilmu budaya dan kebetulan sekali menjadi rekan di kelompok dua di kegiatan Latihan Pengembangan Kepemimpinan ke. 34 Racana Diponegoro. Rasa ingin tahu tantang sesuatu yang baru besar sekali. Hanya saja dia memang orangnya sibuk jarang sekali aku berkomunikasi secara langsung. Teman yang banyak memiliki kisah menarik dan tanda tanya.
Dahulu nasib saat pertama masuk di Pramuka Undip tidak jauh berbeda yaitu datang paling belakangan. Alhamdulillah kami menjadi anggota Racana Diponegoro pada tahun 2014 bulan Maret. Namun, foto kenangan pada saat kegiatan tak satupun aku dapat melihatnya kembali dan bahkan untuk menulis catatan aku tak mampu. Karena panitia pada waktu itu tidak ada yang bertanggung jawab atas dokumentasi kegiatan. Sungguh dari kami sedih akan hal itu. Bagi mereka dokumentasi boleh jadi adalah sampah namun bagi kita orang yang mengerti akan sejarah boleh jadi itu semua adalah anugerah yang tidak ternilai harganya. Betapa mahalnya kisah yang sudah terjadi di masa lalu bersama teman-teman satu angkatan.
Hanya ada sisa-sisa kenangan yang masih dapat di simpan ke dalam memoriku ini. Semoga saja aku masih dapat bertemu kembali dengan teman-teman yang selama ini belum ada kesempatan untuk bertanya “ sekarang lagi sibuk apa ? ”. Dan juga teman itu yang bernama wisnu apalagi dia adalah satu finalis di PIMNAS 28 UHO. Pastinya dia mempunyai cerita yang menarik akan hal itu. Ya semoga saja J