Update Terakhir: 5 Maret 2023 Oleh Abdul Jalil
Grobogan, 05 Maret 2023. Banyak sekali hal-hal sedang ramai menjadi perbincangan orang-orang yang merasa paling mengetahui segalanya. Kalau dipikir baik-baik, mereka sebenarnya sedang mencari validasi untuk mendukung argumen yang ada di pikirannya. Selain itu, minat baca yang rendah membuat mereka mudah sekali terpancing argumen tolol.
Lebih tepatnya menjual kisah menyedihkan dari perilaku playing victim. Hal tersebut bisa menjadikan pertimbanganku untuk tidak mempercayai siapa pun sebelum memeriksanya sendiri. Sejak dulu aku selalu memiliki cara khusus untuk tidak mudah percaya dengan berbagai argumen tolol.
Dampak dari perkembangan teknologi yang pesat, menjadikan informasi apa pun bisa tersebar dengan cepat. Bahkan, sambil rebahan pun kita bisa mengetahui aib orang lain tanpa harus susah payah mencarinya. Semua tersaji begitu saja dengan berbagai metode yang sudah ada.
Rasanya lucu sekali melihat lingkungan sekitar, bukannya berlomba-lomba dalam kebaikan, justru sibuk mencari validasi agar terlihat seperti orang penting dan perlu dikasihani. Apalagi kalau sudah ngomongin yang namanya gender. Tidak ada satu pun gender baik itu pria maupun wanita bersedia mengalah dalam beberapa kasus.
Tidak perlu aku sebutkan di sini, karena tidak sedikit orang malas hanya mencari pembenaran saja. Memanfaatkan apa yang sudah aku teliti selama ini, justru akan menjadi bumerang bagiku dan masa depan. Semakin aku banyak mengetahuinya kebenaran, semakin aku tidak ingin terlibat dalam masalah konyol.
Sekarang aku lebih sering mengamati dan mendengarkan omong kosong dari orang-orang yang sedang berargumen. Jujur saja aku sangat menikmatinya, seolah-olah aku ini adalah psikopat. Ya ingin bagaimana lagi? Dikasih fakta sebenarnya juga tidak akan didengar.
Di dunia ini, aku tidak merasa paling mengetahui segalanya, tapi melihat kenyataan orang-orang begitu bodoh (malas membaca situasi). Aku jadi berpikir, selama ini aku telah melakukan kecurangan karena bisa mengetahui lebih dulu. Walau tidak seperti yang aku bayangkan, setidaknya aku memiliki keyakinan yang kuat untuk melakukan kebaikan.
Melihat Dari Sisi Lain, Tidak Menjamin Hidupku Akan Tenang
Sampai kapan pun, aku akan berhadapan dengan orang tolol, gengsinya selangit, dan pemalas. Mungkin yang bisa aku lakukan adalah bersikap sabar, tenang, dan hantam dengan satu pukulan jika diperlukan. Agar seseorang tersadar, terkadang perlu melakukan kontak fisik seperti menepuk pundaknya atau menjitak.
Jaman dulu, penghapus tak bersayap pun bisa terbang. Penggaris kayu yang pendiam pun bisa sangat menakutkan, apalagi tangan kosong. Ya semua itu tidak bertujuan untuk membuat keadaan semakin buruk. Seseorang harus bisa berpikir sebelum menilai sesuatu dengan baik dalam sebuah kasus secara lengkap.
Sampai sekarang, aku sendiri belum mengetahui apakah Haruna benar-benar ada di dunia ini, meskipun sedang mencintai seseorang. Tentu saja sangat sulit untuk mengetahui hal itu jika seseorang selalu berbohong kepada dirinya sendiri.
Dalam kasus tertentu bertanya merupakan tindakan bodoh dan hanya akan memperburuk keadaan. Oleh karena itu, orang yang tulus mencintai seseorang hanya perlu melakukannya saja dan perlu mengeluarkan argumen apa pun.
Aku sangat sanggup dan siap melepaskan orang teristimewa jika terbukti bohong kepada dirinya sendiri. Bagiku sudah cukup untuk menjadi dasar mengapa tidak perlu repot-repot berjuang lebih lanjut. Jika melakukan sesuatu yang tidak aku yakini, justru tidak membuatku menjadi pria baik seutuhnya.
Untuk orang yang aku cintai, jika tidak sengaja membaca catatan ini. Jangan repot-repot mencari alasan untuk mencintai pria lain. Lakukan saja yang menurutmu benar! Aku hanya pria biasa tidak yang percaya dengan alasan apa pun.
Cukup itu saja untuk hari Minggu ini. Hanya menyampaikan sesuatu yang mungkin terlihat rumit dan tidak berarti. Namun, bagi orang-orang berpikir, hal itu adalah sebuah jawaban dari masalah yang sedang terjadi selama ini. Sekian dan terima kasih!
Daily Life 2023 #64
Salam,