Menatap Masa Depan

Update Terakhir: 12 Oktober 2020 Oleh

13107
Foto Pribadi : Abdul Jalil dan Anggota Racana Diponegoro di Student Center Universitas Diponegoro

Catatan kali ini memang masih ada kaitannya dengan kegiatan Pramuka. Untuk kedua kalinya aku menjadi seorang pendamping reka 3 di kegiatan pasca pendidikan dan latihan dasar (diklatsar). Yaitu kegiatan LPK (cari tahu sendiri apa kepanjangan dari 3 huruf itu). Karena aku sudah sering membuat catatan yang ada ketiga huruf tersebut (anggap saja sudah tahu).

Kini kisah menjadi lain ketika sudah memasuki masa LPK, di mana banyak cerita menjadi bahan renungan oleh perasaan. Semua menjadi berubah oleh satu sikap dari banyak orang-orang di sekitarku dan tidak jarang orang lain berpikir itu adalah permainan.

Sebagai salah satu  pendamping reka, aku berusaha menjadi bahan sandaran hati jika mereka membutuhkan tempat untuk berlindung. Aku pernah sama seperti mereka di mana dulu ada dua orang pendamping (kak Ve dan Kak Sayung/Ardi) dan satu orang pembimbing (Kak Haryono). Dan sekarang aku ditemani oleh (Ani/Pendamping) dan (kak Kumala/Pembimbing).

Anggap saja aku ini adalah seorang yang dekat dengan mereka semua,di mana aku adalah salah satu orang yang paling bahagia. Melihat adik-adikku bahagia kami para pendahulu juga merasakan hal itu juga. Aku melihat masa depan mereka begitu cerah.

Datanglah kepadaku ketika kalian sedih, pergilah ketika kalian sudah bahagia ” . Satu pesan tersebut aku tujuan kepada mereka (adik-adik reka 3/Semut/Kecebong). Sebagai orang yang hidup di dunia ini itulah sebagian tujuan hidupku untuk membahagiakan orang lain. terkadang aku ini memang bodoh tidak mempedulikan dengan diri sendiri, karena aku lebih peduli dengan keadaan orang lain. Jika aku salah mengatakan hal itu, tolong maafkanlah aku.

Sebelum aku bertemu dengan pendamping hidupku, aku mengutamakan untuk membahagiakan kedua orang tuaku dan orang-orang yang ada di sekitarku dengan caraku sendiri. Ingatlah kalian aku adalah manusia biasa yang ingin melihat orang lain bahagia bersama ku dengan jalan hidup masing-masing.

Pesan kepada masing-masing orang sudah pernah aku sampaikan, aku berharap mereka masih mengingatnya dengan baik.

Masa depan ku adalah kebahagiaan hati mu, tidak ada cara lain untuk mengatakan hal pahit jika hati menjadi korban perasaan. Cukup dariku dan sekian

About Abdul Jalil

Writing every day for happiness

View all posts by Abdul Jalil →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *