Mencari Tempat yang Tenang untuk Beristirahat

Update Terakhir: 7 Oktober 2023 Oleh Abdul Jalil

Grobogan, 31 Mei 2023 – Pagi buta sebelum ayam berkokok ria membangunkan orang-orang yang sedang beristirahat. Saya salah satu orang yang belum ingin tidur, padahal waktu sudah menunjukkan pukul satu dini hari.

Salah satu alasan belum ingin tidur, karena pukul tiga pagi saya harus ke Semarang bersama bapak membeli daging di rumah potong hewan (RPH). Membeli dalam jumlah cukup banyak yang akan digunakan untuk acara di rumah.

Membeli daging langsung ke rumah potong akan mendapatkan banyak keuntungan, salah satunya daging pasti masih segar dan harga relatif lebih murah. Bagi kalian yang tinggal di radius 10 KM dari RPH Penggaron, bisa banget menjadikan tempat tersebut pilihan pertama membeli daging segar.

Setelah pulang dari rumah potong, rencananya saya ingin tidur sebentar terlebih dulu. Namun hal itu tidak akan mudah. Benar saja, ketika setelah Salat Subuh tetangga satu per satu datang untuk ikut membantu masak-masak (rewang). Ibu-ibu kalau sudah satu dapur ramainya bukan main.

Daripada saya tidak bisa menikmati tidur sejenak di rumah, lebih baik saya pergi dari rumah dan menuju ke Semarang. Tempat yang saya tuju adalah Sanggar Pramuka Undip. Karena tempat tersebut cukup damai saat pagi hari.

Ketika saya sampai di sanggar sekitar pukul 8 pagi, ternyata si Damar yang sedang mriang. Tanpa berpikir panjang, saya langsung mencari posisi tidur yang nyaman. Saya hanya butuh sedikit waktu untuk memulihkan tenaga.

Bangun sekitar pukul sebelas, dan langsung melakukan pekerjaan sederhana. Rencananya saya pulang kalau sudah sore, biar kalau sudah sampai di rumah bisa langsung mandi dan siap-siap menyambut tamu.

Di bawah ini saya kasih satu dokumentasi acara malam hari ketika di rumah. Tujuan diadakannya acara di rumah, ya untuk mengirim doa ke almarhum simbah putri (mendak).

Acara Mendak Simbah

Sekian dari saya, dan terima kasih!

Daily Life 2023 #151

Salam,

TTD Abdul Jalil

About Abdul Jalil

Writing every day for happiness

View all posts by Abdul Jalil →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *