Update Terakhir: 7 Juni 2024 Oleh Abdul Jalil
Di suatu pagi yang biasa ketika ingin membereskan dokumen pajak, saya menemukan sesuatu yang menarik. Saya menemukan surat dari masa lalu yang ditulis oleh seseorang.
Padahal waktu itu tinggal sedikit lagi saya bisa menjadi kekasih hatinya. Saya suka kepadanya, dan juga sebaliknya. Namun, nasib berkata lain, saya masih belum beruntung.
Jika saya tidak salah ingat. Pada tahun 2015 bulan September suratnya diantarkan oleh sahabatnya yang pada waktu itu diterima menjadi mahasiswa di kampus saya menempuh pendidikan tinggi.
Saya dan sahabatnya duduk berdua untuk membicarakan sesuatu yang penting di tempat makan di Tembalang. Awalnya saya tidak mengira akan mendapatkan surat balasan, tapi ternyata ia membuatnya bersama dengan puisi, dan aku sudah membacanya.
Ketika menemukan suratnya di tahun 2024 ini, saya tidak berhasil menemukan puisinya lagi. Karena hanya selembar surat saja yang saya temukan.
Jujur saja, saya lupa kalau pernah mendapatkan surat. Tapi, sekarang saya mengingatnya lagi.


Nama sengaja saya samarkan untuk sedikit menjaga privasi. Meskipun begitu, ia ada di blog ini dan abadi bersama catatan saya yang buat.
Dulu ceritanya begitu rumit sampai saya sendiri lumayan kesulitan untuk menjelaskannya di catatan publik. Terkadang menjadi populer di kalangan wanita memang ada bagian yang tidak enak. Hihihi
Salah satu hal yang masih saya ingat adalah senyumnya. Ia memiliki senyum yang paling manis pada waktu itu. Hal itulah salah satu faktor kenapa dulu saya bisa suka kepadanya.
Sepengetahuan saya saat ini. Ia sekarang sudah bahagia.
Sekian dari saya, dan terima kasih
Salam,

