Menghancurkan Diri Sendiri Dengan Sistem Lembur

Update Terakhir: 20 Mei 2023 Oleh Abdul Jalil

Estimasi waktu baca: 2 menit

Grobogan, 20 Januari 2023. Malam hari waktunya saya menulis sesuatu yang membosankan untuk hari ini. Asal kalian tahu, saya sudah seperti ingin menghancurkan diri sendiri dengan berbagai pekerjaan. Ya, itulah yang bisa saya lakukan untuk saat ini.

Hari ini saya baru bisa tidur dengan nyenyak sekitar jam setengah tiga pagi. Tidak perlu menunggu lama suara azan subuh sudah terdengar merdu. Tentu saja mata rasanya berat untuk bisa melihat dengan baik. Apa pun yang terjadi, pokoknya subuhan dulu.

Lembur bisa menyelesaikan pekerjaan lebih cepat, namun tidak dengan cara yang salah dan saya masih melakukannya dengan cara yang salah. Tidak dapat memprediksi apa yang akan terjadi beberapa jam kemudian. Seperti tidak ada miliki jadwal istirahat dengan baik.

Pada akhirnya saya tidur dengan nyenyak di pagi hari. Lagi-lagi mengundang penyakit untuk datang. Saya harap tidak terjadi di generasi berikutnya. Jika sudah seperti itu, tentu saja saya tidak dapat melakukan pekerjaan di siang harinya.

Jika tidak ada notifikasi mendesak saya lebih suka melanjutkan tidur. Lagian dengan kondisi sinyal internet yang buruk, saya tidak dapat melakukan banyak hal yang berkaitan dengan pekerjaan.

Hari Jumat berkah, tapi saya sendiri tidak mendapatkan berkahnya dari kegiatan yang bernama ‘lembur’. Memang lembur sudah seperti sistem otomatis yang akan menghancurkan masa depan. Saya bisa melihatnya dengan sekilas pandang dan menyimpulkan akan berhasil atau gagal.

Andai bisa memilih, mungkin saya akan melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan manusia. Melakukan semuanya dengan robot, lama-lama bisa stres dan hilang rasa kemanusiaan. Saya harus melakukannya karena masih butuh banyak uang untuk bertahan hidup.

Besok, jika ada kesempatan dan memungkinkan saya kan pergi untuk mencari suasana lainnya agar hidup tidak sebatas di depan komputer. Sekian dan terima kasih!

Daily Life 2023 #20

Salam,

TTD Abdul Jalil

About Abdul Jalil

Writing every day for happiness

View all posts by Abdul Jalil →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *