Mengisi Waktu Luang Dengan Mahasiswa Gadjah Mada

Update Terakhir: 24 Juli 2022 Oleh Abdul Jalil

Yogyakarta, kota pelajar orang biasa menyembutnya jika sudah berurusan dengan dunia pendidikan. Kedatangan ku dan satu teman ku yaitu menghadiri acara seminar nasional di Universitas Gadjah Mada (UGM). Temanku yang bernama Mohamad Wahyu Ristiawan menjadi pemenang kedua di perlombaan menulis essay nasional yang diselenggarakan oleh Fakultas Filsafat, UGM.

Aku hanya sampai kekalahan yang telak masuk lima puluh karya terbaik pun tidak. Namun, aku tetap senang karena bisa jalan-jalan gratis. Sejak awal kedatangan kami berdua sudah dipastikan telat dan ternyata memang benar baru masuk beberapa menit kegiatan sudah di akhiri.

Dengan perasaan yang masih bahagia kami keluar ruangan dan mengambil jatah makan siang dari panitia. Kami hanya berdua dengan nasi kotak sebanyak delapan atau enam nasi kotak yang dibawa. Kata panitia nasi kotaknya banyak yang sisa jadi manusia seperti aku merasa senang hati tentunya bisa membawa nasi kotak lebih dari yang dijatahkan.

Di sana aku mengenal tiga orang kawan baru. Dua dari universitas setempat dan satu orang dari Universitas Jambi. Dapat dilihat dengan jelas untuk kedua perempuan  tersebut adalah mahasiswa baru UGM dan yang memfoto kami berempat adalah mahasiswa Hukum Universitas Jambi.

Foto Pribadi : Abdul Jalil (Undip) dan Teman-Teman di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

Lain waktu jika memang sempat aku memberitahu bagaimana orangnya. Atau bisa kunjungi langsung aku facebook pribadinya ( Kartika ). Kebahagiaan menjadi berlipat ganda karena bisa diajak jalan-jalan sekaligus dipandu oleh mereka berdua keliling kampus UGM.

Sebenarnya sama saja kalau aku merasakan suasana yang menghantui pemikiranku. Ternyata UGM lebih panas dari pada Undip itu kalau dilihat dari segi kenyamanan lingkungan. Beda lagi jika prestasi Undip jelas kalah jauh banget dengan Gadjah Mada.

Aku memang salah. Kenapa bisa lupa nama mereka berdua hingga saat ini. Jika aku mengingatnya bisa jadi aku akan lebih akrab dengan mereka. Jadi, lain waktu kalo aku pergi ke UGM bisa bertemu dengan mereka kembali. Aku senang bisa menjadi bagian dari sejarah mereka meskipun aku memang sedang lupa nama mereka berdua. Aku tetap ingat wajah mereka sebagai tanda aku adalah pernah bertemu dengan mereka.

Foto tersebut diambil ketika kami semua sedang beristirahat dilingkungan masjid Kampus UGM. Kami menyempatkan waktu untuk beribadah ke Masjid tersebut sekaligus menikmati kenyamanan yang telah disediakan. Benar-benar nikmat luar biasa bisa merasakan kebahagiaan Sholat berjamaah di Masjid kampus UGM. Lain waktu aku ingin ke sana lagi bersama teman-temanku.

Dan yang terakhir untuk catatan kali ini. “ tidak ada sebab aku menyembunyikan kebahagiaan dapat berjumpa dengan seorang yang pernah ku kenal ”-Abdul Jalil

Artikel telah terbit pada tanggal 07 Februari 2016

Salam,

TTD Abdul Jalil

About Abdul Jalil

Writing every day for happiness

View all posts by Abdul Jalil →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *