Main Air di Muncul River Tubing

Update Terakhir: 9 Januari 2023 Oleh Abdul Jalil

Semarang, 07 Januari 2023. Hari ini saya dan teman-teman mempunyai agenda jalan-jalan. Terakhir kali kami jalan-jalan pada bulan November yaitu ke Gunung Telomoyo dan sekarang awal tahun gilirannya kami main air. Muncul River Tubing merupakan agenda jalan-jalan yang sudah kami nantikan.

Sebenarnya ke Muncul itu merupakan rencana cadangan, karena rencana yang pertama yaitu ke Pulau Panjang terpaksa harus kami tunda dulu. Masalah cuaca adalah penyebabnya, tapi tidak apa-apa yang penting masih bisa menikmati jalan-jalan.

River Tubing sepengetahuan saya merupakan wahana outbond yaitu kegiatan susur sungai dengan menggunakan ban karet. Dulu saya hanya bisa melihat dokumentasi dari teman-teman yang sudah lebih main ke Muncul. Alhamdulillah hari ini saya dan teman-teman bisa ke sana.

Saya sendiri berangkat dari rumah tepat jam 7 pagi dan sampai di Semarang sekitar jam 8.25. Harusnya bisa sampai ke titik kumpul dalam waktu satu jam. Tapi karena macet parah di daerah dekat Terminal Penggaron saya telat hampir setengah jam. Menyebalkan sekali!

Memang tidak bisa saya perkirakan, untungnya saat saya sampai di titik kumpul baru ada Adidan dan kekasihnya. Setelah itu saya jemput dulu adik saya si Fatin biar ada partnernya di belakang. Hehehe

Setelah semuanya kumpul, mereka semua sarapan dulu biar nanti saat main air tidak sakit. Kalau saya sudah sarapan, jadi hanya perlu minum saja sudah cukup. Karena saat perjalanan rasanya cepat haus, mungkin efek macet.

Asyiknya lagi cuaca sedang cerah di kota Semarang, benar-benar sangat mendukung sekali kegiatan jalan-jalan hari ini. Untuk perjalanan ke lokasi kurang lebih sekitar 1 jam naik motor (nyantai). Sekitar jam 10 lebih sedikit akhirnya kami sampai di lokasi.

Saatnya Berangkat

Perlengkapan yang kami bawa sudah sesuai dengan standar keamanan, saya yakin tidak akan tenggelam. Oleh karena itu, alangkah baiknya kami foto-foto dulu untuk pamer. Hehehe

Sebenarnya dari mereka sudah menyediakan dokumentasi kegiatan. Untuk lebih cepatnya tayang di blog saya pakai yang sekiranya menarik. Jika memungkinkan akan saya perbarui untuk artikel lengkapnya.

Ketika menyusuri sungai, kami ditemani seorang guide dan tentu saja memberikan pengarahan sebelum mulai agar semuanya selamat sampai tujuan. Menurut saya hal tersebut merupakan sesuatu yang penting.

Inti dari pengarahannya adalah selama perjalanan akan menemui beberapa rintangan dan bagaimana cara meminimalisir agar tidak terjadi kecelakaan (lebih tepatnya jika terkena tanaman berduri dan ranting pohon).

Kami semua sangat senang bisa menikmati main air jernih dengan pemandangan yang luar biasa. Cuaca cerah pagi ini memang cerah dan cocok sekali sebagai pemanis dokumentasi. Kapan lagi bisa menikmati jalan-jalan ketika hati sedang gonjang-ganjing. Hehehe

Saya hampir tidak peduli dengan keadaan diri sendiri, namun demi kebaikan masa depan saya memilih untuk melawan. Pokoknya saya bawa senyum dan kebahagiaan. Satu hari nanti juga saya akan mendapatkan ‘hadiah terbaik’.

Kurang lebih kami menyusuri sungai sekitar 30 menitan. Rasanya kok cepat sekali ya selesainya, ingin mengulang lagi tapi kepala agak pusing. Mungkin lain waktu bersama orang yang berbeda. Hehehe

Selain di sungai, kami juga mengabadikan momen bersama di pinggir sawah. Ya, benar sekali saya menyebutnya sawah. Selagi masih ada waktu pokoknya gaspol terus. Hehehe

Puas foto-foto akhirnya kami kembali ke base camp dengan menumpang pick up yang sudah disediakan. Saat tiba di sana, kami sudah disambut dengan bakwan jagung. Sambil melepas lelah, kami menikmati gorengan sambil bercerita tentang keseruan saat main air.S

Setelah ganti pakaian dan salat zuhur, kami memutuskan untuk ke Resto Kampung Banyumili untuk makan siang. Perut saya sudah menari-nari ingin minta sesuatu yang enak.

Setelah Dari Muncul River Tubing Saatnya Makan-Makan di Resto Kampung Banyumili

Jarak hanya beberapa kilometer dari Dusun Muncul, kami akhirnya sampai di tujuan dan langsung menuju ke lokasi (sebelumnya sudah reservasi terlebih dulu).

Lokasinya sendiri nyaman sekali dan cocok ramai-ramai ya seperti resto keluarga. Karena di sana tersedia juga berbagai hiburan seperti pemancingan, flying fox, perahu wisat (saya menyebutnya seperti itu) dan spot-spot foto menarik.

Namanya juga resto keluarga, biasanya menunggu pesanan datang relatif lama. Tapi tidak apa-apa, masih banyak hiburan sambil menunggu. Teman-teman lainnya banyak mendokumentasikannya dalam bentuk format video.

Untuk sekarang ini saya masih memikirkan cara paling aman dan efektif untuk menaruh video ke dalam halaman blog. Meskipun bisa saya masukkan video secara langsung, namun hal itu sangat berisiko.

Saya memiliki opsi yaitu embed video dari YouTube atau Instagram agar biar bisa masuk ke blog dan tidak akan kenal banned oleh pihak penyedia layanan hosting.

Kurang lebih 30 menit kami menunggu, akhirnya datang juga pesanan kami. Tanpa menunggu lama, kami bersama-sama menikmati makan siang. Sayang sekali tidak ada dokumentasi saat sesi makan siang, tapi ya sudahlah saat itu memang lagi fokus menikmati makanan. Hihihi

Meskipun untuk saya sendiri porsi nasinya terlalu sedikit tapi cukup untuk mengganjal perut. Kalau yang lain pastinya cukup-cukup saja. Menjadi berbeda terkadang memang menyebalkan.

Selesai makan ya foto-foto untuk mengisi kekosongan memori penyimpanan sebelum diisi oleh Mixue. Akhir-akhir ini memang seperti itu, saya sebagai pengamat hanya bisa tersenyum.

Jalan-jalan ke mana pun, asal ada ayang perjalanan akan terasa berbeda dengan orang-orang yang sebaliknya. Saya juga demikian dan memang tidak bisa berbuat apa-apa. Ya sudah!

Sekitar jam 3 sore, kami meninggalkan resto dan bergegas pulang ke Tembalang. Saat perjalanan pulang sekitar Bawen sudah ada tanda-tanda hujan akan turun. Tanpa pikir panjang sebelum hujan saya dan Fatin memakai jas hujan terlebih dulu.

Benar dong, hujan deras sekali di sepanjang jalan. Untuk menjaga keselamatan, saya berkendara tidak ngebut alias pelan-pelan saja asal sampai tujuan. Dengan penuh perjuangan menikmati hujan akhirnya saya bisa mengantarkan Fatin dengan selamat.

Setelah itu, saya langsung menuju ke Sanggar Pramuka Undip, Pleburan. Ketika sampai di sana ternyata sudah ada orang. Ya karena saya tahu, hari esoknya mereka akan melaksanakan kegiatan serah terima jabatan.

Saya langsung bersih-bersih dan seperti biasa mandi di kamar mandi masjid memang sudah menjadi langganan sejak dulu masih kuliah. Airnya segar dan tubuh rasanya menjadi enteng. Hihihi

Langsung Bikin Catatan Malam Ini Juga

Demi kelancaran dalam menjalankan misi, saya tidak ingin menunda-nunda membuat catatan untuk hari ini. Saya menyadari kalau catatan tentang hari ini tidak akan selesai 100 %. Paling tidak bisa dan layak upload ke blog dan Twitter.

Ketika membuat catatan ini, saya sudah merasakan pegal-pegal dan perut sudah mulai lapar lagi. Makan malam bersama teman-teman lainnya di tenda biru (lesehan pinggir jalan). Cukup untuk balas dendam dan Insya Allah bisa bertahan sampai esok hari.

Setelah makan saya melanjutkan membuat catatan dan pada akhirnya pindah tempat ke kosnya Sandi. Karena tidak ada orang di Sanggar, otomatis saya memilih tempat yang lebih nyaman. Kalau sendirian itu tidak baik.

Saya rasa cukup sampai di sini saja dan sebagai tambahan lainnya. Kalau catatan ini baru bisa selesai 100 % pada tanggal 9 Januari 2023. Harap maklum ya dan terima kasih sudah datang untuk membaca catatan ini.

Daily Life 2023 #7

Salam,

TTD Abdul Jalil

About Abdul Jalil

Writing every day for happiness

View all posts by Abdul Jalil →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *