Pengertian Reksa Dana: Investasi Mudah, Murah dan Cuan

Update Terakhir: 28 Juli 2024 Oleh Abdul Jalil

Pengertian Reksa Dana, adalah salah satu produk investasi yang mengumpulkan dana dari masyarakat untuk ditempatkan dalam “Portofolio Efek” yang dikelola oleh seorang “Manajer Investasi”.

Saat ini Reksa Dana sering direkomendasikan oleh ahli perencana keuangan. Namun, sebelum tahun 2019, hanya sedikit masyarakat yang mengetahuinya. Karena hanya diketahui oleh orang-orang tertentu saja.

Salah satu alasannya adalah, masih rendahnya pemahaman masyarakat tentang investasi di Reksa Dana. Oleh karena itu, penting bagi calon investor untuk membaca dan memahami semua risiko yang ada sebelum berinvestasi.

Jika penjelasan artikel ini jelas dan bermanfaat, maka saya sangat bersyukur. Dengan demikian, kita akan lebih memahami produk investasi Reksa Dana dan mungkin bersedia untuk berinvestasi di dalamnya.

Pengertian Investasi

Sebagai pengantar, mari kita pahami terlebih dahulu definisi investasi. Investasi adalah tindakan mengumpulkan atau menyisihkan uang untuk disimpan dengan menempatkannya pada instrumen keuangan tertentu.

Tujuannya untuk mendapatkan imbal hasil atau mencapai tujuan keuangan yang telah ditetapkan, seperti dana pensiun, pendidikan, atau untuk menyimpan sebagian dana darurat.

Reksa Dana adalah wadah untuk mengumpulkan dana dari masyarakat, yang kemudian diinvestasikan oleh Manajer Investasi dalam Portofolio Efek.

Portofolio Efek sendiri adalah kumpulan berbagai efek seperti saham, surat berharga, deposito, obligasi, dan produk investasi lainnya. Reksa Dana menempatkan investasi tersebut sebagai bukti kekayaan.

Manajer Investasi harus membagi dana investasi Reksa Dana ke berbagai instrumen yang tersedia, karena investasi tidak boleh terfokus pada satu tempat.

Contohnya, pada Reksa Dana Pasar Uang (RDPU), dana harus diinvestasikan ke berbagai produk keuangan seperti deposito dan surat utang jangka pendek yang jumlahnya sudah ditetapkan minimal 80%.

Istilah Manajer Investasi mungkin terdengar asing bagi sebagian masyarakat kita. Manajer Investasi adalah pihak yang mengelola Portofolio Efek sesuai kebijakan investasi yang telah disepakati.

Mereka bertanggung jawab atas kinerja Reksa Dana, termasuk keputusan investasi seperti menempatkan dana di deposito, obligasi, atau saham, serta membeli, menjual, atau mempertahankan aset tersebut.

Investor membayar jasa Manajer Investasi untuk mengelola Reksa Dana. Manajer Investasi harus memiliki kualifikasi minimum sesuai kebijakan dari regulator, mengingat peran mereka yang sangat strategis dalam mengelola dana investor.

Selain itu, Manajer Investasi juga harus menyusun dokumen prospektus, yang menjelaskan hal-hal penting seperti kebijakan investasi dan legalitas perusahaan pendukung lainnya seperti akuntan, badan hukum, dan bank kustodian.

Setelah prospektus dibuat, Manajer Investasi akan menawarkan produk Reksa Dana kepada calon investor. Sebelum memutuskan untuk berinvestasi, calon investor wajib membaca prospektus tersebut.

Mekanisme dari Produk Reksa Dana

Memahami berbagai produk Reksa Dana sangat penting bagi investor. Pilihan produk Reksa Dana harus sesuai dengan tujuan keuangan dan cocok dengan kebutuhan, agar investasi tidak menjadi sia-sia.

Jenis-jenis investasi Reksa Dana yang umum di pasaran meliputi pasar uang, pendapatan tetap, saham, dan campuran.

Reksa Dana Pasar Uang

Reksa Dana Pasar Uang adalah jenis investasi yang sangat likuid, karena hampir seluruh dana dialokasikan ke instrumen keuangan seperti deposito atau obligasi dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun.

Keunggulan Reksa Dana Pasar Uang antara lain:

  • Risiko kehilangan nilai unit yang rendah.
  • Investasi minimal Rp 10.000 (Tokopedia, Welma, dll).
  • Cocok untuk investasi jangka pendek, biasanya kurang dari satu tahun.
  • Imbal hasil yang relatif stabil dan umumnya lebih tinggi dari deposito.
  • Tidak ada biaya tambahan saat membeli atau menjual unit Reksa Dana.
  • Likuid atau mudah dicairkan, biasanya T+2 (dua hari bursa setelah instruksi pencairan).

Reksa Dana Pendapatan Tetap

Reksa Dana Pendapatan Tetap adalah jenis Reksa Dana yang sebagian besar dananya (>80%) dialokasikan ke efek utang seperti obligasi atau surat utang dengan jatuh tempo lebih dari satu tahun.

Keunggulan Reksa Dana Pendapatan Tetap antara lain:

  • Nilai atau harga unit cenderung fluktuatif.
  • Risiko yang lebih besar dibandingkan Reksa Dana Pasar Uang.
  • Investasi minimal Rp 10.000 (Tanamduit, Bibit, Welma, dll).
  • Cocok untuk investasi jangka menengah, yaitu 1-3 tahun.
  • Imbal hasil umumnya lebih tinggi dari deposito dan Reksa Dana Pasar Uang, sekitar >7% per tahun.

Reksa Dana Saham

Reksa Dana Saham adalah jenis Reksa Dana di mana sebagian besar dana investor diinvestasikan ke saham. Jenis ini bersifat agresif dengan imbal hasil tinggi namun juga risiko yang tinggi.

Keunggulan Reksa Dana Saham:

  • Imbal hasil yang lebih tinggi, umumnya >10% per tahun, bahkan bisa mencapai 30% per tahun jika Manajer Investasi pandai mengelola dana investor.
  • Cocok untuk investasi jangka panjang, lebih dari lima tahun.

Reksa Dana Campuran

Reksa Dana Campuran menggabungkan berbagai jenis Reksa Dana dengan alokasi maksimal 79% ke masing-masing instrumen investasi.

Keunggulan Reksa Dana Campuran:

  • Imbal hasil yang lebih besar dari Reksa Dana Pendapatan Tetap.
  • Investasi sudah terdiversifikasi.
  • Relatif lebih aman.
  • Cocok untuk investasi jangka menengah, 3-5 tahun.

Baca juga: Memindahkan Semua Unit Reksa Dana ke dalam Satu Aplikasi

Profil Resiko Reksa Dana

Profil risiko Reksa Dana menggambarkan tingkat risiko yang dapat ditoleransi oleh investor saat berinvestasi di Reksa Dana. Mengetahui profil risiko sangat penting sebelum memutuskan untuk berinvestasi.

Dengan memahami profil risiko, investor dapat meminimalkan kerugian yang tidak terduga dan menentukan jenis Reksa Dana yang sesuai untuk diinvestasikan.

Secara umum, profil risiko Reksa Dana dibagi menjadi tiga jenis: konservatif, moderat, dan agresif.

  • Konservatif: Menginvestasikan sebagian besar dana di Reksa Dana Pasar Uang.
  • Moderat: Menginvestasikan dana di Reksa Dana Pendapatan Tetap atau Campuran.
  • Agresif: Menginvestasikan sebagian besar dana di Reksa Dana Saham.

Menentukan profil risiko biasanya dilakukan dengan menjawab serangkaian pertanyaan atau kuesioner sederhana. Umumnya, perusahaan penyedia atau agen penjual Reksa Dana akan memberikan kuesioner ini saat pembuatan akun.

Laporan Investasi Reksa Dana

Investor Reksa Dana perlu memahami dan membaca beberapa laporan penting yang membahas kinerja dan operasional Reksa Dana, di antaranya:

  • Prospektus Reksa Dana
  • Laporan Keuangan dan Tahunan (Annual Report)
  • Fund Fact Sheet

Prospektus Reksa Dana

Prospektus adalah pernyataan atau informasi tertulis yang berguna untuk Penawaran Umum Reksa Dana, dengan tujuan agar investor membeli Unit Penyertaan pada Reksa Dana. Prospektus ini menjelaskan berbagai hal penting tentang instrumen investasi di Reksa Dana. Oleh karena itu, calon investor wajib membacanya terlebih dahulu.

Laporan Keuangan dan Tahunan

Manajer Investasi harus membuat Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan. Laporan ini harus diaudit oleh Kantor Akuntan Publik sesuai dengan peraturan OJK.

Fund Fact Sheet

Manajer Investasi yang mengelola dana investor wajib merilis Fund Fact Sheet setiap bulan untuk pemegang unit atau calon investor. Fund Fact Sheet menunjukkan kinerja Reksa Dana setiap bulannya, termasuk alokasi dana investasi, biaya Reksa Dana, dan hal-hal penting lainnya.

Perbedaan Investasi di Reksadana dan Deposito

Ada beberapa perbedaan antara investasi di Reksa Dana (pasar uang) dan Deposito, mulai dari jenis dan sifat instrumennya hingga risikonya. Reksa Dana adalah produk investasi, sedangkan Deposito adalah produk perbankan.

  1. Keuntungan

Keuntungan dari Reksa Dana berasal dari pertumbuhan nilai aset dalam portofolio. Sedangkan, Deposito mendapatkan keuntungan dari bunga bank.

  1. Pajak

Keuntungan dari Reksa Dana tidak dikenakan pajak, sehingga tidak akan terpotong. Sementara itu, keuntungan (bunga) dari Deposito akan dikenakan pajak sebesar 20%.

  1. Likuiditas

Reksa Dana pasar uang tergolong likuid karena unit dapat dijual kapan saja dengan proses paling lambat 7 hari kerja (T+7). Berdasarkan pengalaman pribadi, dana biasanya masuk ke rekening dalam waktu 2 hari kerja. Sedangkan, Deposito tidak bisa dicairkan lebih awal kecuali nasabah bersedia membayar penalti.

  1. Modal Awal

Untuk masyarakat umum dengan modal terbatas, unit Reksa Dana dapat dibeli dengan minimal Rp 10.000 (Tokopedia, Tanamduit, Bibit, dan Ajaib). Besar atau kecil keuntungan yang diperoleh sesuai dengan modal awal dan strategi investasi.

Deposito bank biasanya membutuhkan saldo awal Rp 5-10 juta. Dengan batasan modal minimum seperti itu, belum tentu masyarakat mendapatkan bunga yang tinggi seperti nasabah dengan modal lebih besar.

  1. Risiko

Risiko pada Deposito adalah bunga bisa turun jika suku bunga acuan bank turun. Namun, simpanan Deposito dengan nilai hingga Rp 2 miliar yang sesuai dengan bunga acuan dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Reksa Dana memiliki risiko perubahan nilai aktiva bersih (NAB) yang tergantung pada kondisi pasar. Sebagai produk investasi, Reksa Dana tidak dijamin oleh LPS, tetapi diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Simulasi Investasi 

Dengan mempertimbangkan berbagai perbedaan tersebut, ada simulasi yang dapat digunakan untuk membandingkan lebih rinci keuntungan antara Reksa Dana Pasar Uang dan Deposito. Simulasi ini bersumber dari situs Bareksa.com.

Jika Anda memiliki uang Rp 20 juta, bagaimana hasilnya jika menaruhnya di Reksa Dana Pasar Uang dan Deposito dalam satu tahun? Asumsikan dana awal sebesar Rp 10 juta untuk masing-masing. Berikut adalah hasil perbandingan dari keduanya.

Dengan asumsi bahwa imbal hasil Reksa Dana Pasar Uang rata-rata pada aplikasi agen penjual unit Reksa Dana (seperti Bareksa, Tanamduit, Bibit, dan Ajaib) sebesar 6,68% per tahun. Sedangkan, asumsi bunga Deposito menggunakan bunga dari salah satu bank BUMN dengan saldo kurang dari Rp 100 juta, yaitu sebesar 3,5% per tahun untuk jangka waktu 12 bulan.

Parameter Perbandingan Reksa Dana Pasar Uang vs Deposito

ParameterReksa Dana Pasar UangDeposito
ModalRp 10.000.000Rp 10.000.000
Bunga/Imbal Hasil6,68%3,50%
Keuntungan/tahunRp 668.000Rp 350.000
PajakRp 0Rp 70.000
Hasil InvestasiRp 10.668.000Rp 10.280.000
Sumber: Bareksa

Seperti terlihat pada tabel di atas, dengan modal/saldo yang sama, menaruh uang di Reksa Dana Pasar Uang dapat memberikan imbal hasil yang lebih tinggi daripada Deposito.

Namun, perlu diingat bahwa simulasi di atas hanyalah ilustrasi berdasarkan kinerja masa lalu. Di masa depan, hasil bisa lebih tinggi atau lebih rendah tergantung pada kondisi pasar.

Semoga informasi mulai dari pengertian Reksa Dana, mekanismenya, risikonya, hingga simulasi perbandingan keuntungan dapat bermanfaat bagi calon investor baru.

Artikel ini pertama kali terbit dengan judul yang sama pada tanggal 26 Juni 2022.

Referensi artikel:

  • https://www.bareksa.com/berita/belajar-investasi/2020-11-04/taruh-rp10-juta-di-deposito-dan-reksadana-mana-lebih-untung
  • https://duwitmu.com/reksadana/pengertian-reksadana-sering-disalahpahami/

Salam,

Disclaimer : Semua informasi, dan nama perusahaan yang ditampilkan dalam situs ini, hanya untuk tujuan berbagi pengalaman. Penulis tidak bermaksud merugikan pihak mana pun, dan semua informasi yang dipakai dalam situs ini bukan merupakan rekomendasi. Setiap investasi, pengajuan pinjaman, dan penggunaan kartu kredit terdapat potensi kerugian. Setiap keputusan investasi, pengajuan pinjaman, dan penggunaan kartu kredit yang dilakukan pembaca bukan tanggung jawab penulis.

About Abdul Jalil

Writing every day for happiness

View all posts by Abdul Jalil →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *