Pergi Membawa Harapan Pulang Membawa Kenangan

Update Terakhir: 12 Oktober 2020 Oleh

buat-blog
Foto Pribadi : Abdul Jalil (ARD 2014) dan Prastika Yulianasari (ARD 2016) Pelepasan Delegasi Pramuka Universitas Diponegoro Ke Suatu Tempat

Catatan sederhana seorang aku dan dia adalah bahagia. Kami pramuka atas nama Indonesia yang paling di cinta. Senyum kami adalah tanda dunia ini masih membutuhkan orang-orang yang berseragam pramuka, meskipun kami adalah seorang mahasiswa.

Dalam setiap perjalanan hidup ingin sekali dapat bertahan lebih lama dengan suasana bahagia. Aku adalah seorang anggota pramuka yang berpegang teguh pada Dasa Dharma dan Tri Satya. Cukup bagiku dan siapa pun jika mampu mengamalkannya akan menjadi suatu kebahagiaan dunia akhirat (berpikirlah luas tentang pramuka).

Aku rasa terlalu kaku untuk membuat catatan sederhana semacam ini. Aku harap kalian bersedia untuk memakluminya karena jujur saja di dalam hati ada perasaan takut untuk membuat catatan yang berkaitan dengan foto bersama (foto berdua). Namun aku tetap melawan ketakutanku itu dengan rasa percaya diri. Ini adalah catatan yang aku buat atas dasar sukarela dan tentu sudah ada kesepakatan terlebih dahulu.

Pada kesempatan kali ini aku ingin mencatat salah satu orang yang istimewa (ini bukan tentang Haruna), dia orang terlihat lucu dan menggemaskan dimataku (entah dimata orang lain). seorang yang cantik dan mempesona namun tetap menjaga kepribadian utuh sebagai perempuan muslim. Perempuan yang lahir pada tanggal 22 Juli 1997 dan bertempat tinggal di Kabupaten Kebumen. Dia saat ini merupakan seorang mahasiswi di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro (FKM Undip) dan juga anggota Racana Diponegoro (Pramuka Undip).

Sekilas berpikir sejenak dulu aku masuk dan menjadi anggota Racana Diponegoro (Radip) pada bulan yang sama seperti dia ketika memasuki lingkungan Racana. Bulan Maret 2014 dan 2016 adalah bukti kami dulu memiliki riwayat yang tidak jauh berbeda, karena bulan November aku masih sibuk dengan orientasi jurusan yang membelengguku pada waktu itu. Mungkin dia (Prastika) merasakan hal yang sama dan mungkin juga hal lainnya.

Di Radip kami bukan seorang yang dekat namun bisa dibilang akrab. Tidak jarang dia merasa lucu mengetahui perilakuku yang tidak seperti orang pada umumnya dan aku sendiri merasa senang dengan orangnya kalau sedang tersenyum (pipinya itu menggoda untuk di cubit) lucu dan menggemaskan. Tapi sadar aku belum halal untuk menyentuh sesuatu yang bukan mahram. Aku hanya bisa tersenyum ketika melihatnya bahagia.

Satu ciri khas dari Radip ketika ada kegiatan yang melibatkan anggota untuk keluar kandang menuju kandang yang lain (kegiatan di luar Undip) yaitu pelepasan delegasi. Aku sendiri sudah terhitung tiga kali mengikuti delegasi (sebenarnya ada 4, tapi satunya belum di hitung nilai kum) yaitu delegasi yang pertama aku langsung di kegiatan Nasional (Latihan SAR Nasional III 2014), kemudian kegiatan tingkat regional pulau Jawa (Latihan Gabungan 4 Perti Unair 2016) dan yang terakhir itu ada kegiatan tingkat kota Semarang (Kemah Bakti Saka Kalpataru se-kota Semarang 2016).

Minimal untuk bisa mengikuti kegiatan delegasi hanya diperbolehkan untuk anggota yang sudah mengikuti kegiatan khas Radip yaitu Latihan Pengembangan Kepemimpinan (LPK). Aku dan dirinya tentu sudah memenuhi syarat pertama itu. Untuk syarat selanjutnya masih ada syarat-syarat yang harus di penuhi. Untuk aku syarat yang paling penting dan perlu yaitu syarat keuangan. Tidak ada uang tidak ada kenangan (tidak bisa mengikuti kegiatan). Dan Dia mungkin memiliki keuangan yang cukup untuk dapat mengikuti beberapa kegiatan besar (minimal Nasional)

Untuk pertama kalinya aku menggabungkan dua foto menjadi satu dalam satu catatan. Bukan sebuah kebetulan dan juga keinginan dari kami. Foto pertama (5 Mei) di ambil ketika aku di delegasikan ke kegiatan kemah bakti saka kalpataru. Dia yang mengawali untuk berfoto bersama denganku, dengan senang hati aku menuruti keinginannya sebelum pergi membawa harapan darinya (membawa piala kemenangan) dan pada akhirnya aku membawa kenangan dari tempat kegiatan (juara 3, lumayan).

Dan foto kedua (4 Agustus) giliran dia yang mendapat kesempatan untuk didelegasikan. Tidak main-main loh, dia menuju Universitas Padjajaran dalam kegiatan Latihan Gabungan Nasional. Aku yang sebelumnya masih di rumah sebenarnya belum ada niatan untuk kembali ke Semarang. Namun, semua itu berubah seketika setelah aku mendapat info acara pelepasan delegasi di laksanakan malam hari karena Jumat pagi dia di jadwalkan sudah berangkat. Jika dulu dia yang meminta, sekarang aku yang meminta untuk berfoto bersama (biar adil). Entah kenangan yang akan pulang seperti apa aku tidak tahu dengan dirinya. Sebagai orang yang pernah di delegasikan aku berharap dirinya pulang dalam keadaan baik-baik saja. Karena kami (keluarga besar Radip) tentu mengharapkan mereka (yang di delegasikan) kembali dengan selamat.

Catatan ini tercipta karena keinginan nyata untuk mengabadikan peristiwa yang pernah terjadi. Hanya ada satu dan tidak akan pernah terulang kembali. Hal yang menyakitkan jika aku harus menyesal dikemudian hari tidak mampu untuk menyimpan sesuatu yang seharusnya dikenang. Untuk yang membaca catatan ini aku harap jangan salah paham dengan apa yang sudah tercatat. Inilah aku untuk mengingat sesuatu dengan cara yang berbeda dengan kebanyakan orang hidup di dunia. Dunia ini sempit sedangkan alam semesta begitu sangat luas. Aku hanya manusia biasa yang biasa saja jatuh dan terluka kapan saja. Bahagia karena seseorang juga anugerah dari Tuhan yang perlu untuk di syukuri. Oleh sebab itu jika ada perasaan suka atau lebih dari itu aku pribadi tidak bisa menyangkalnya karena siapa pun pasti memiliki perasaan yang berbeda-beda ke setiap individu.

Tuhan Maha Mengetahui segala sesuatu yang tidak aku ketahui, jika aku mengetahui pastinya Tuhan sudah berkehendak nyata akan pengetahuanku itu. Jadi, aku tidak bisa berbuat apa pun jika Tuhan sudah berkehendak menjadikan dia adalah catatan kembali di masa depan (mungkin saja). Sekian dan terima kasih……….

 

About Abdul Jalil

Writing every day for happiness

View all posts by Abdul Jalil →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *