Perjalanan Menuju Perubahan Dari Kita Untuk Semuanya

Update Terakhir: 21 Januari 2021 Oleh Abdul Jalil

perjalanan
Foto : Reka 1/Tegal Arum

Semarang, 13 Mei 2018 pagi yang cerah untuk jiwa-jiwa bahagia anak manusia di planet bernama Bumi. Sebelum perjalanan lebih jauh untuk meraih mimpi-mimpi yang belum pernah terwujud aku sempatkan waktu untuk mengajak mereka untuk menikmati pagi dengan berswafoto (ya meskipun tidak lengkap anggotanya). Oh iya sekalian aku ingin memperkenalkan semua anggota reka 1 termasuk pendamping rekanya (mungkin satu hari nanti akan ada dicatatan lainnya).

Aku sendiri tidak perlu memperkenalkan diri (karena kalian juga sudah bosen membaca namaku secara berulang-ulang. Ada seorang perempuan berkacamata sedang memegang sebuah tongkat , dia bernama Ulan (FPP-2016) anak dari seorang purnacisya (sebutan untuk alumni anggota Pramuka Undip).

Salah satu perempuan yang harus di stop ketika berbicara sudah menjauhi dari permasalahan yang ada. Tapi bersyukur ada dia karena aku tidak perlu menutupi sesuatu yang biasanya sering ditutup-tutupi. Paling belakang sendiri satu-satunya adik reka dari jenis laki-laki bernama Ricky Haryanto (FSM-2017), laki-laki yang kritis dan cepat mengerti dengan keadaan sekitar. Dia orang yang sangat sibuk dan mungkin dimasa mendatang dia salah satu laki-laki paling dicari oleh teman-temannya sendiri.

Kemudian perempuan cantik  (yang dekat dengan telinga kiriku tampak dari foto) bernama Finny A (Teknik-2017) anak dari seorang anggota TNI. Dirinya jarang bicara ketika sedang bersama-sama seperti tampak difoto, bukan berarti dirinya susah untuk diprovokasi untuk meramaikan suasana perjalanan mencari kebahagiaan hingga sore nanti.

Disambung ke paragraf selanjutnya ada seorang yang memakai masker wajah (tapi tidak dipakai untuk menutupi wajahnya) dia bernama Chofifah atau bisa dipanggil Coco (FPIK-2017), aku mengakui kesungguhannya untuk mengikuti kegiatan ini ya meskipun menyelesaikan ini itu yang sebenarnya sangat merepotkan sekali.

Entah apa jadinya jika reka tidak ada dirinya karena anggota ku hanya tinggal beberapa orang saja. Kemudian didepannya lagi ada si Rizka Y (FKM-2017) bisa dibilang dia perempuan paling ringan diantara lainnya dan satunya lagi berbanding terbalik dengan dirinnya.

Dia perempuan satu-satunya dari Vokasi Undip (bagian pertanahan), seorang perempuan tangguh (kira-kira dalam apa yakk, kok aku bisa ngetik begitu) Hayyin F (Teknik/Vokasi-2017). Sebenarnya masih ada satu lagi perempuan (sepertinya bukan aku yang bisa membujuknya untuk ikutan dalam rombonganku) jadi aku tinggal saja bersama orang yang bisa membujuknya.

Baca juga: MENJADI KAKAK BAGI MEREKA DI PRAMUKA UNDIP

Jadi ceritanya kami semua melewati berbagai jalan yang ada bahkan masuk ke dalam hutan sambil nyanyi-nyanyi. Membawa perlengkapan seadanya dan tak lupa sebuah karung yang berisi sampah botol. Terkadang ditengah-tengah perjalanan aku mengabadikan momen bersama adik-adikku (foto/ nge-vlog) ya seperti contoh dibawah ini. Tidak perlu sudah jauh atau dekat yang penting foto-foto siapa tahu mendapatkan momen unik bersama mereka.

perjalanan
Foto : Hutan Adalah Background

Ya benar saja pada saat-saat yang berbahagia didalam hutan (sebenarnya kebun milik warga sih) banyak sekali foto yang sudah dijadikan bagian dari momen tersimpan (di-smartphone milikku) hanya saja memang tidak semuanya foto aku masukkan ke dalam catatan, cukup beberapa saja sebagai perwakilan.

Jalan beraspal, jalan berbatu, jalan bertanah dan jalan ditengah sawah menjadi saksi bisu kegembiraan kami. Lahan sawah yang siap tanam menjadi latar belakang dan mereka menjadi tokoh-tokoh utamanya dalam satu bingkai foto

perjalanan
Foto : Eh …. Kepleset.

Kalau aku melihat foto yang diatas sepertinya sangat berkesan sekali dan bagaimana menjelaskannya dengan kata-kata yang tepat. Pastinya salah satu memang sedang terpleset dilahan sawah dan tentu saja kotor, tapi berani kotor itu baik kok. Hehehe

Bukan menjadi masalah kalau kotor karena terkena lumpur disawah. Beberapa ratus meter lagi ada sungai yang mengalir (cukup jernih dan bisa dibuat untuk cuci muka loh). Perjalanan mencari jawaban (bukan kitab suci) memang masih terlalu pagi untuk kami semuanya.

Namun berjalan dipagi hari membuat sendi-sendi kaki terasa ringan untuk berjalan dan kedua mata juga adem untuk melihat lingkungan sekitar. Tapi aku baru teringat kalau kami semua belum sarapan dan sudah disepakati kalau kami harus sarapan terlebih dulu biar kuat menghadapi kenyataan yang ada. Hehehe

perjalanan
Foto : Sebungkus Nasi

Aku tidak peduli apa yang tertulis karena isi tidak sesuai dengan judul (ya seperti catatan ini). Kenyataan memang tidak seindah ekspetasi tapi aku sendiri sebenarnya sudah sangat lapar, jujur saja sebungkus nasi masih kurang (harus bersyukur biar bisa tambah lagi). Aku menunggu adik-adik yang tidak mampu menghabiskan nasi (aku yakin pasti ada yang tidak habis).

perjalanan
Foto : Salam Jari Kelingling

Selesai makan-makan lanjut foto-foto lagi karena momen seperti ini pastinya akan susah dicari. Yang mengikuti pose salam jari kelingking aku doakan semuanya jadi orang kaya. Aamiin………………… (lanjut mencari jawaban lagi)

perjalanan
Foto : Lelah

Kalau sudah capek enaknya ya rebahan tanpa harus mempedulikan tempat. Aku juga sebenarnya capek tapi harus tetap semangat karena perjalanan menjadi jawaban belum selesai. Lama-lama aku sendiri memang seperti tukang foto. Hehehehe

Disisi lain aku juga ingin mengacaukan orang-orang sekitar yang berkaitan dengan identitas “Haruna”, aku mengakui tidak sedikit orang yang penasaran dengan sosok Haruna. Kalau jadi aku sebenarnya tidak perlu mengurusiku karena pastinya buang-buang waktu saja. Nama asli Haruna itu benar-benar dirahasiakan dari siapapun (bahkan aku sendiri tidak tahu pasti).

Sekedar informasi saja untuk paragraf dan dokumentasinya hanya sebagai pemanis catatan saja ya. Aku juga tidak tahu bagaimana menjawabnya kalau satu hari nanti anak-anakku bertanya kepadaku siapa perempuan-perempuan dibawah ini. Untuk sekarang aku sendiri bisa menjawabnya dengan mudah dan bahkan terlalu mudah. Hehehe

perjalanan
Foto : Dewi Larasati dan Hiroeshy Nakata IX

Siapa sih yang gak suka lihat perempuan berlesung pipi ? siapapun orangnya pasti terlihat menarik perhatian jika mempunyai lesung pipi apalagi kedua sisinya (kayak ada yang manis-manis gitu), enaknya jadi aku ya begini foto sama siapapun santai-santai saja, kalaupun sudah punya gandengan ya aku tidak peduli kok 😀

Dia sendiri adalah salah satu anggota Pramuka Undip (angkatan masuk Undip tahun 2016), salah satu perempuan yang suka ketinggian dan aku sendiri tidak sepertinya karena lebih menyukai jalanan beraspal untuk dilewati.

Daripada bebatuan yang telah tersusun secara alami atau ulah dari manusia. Entah sudah berapa gunung yang sudah disinggahinya (sepertinya ada banyak), kalau diingat-ingat lagi aku hanya singgah dibeberapa gunung saja (salah satunya Gn. Ungaran)

Aku sendiri ingin mencatat tentang adikku yang satu itu tapi apa yang harus dicatat (masih menjadi misteri, jadinya mencatat sedapatnya saja), kadang suka senyum-senyum sendiri pas lihat foto itu dialbum pribadi.

Untung saja ibuku belum pernah melihatnya jadi aku tidak khawatir kalau ditanya-tanya “ iku sopo ..?” “wong ndi…..?” bisa-bisa repot sendiri aku ini, walaupun dia bukan orang dekat (seperti orang yang menyimpan rasa suka atau lainnya).

Tetap saja aku sebagai seorang laki-laki harus bisa menjaga perasaan.  Aku akan tetap setia dengan seorang perempuan yang tepat yaitu Haruna….hehehehe

Jadi, aku menyampaikan permohonan maaf kalau ada yang mencari identitas pribadi tentangnya (memang tidak menyediakan secara lengkap, karena itu bagian dari privasi yang harus dilindungi), bukan berarti kalian tidak bisa menemukan dia didunia maya. Jaman sekarang siapa sih yang tidak mengenal media sosial ? (kecuali orang-orang yang sama sekali tidak pernah atau belum pernah mengenal apa itu media sosial).

Dicatatan-catatan sebelumnya ketika aku menerbitkan catatan disebuah blog pribadi (abduljalilfc.wordpress.com) sering mengingatkan diri sendiri untuk tidak terlalu terbawa suasana dengan orang-orang yang ada didalam catatanku.

Itu seperti sudah menjadi aturan mainku (ya meskipun sebelumnya pernah menerbitkan catatan tentang seseorang “perempuan yang pernah ku suka, padahal sudah tahu dia itu sudah memiliki pasangan/pacar”), aku memang suka menyampaikannya secara jujur meskipun resikonya bisa dimarah-marahin (dengan pihak yang belum memahami catatanku ini).

Oh iya beberapa orang pernah bilang kepadaku mengenai adikku itu (katanya aku cocok berpasangan dengannya alias bisa jadi jodoh yang menyandang nama Haruna), kalau menurut pemikiran terdalamku.

Aku itu dengan siapapun dalam sebuah bingkai foto atau keseharian terlihat cocok-cocok saja. Karena aku sendiri memang laki-laki yang mudah bergaul dengan siapapun (apalagi sebagian besar teman-temanku adalah seorang perempuan jadi bisa banget mengkondisikan obrolan yang tepat dan nyambung).

Ada banyak sekali foto-fotoku bersama teman-teman perempuan (entah waktu masih sekolah atau kuliah) jadi ya jangan heran lagi. Bagiku jika ada yang beropini aku cocok dengan Laras, aku sendiri tidak pernah ambil pusing.

Aku hanya cukup berdoa yang baik-baik saja, lagian kalau beneran jodoh juga tidak perlu jauh-jauh besanannya dan harus disyukuri (lagian ibuku cari perempuan “ anak pertama” atau yang ingin hidup bersamaku dekat dengan keluargaku). Hehehe

Kok aku mencatatnya melenceng jauh ya dari judul (memang sudah kebiasaan sejak dulu deh sepertinya), kalau tidak begitu aku sendiri juga bakalan bingung ingin menulis apa untuk salah satu bagian dari catatan ini. Hehehe

Sambil melenceng jauh ya aku kembali mencatat dijalan yang lurus (dimaksudkan agar menyesuaikan isi dengan judul), dari pagi hari hingga sore aku masih bersemangat untuk menemani adik-adik ku untuk menjadi jawaban dari permasalahan mereka (aku tidak memiliki masalah serius hehehe).

Bukan sebagai penutup catatan ini masih memiliki pemanis kok…bedanya ya kalian bisa menilainya sendiri.

perjalanan
Foto : Kayak Sudah Kenal

Bagi pembaca catatanku (orang lama/pengikut lama) biasanya sudah bisa tahu perempuan berpipi bulet (ya mirip-mirip dengankulah) apalagi pakai kacamata juga. Dia salah satu perempuan yang sudah menjadi bagian dari catatanku sejak lama.

Bahkan sejak tahun pertama menjadi anggota Racana Diponegoro (atau bagaimana yaa, aku agak lupa), sebenarnya aku bisa banget buka catatan lama yang ada di google drive (tapi aku terlalu malas untuk melakukan semua hal itu) aku lebih suka mencatat secara lepas saja. Untuk yang belum kenal perempuan cantik disampingku itu namanya Prastika Yulianasari (nama akun sosial media cari sendiri ya…hehehehe)

Aku dan dirinya sebenarnya sudah capek jalan mengikuti suasana hati yang tidak menentu (eh…) maksudnya kami ingin segera istirahat ditempat yang banyak makanannya. Aku sendiri tipe orang yang suka banyak makan, nantinya kan lucu kalau pipiku bisa mirip seperti punyae si Tika. Hehehe

Yang lagi suka sama aku jangan gampang cemburu yaa… foto hanya pemanis catatan kok. Kalaupun cemburu aku sendiri juga tidak peduli (bukan urusan ku ada yang cemburu), urusanku sekarang adalah bagaimana caranya menemukan Haruna secepat mungkin agar dapat menghemat waktu.

Walaupun ini hanya sebuah catatan, aku ingin bertanya (untuk pembaca yang kebetulan sampai dibagian ini). Menurut kalian si Tika itu cocok jadi ibu atau jadi istri ? (aku harap jangan dicerna mentah-mentah pertanyaan dariku itu, karena biasanya setiap pertanyaan dariku mengandung pesan-pesan yang mendalam dan penuh dengan sebuah makna). Kalian bisa tulis komentar (ingat jangan rasis) atau bisa kirim pesan pribadi langsung ke email atau nomor pribadiku.

Aku harus lanjut lagi mencatat…. sehabis foto-foto sama si Tika, aku langsung meninggalkannya karena harus mengejar seseorang (mungkin calon istri…hehehe) dan juga aku sudah semakin lelah untuk mengingat setiap momen yang ada.

Yang pasti momen mencari jawaban (bukan sekedar jawaban) akan selalu berkesan meskipun aku mencatatnya semua. Aku membiarkan momen tersebut tersimpan rapi didalam hati bagi setiap orang-orang yang merasakannya bersamaku. Karena aku yakin seseorang akan datang kepadaku dan berkata “ aku ingin menjadi istrimu ”……otw nyanyi “ Penghujung Cintaku-Ungu” hehehe

Baiklah, aku harus istirahat dan kembali mencatat untuk judul yang lainnya (pastinya aku akan sibuk mencatat sejarah). Terima kasih sudah menyempatkan waktu untuk membaca kalimat terakhir ini, semoga kalian tetap menjadi manusia yang saling mencintai dan menyayangi satu dengan lainnya (tapi jangan rebutan pasangan yaa.. hehehe)

Catatan Akhir Kuliah #42

Salam,

About Abdul Jalil

Writing every day for happiness

View all posts by Abdul Jalil →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *