Update Terakhir: 31 Januari 2021 Oleh Abdul Jalil
Perkemahan Bakti Saka Kalpataru 2 Jatirejo (21/09/2017) – Mahasiswa semester 9 kecuali yang tengah (karena sudah lulus) masih aktif berkegiatan pramuka seperti mahasiswa lainnya (semester 6 ke bawah).
Ada alasan tersendiri mengapa aku dan dua temanku bisa mengikuti kegiatan seperti itu. Aku beritahu lebih awal, karena memang tidak ada pilihan lain lagi untuk mengirimkan anggota.
Terlebih lagi kegiatan tersebut bersifat gratis. Tidak akan melewatkan kalau ada kegiatan yang bersifat gratis selagi masih ada kesempatan untuk mengikutinya.
Kami bertiga merupakan mahasiswa angkatan 2013. Kehadiran kami bertiga di kegiatan kemah Perti Kalpataru II tahun 2018 bisa di bilang sebagai hiburan dan jalan-jalan di kota Semarang. Kapan lagi bisa seperti itu kalau kesempatan baik tidak dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya ?
Baca juga: BERMAIN DENGAN ADIK-ADIK PRAMUKA PENEGAK
Aku dan temanku juga akan mengikuti kegiatan lomba dalam memanfaatkan barang bekas (botol plastik air mineral). Dulu pada tahun 2016 di kegiatan yang sama (Kemah Bakti Perti Saka Kalpataru I) aku mengikuti lomba seorang diri.
Jika yang lain duduk bersama-sama dengan teman dari satu pangkalan teman-temanku hanya bisa melihatku dari sisi yang cukup jauh. Karena dalam lomba itu seharusnya di ikuti oleh 2 orang peserta (laki-laki dan perempuan).
Berhubung dari Racana Undip hanya ada 6 laki-laki saja. Sudah di pastikan hanya ada 1 orang yang akan mengikuti lomba pemanfaatan barang bekas (plastik kantong bekas).
Untuk tahun 2017 ini aku dan Ipon mempunyai ide untuk membuat instalasi vertikultur (nanti coba perhatikan foto 2 di bawah ini). Kami sendiri tidak ada target untuk menang, asal bisa menyelesaikan perlombaan kami sendiri sudah senang. Kalau kami menang (juara 1, 2 atau 3) pasti ada yang akan mengalami kekalahan. Maka dari itu niat kami lomba itu bukan menjadi seorang pemenang.
Nah, foto nomor 2 itu yang terlihat adalah instalasi vertikultur ala kami, kalau dilihat dengan seksama memang berantakan dalam membuat simpul untuk menyambungkan tongkat pramuka satu dengan lainnya. Kami berdua memang tidak ingin memotong tali (karna tali tersebut hasil meminjam).
Untuk membuat instalasi tersebut hanya dibutuhkan kesabaran ekstra dalam merangkai botol-botol bekas (bahan lainnya ada tanah, tali dan tongkat), itu hanya contoh sederhana saja.
Walaupun sederhana lumayan repot kalau tali tidak di potong karena harus memutar lebih banyak untuk ikatannya agar terlihat kuat dan rapi. 9 tongkat pramuka bisa di ganti dengan pipa atau sesuatu yang dapat digunakan sebagai tempat untuk menggantung botol-botol bekas. Ya sesuai bentuk dan kebutuhan untuk membuat sesuatu yang menarik sekaligus bermanfaat.
Dua jam waktu yang di sediakan oleh panitia, cukup untuk menyelesaikannya. Untung saja kami membawa 1 tongkat cadangan yang ternyata ada manfaatnya untuk menyangga (karena tidak kuat menahan beban ketika sudah di tambakan air). dengan membuat instalasi tersebut satu lomba telah di selesaikan. Dari sekalian banyak lomba kami hanya ikut satu lomba saja ( untuk lomba yang lainnya kami tidak minat).
Itulah catatan hari pertama ketika mengikut kemah bakti Perti Saka Kalpataru II, jujur saja kami sendiri tidak mengikuti upacara pembukaan (karena memang tidak ingin).
Kami datang ketika upacara pembukaan sudah selesai. Terkesan menyepelekan namun bagi kami efisiensi waktu dan karena memang kami sudah pernah mengetahui kegiatannya akan seperti apa di lokasi kemah (sudah berpengalaman).
Dari sekian banyak anggota Racana Diponegoro yang aktif hanya mengirimkan 7 anggota, padahal seharusnya ada 20 orang. Ya ingin bagaimana lagi untuk anggota muda memang tidak menyempatkan untuk mengikuti kegiatan tersebut. Berhubung hanya sedikit orang ikut aku dengan senang hati akan memperkenalkan kepada kalian, siapa tahu kalian belum mengenalnya.
Mulai dari paling kiri (saat membaca) ada Machendra Sandi (FIB 2015) merupakan calon pemangku adat selanjutnya setelah Rizal. Di samping kirinya Sandi ada Uswatun Khasanah (FIB,2014) dan sampingnya lagi ada Siti Kholifah (FIB 2016) yang merupakan satu-satunya anggota paling muda di antara kami semua.
Kalau yang paling tengah sudah terkenal sebagai orang aneh jadi tidak perlu memperkenalkan diri. Di samping kiriku ada Dian Lestari (Psikologi, 2013) satu-satunya peserta yang sudah di anggap bukan mahasiswa lagi.
Dia sudah pernah menjadi bagian dari catatanku sebelumnya (bagi yang sudah pernah membacanya pasti sudah mengetahuinya sejak awal). Di sebelahnya Ipon ada Diana Putri Kurniawati (FPP, 2014) berkat dirinya tim perempuan tambah ramai, setelah adik-adik yang muda mengundurkan diri dengan berbagai alasan. Perkemahan Bakti
Baca juga: PERKEMAHAN BAKTI SAKA KALPATARU 3
Aku tentu bersyukur dengan hadirnya Diana untuk meramaikan tenda dan lingkungan sekitar. Dan terakhir ada Sifron Akbar (FPP, 2013) atau teman-teman biasanya memanggilnya dengan nama Ipon.
Satu-satunya rekan yang menemani lomba membuat kerajinan dari botol bekas air mineral dan ide vertikultur juga dari dia sendiri, ya wajar saja ide dari dia sendiri karena jurusan dan ilmu yang dimiliki memang sudah mendukung. Kalau sampai menang dapat juara berapa pun, hanya perlu di syukuri saja 😊
Untuk hari kedua semua peserta kemah mengikuti berbagai kegiatan yang sudah direncanakan mulai dari permainan, edukasi, dan reboisasi. Kalau aku sendiri lebih ingin mengikuti kegiatan permainan saja.
Karena sudah dapat diprediksi kegiatan edukasi dan reboisasi di lokasi kegiatan. Aku ingin bersenang-senang bersama adik-adik yang masih muda. Karena anggota yang dari Undip hanya sedikit jadinya kami seenaknya sendiri memilih kegiatan yang akan di ikuti (sepertinya kami lebih banyak di kegiatan permainan). hehehehe
Ada pula kegiatan seminar dan pengenalan saka kalpataru bagi setiap peserta yang hadir. Di sana aku dan Ipon mengikuti kegiatan seminar pengolahan sampah.
Mungkin dirasa kami memang membutuhkan ilmu dari pembicara yang akan mengisi. Karena seminar di ikuti hampir semua peserta dan tempat yang kurang luas, aku dan beberapa peserta duduk di luar (pendopo).
Walaupun duduk di paling belakang aku masih cukup jelas bisa mendengarkan dengan baik apa saja yang sudah di sampaikan. Terlebih lagi duduk di belakang kaki lebih leluasa.
Sebelum aku ceritakan tentang piala tersebut, aku ingin menjelaskan mengenai hari ketiga. Pada hari ketiga aku dan Ipon pulang lebih awal. Jujur saja kami tidak ingin mengulang kesalahan yang sama, karena hari pertama kami datang telat, pulang pun kami tidak ingin telat. Hehehehe
Kami pulang lebih awal tentu ada alasan lain, untuk Ipon sendiri hari Sabtu pagi memang harus mengajar di Pondok Pesantren, sedangkan aku juga ada kegiatan melatih anak-anak pramuka penggalang di SDI Fitra Bakti karena sebentar lagi akan ada kegiatan Jambore Ranting kecamatan Banyumanik. Jadi, kalian jangan salah paham dulu ya kalau kami pulang terlebih dahulu.
Mengenai piala tersebut itu merupakan kenang-kenangan karena telah memenangkan lomba membuat kerajinan dari botol plastis bekas. Mendapat juara 3 alhamdulillah justru piala tersebut bisa buat foto-foto padahal dari dalam hati tidak berharap menang.
Karena kami membawa 1 piala pastinya ada yang tidak membawa pulang piala, kami merasa bagaimana dalam hati kecil berbicara. Walaupun begitu kami bersyukur karena mendapat kesempatan untuk membawa pulang 1 piala seperti tahun lalu yang sama-sama membawa 1 piala di kemah Bakti Perti Saka Kalpataru I tahun 2016. Perkemahan Bakti
Terima kasih ya sudah menyempatkan waktu untuk membaca catatanku kali ini, semoga kalian tetap baik-baik saja membaca sesuatu yang lain dan tahun depan (2018) adik-adikku bisa mengikuti kegiatan kemah bakti Saka Kalpataru III , aku ucapkan lagi terima kasih. Perkemahan Bakti
Catatan Akhir Kuliah #2
Salam Dariku,