Pesta Siaga Kecamatan Banyumanik 2018

Update Terakhir: 28 Januari 2021 Oleh Abdul Jalil

Foto : Menunggu

Semarang, 3 Maret 2018. Pagi-pagi sekali aku harus menemani mereka  (adik-adikku) untuk mengikuti kegiatan pesta siaga kecamatan Banyumanik. Ya aku senang bisa bersama mereka apalagi kalau ditemani sama yang imut-imut seperti mereka. Aku simpan catatan ini untuk mereka siapa tahu satu hari nanti dapat dibaca kembali. Aku hanya menjadi fasilitator untuk mereka semuanya.

Foto : Langit Sedang Bersedih

Meskipun langit tampak gelap seperti ingin hujan kembali. Kami semua penduduk planet bumi bagian Indonesia barat tetap tegak berdiri mengikuti kegiatan pembukaan pesta siaga. Upacara pembukaan dengan cuaca  mendung justru memberikan efek sejuk udara dipagi hari (selama tidak hujan lagi, nanti jadinya dingin).

Foto : Pos Pertama Untuk Mereka

Pesta siaga merupakan satu kegiatan untuk anggota peserta didik golongan siaga yang berisi perlombaan untuk mengasah skill dan kemampuan masing-masing anggota.

Untuk mereka pos pertamanya aku mencarikan pos yang sepi dari peserta lainnya. Sebagai pendamping harus bisa mengatur strategi agar semua pos dapat diselesaikan secepat dan seefisien mungkin (kalau lama-lama jadinya capek dan malas). Dipos tersebut anak-anak hanya perlu fokus untuk mengingat warna dan bentuk.

Foto : Menunggu Giliran

Terkadang untuk bisa melaksanakan tugas juga harus mengantri seperti yang kalian lihat . Sesekali mengambil momen sambil menunggu giliran masuk pos. Aku optimis anak-anak tidak akan memperoleh nilai maksimal mengingat porsi latihan masih jauh dibawah standar. Yang penting anak-anak mendapatkan pengalaman baru mengikuti kegiatan pesta siaga. Di pos selanjutnya ada pos baris berbaris.

Foto : Sedang Melaksanakan Tugas

Melihat anak-anak melaksanakan 10 gerakan dasar dalam baris berbaris terkesan lucu saja kalau melihatnya secara langsung. Dibilang rapi tidak, dibilang buruk juga tidak, dan dibilang sedang-sedang ya sama saja tetap jawabanku tidak (aku belum menemukan kosakata yang tepat untuk mereka).

Sebenarnya melakukan 10 gerakan dasar dalam baris-berbaris tidaklah sulit, namun semangat, kerapian dan kekompakkan menjadi penilaian utama (variasi gerakan tidak menjadi prioritas).

Daripada pusing-pusing membahas sesuatu yang bikin ngantuk lanjut ke pos selanjutnya (ya sebenarnya mencatat juga cepat menyebabkan rasa kantuk seperti mengerjakan skripsi berlembar-lembar).

Foto : Sedang Mencari Tempat

Bagi mereka menghafal sebenarnya bukan sesuatu yang sulit untuk dilakukan hanya saja terlalu asyik main dan melupakan tujuan pos peta buta ya terasa sulit. Mereka hanya perlu menebak letak nama dan tempat (kota/kabupaten) dipeta buta yang telah disediakan.

Foto : Mengambil Undian

Catatan selanjutnya tentang mereka yang sedang menunggu giliran untuk menghafal ayat-ayat pendek (Al-Quran). Bagi mereka bukan sesuatu yang sulit untuk dilakukan karena sudah basic-nya mereka di sekolahan.

Tapi beberapa dari mereka juga ada kelupaan juga ( ya masih wajar dan hanya perlu waktu untuk mengingat kembali). Selama 3x mengikuti kegiatan pesta siaga di kecamatan Banyumanik aku masih menyimpan pertanyaan mendasar mengenai salah satu pos kegiatan (pos bumbung kemanusiaan).

Kira-kira uang dari peserta kegiatan akan disalurkan kemana ? aku sendiri sudah menghitung nilai kasarannya (belum nilai pasti) namun ya terlalu malas untuk menulisnya dicatatan ini (ya aku percaya saja deh sama panitia, kalau ingin dikorupsi ya silahkan saja).

Mereka sudah tahu tentang adanya karma, surga dan neraka jadi aku tidak perlu memberi pengetahuan kepada semuanya.

Foto : Menabung Untuk Ke Surga
Foto : Mereka Sedang ?

Aku sendiri juga kelupaan mereka sedang dipos apa dan dengan kakak siapa. Yaudah, aku tidak ingin repot sendiri yang pasti ada foto mereka sedang berkegiatan. Hehehehe

Foto : Fokus

Lanjut lagi deh….. mereka sedang melaksanakan kegiatan “ Fokus ” emm….. bukan itu maksudku tapi permainan bola dan keranjang  kalau disingkat menjadi “ boljang ” ya bisa dibilang permainan bola basket menggunakan bola kaki.

Intinya anak-anak memasukkan bola ke dalam keranjang sebanyak-banyaknya. Pada akhirnya mereka mendapatkan nilai 0. Dalam satu tempat terdapat 3 pos (mungkin lebih karena aku belum ingat lagi).

Foto : Mata Angin

1 Barung dibagi menjadi 2 tim (tim kompas dan tim tali temali), ya meskipun mereka sudah mendapatkan materi kompas dan tali tetap saja ada yang masih salah menjawab. Tapi tidak mengapa aku sendiri sebagai pelatih tetap merasa bangga dengan mereka semuanya. Aku sebenarnya senyum-senyum sendiri mereka bingung menyelesaikan penugasan.

Foto : Tali dan Tongkat

Apapun yang mereka lakukan mereka tetaplah anak-anak.

Foto : Pasang Yang Benar Yaaa…..

Mereka hanya perlu mencontek dari baju teman-teman sebelahnya (tidak perlu aku katakan kepada kalian mereka akan melakukan apa biarkan gambar berbicara yaa) . Bagi orang dewasa bisa dilakukan dengan waktu kurang dari 10 detik namun untuk anak-anak bisa jadi lebih dari 30 detik.

Foto : Zabaniyah Adelia T

Antara polos atau memang sudah kelaparan itu adik sampai tidak mengetahui masih ada nasi yang tertempel disekitar bibirnya. Ayam ayam ayam…..anak-anak memang suka makan ayam, rasanya seperti sudah kenyang lihat dia menikmati makan siangnya (bagiku porsi segitu cuma cemilan).

Foto : Senyum

Foto itu ada setelah selesai melaksanakan pentas tari dan untuk mengisi waktu luang ya foto-foto dululah bersama mereka. Lelah yang aku rasakan tapi bersama mereka rasa lelah jadinya berkah. Enaknya jadi pendamping anak-anak ya seperti itu pokoknya senyum saja.

Bahkan untuk seorang anak-anak kalau sedang tersenyum meningkatkan daya tarik tersendiri (padahal gak senyum sekalipun anak-anak sudah menggemaskan loh).

Oh iya Adel dan Farah (lihat foto paling terakhir) masih kelas 3 SD yang merupakan tahun pertama mereka mengikuti kegiatan pesta siaga. Mereka berdua tidak kalah menggemaskan dan aku sendiri tidak akan pernah tahu apakah mereka akan membaca catatan seperti ini dimasa depan. Kalau mereka melihat ini mungkin akan senyum-senyum sendiri. Hehehehe

Aku simpan foto mereka agar suatu saat nanti dapat menjadi kenangan. Karena mereka adalah tunas-tunas muda bangsa Indonesia. “ Adel dan Farah  jika satu saat ini kalian membaca catatan ini jangan lupa untuk tersenyum yaa karena kakak pasti akan merindukan kalian semuanya ” Hiroeshy Nakata

Foto : Senyum Lagi
Foto : Farah, Adelia, dan Hiroeshy Nakata

Catatan Akhir Kuliah #30

Salam,

About Abdul Jalil

Writing every day for happiness

View all posts by Abdul Jalil →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *